.
.
.
.
.
.
"kalau lu nyerah ya udah nyerah kalau lu masih sayang lu tunggu, jangan ngelakuin hal bodoh. Gue kesal sama dia karna dia tau perasaan lu tapi kenapa dia begitu ke elu HAH?!! GUE KESAL BANGSAT GUE SEBAGAI KAKAK LU AJA KAGAK PERNAH NYAKITIN HATI LU TAPI.. KENAPA DIA BEGITU SAMA LU GUE TANYA HAH?! Dia taukan lu nunggu mantan lu itu? Dia taukan lu masih mengharapkan mantan lu? Kenapa dia seperti ngasih harapan ke elu gue tanya? Semua keputusan ada di tangan lu sekarang, terserah mau ngapain"Hendery gege, gue juga salah di sini. Gue mau ngasih jarak kalau bisa gue cut-off dia langsung. Gue takut.. gue bingung.."
"Ck udahlah gue pulang, gue mau nenangin pikiran. Gue gak kenal lu untuk sekarang, selamat berpikir"
.
.
.
.
"BANGSAT BERISIK" teriak pria di dalam kamar sambil melempar sebuah boneka kearah cermin dan membuat cermin itu terjatuh dan pecah berkeping-keping di lantai. Nafasnya memberat dengan mata yang berlinang air mata, tangan yang gemetaran hebat, bibir yang luka karna sering dia gigit untuk mengalihkan rasa takut. Berusaha menenangkan diri dengan menarik lalu menghembuskan nafas pelan berulangkali sembari memejamkan mata dan mencoba menahan diri untuk tidak memikirkan apapun.Setelah tenang indra pendengarannya mendengar sebuah notif dari seseorang yang muncul di layar handphonenya. Dia ambil handphone itu lalu menatap handphone itu dengan tatapan takut dan bingung, dia bingung harus melakukan apa saat seseorang mengirimkan pesan 'hai manis'. Perkataan tadi mulai muncul kembali membuat pria itu gemetaran. Entah kenapa dia merasakan kalau suatu saat mereka akan meninggalkannya sendiri, lagi.
Dia butuh seseorang untuk menenangkannya sekarang, dia bergegas mencari kontak seseorang lalu tersenyum lebar saat kontak itu ketemu lalu dengan perlahan dirinya mengetik kata-kata meminta izin kepada sang pemilik nomor untuk mengangkat video call darinya. Pria itu menghela nafas lega saat pemilik nomor itu mengatakan setuju dan memulai video call terlebih dahulu.
"Kenapa, manis?" Itulah yang Yangyang dengar dari handphone yang menunjukkan seseorang pria berbaju putih sedang duduk di kursi sembari menatapnya dari layar handphone. Tatapan lembut, senyuman tipis, rambut hitam yang sedikit menutupi mata indah itu membuat Yangyang berangsur-angsur tenang dan menampilkan senyuman manis miliknya.
"Hanya kangen dengan Jaemin.." jawab Yangyang yang mendapatkan hadiah kekehan kecil dari Jaemin. Jaemin menyamankan posisi duduknya biar lebih nyaman untuk melihat sang lawan bicara yang sekarang sedang tiduran di kasur.
"Lu lagi ngapain?" tanya Yangyang basa-basi melihat Jaemin yang sedang fokus memainkan komputer miliknya. Jaemin hanya tersenyum kecil lalu mengambil handphone dan mengarahkan handphone itu ke arah komputer supaya Yangyang tau apa yang sedang dia lakukan, dia sedang mengedit foto.
"Ahh Yangyang menganggu?" Jaemin menggelengkan kepalanya lalu kembali meletakan handphone ke tempat untuk bersandar di rak buku supaya dirinya tidak kesusahan memegang handphone sekaligus memainkan komputer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Yangyangiee
ContoYangyang uke ⚠️bxb Jangan salah lapak yaw... Uke!yangyang NCTxyangyang