Lagu

265 25 0
                                        

.
.
.
.
.
Look up at the stars

They're like pieces of art

Floating above the ground

You know we could fly so far

The universe is ours

And I'm not gonna let you down

Lantunan lagu itu berakhir dengan indah, Yangyang meletakan gitar miliknya di sofa lalu membereskan alat-alat rekaman suara yang baru saja dia pakai untuk merekam lagu. Dia sedang membuat konten bernyanyi dan dia baru saja menyanyikan lagu sangat terkenal yang berjudul Look Up At The Star milik Shawn Mendes yang merupakan musisi favoritenya.

Sesekali Yangyang berdehem kecil untuk menghilangkan rasa gatal yang tiba-tiba menyerang tenggorakannya, setelah selesai membereskan alat-alat rekam suara Yangyang merebahkan diri di sofa dengan gitar miliknya bersandar di sandaran sofa. Yangyang memejamkan matanya sebentar sambil mendengarkan hasil rekamannya tadi.

Yangyang sangat puas dengan hasilnya membuat sebuah senyuman kecil terukir di wajah tampannya. Yangyang membuka mata lalu melirik kearah gitar, dia ambil gitar tersebut sembari menatap sendu kearah gitar tersebut. Dia melihat kearah belakang gitar yang terdapat sebuah tulisan kecil.

"Sudah tiga tahun yang berlalu dan aku masih bisa merasakan kalau dirimu masih berada di sampingku Jen.." lirih Yangyang, dia usap tulisan kecil itu sampai di mana Yangyang meneteskan air matanya. Yangyang menangis terisak sambil menggenggam erat gitar klasik itu.

Setiap melihat gitar yang sedang dia pegang, Yangyang selalu teringat akan sang kekasih yang di mana sudah meninggalkannya selama-lamanya. Sebenarnya gitar yang sedang dia pegang bukanlah gitar miliknya melainkan milik sang kekasih. Dia masih ingat bagaimana sang kekasih memberikan gitar kesayangannya tersebut untuk Yangyang sebagai hadiah ulang tahun yang ke dua puluh tahun.

Yangyang pikir sang kekasih memberikan gitar tersebut supaya mereka bisa membuat lagu bersama atau menyanyikan lagu kesukaan mereka lalu merekam aksi mereka tersebut, tapi ternyata takdir berkata lain. Sang kekasih terlebih dahulu meninggalkannya tiga tahun yang lalu dan memberikan luka yang sangat dalam bagi Yangyang, sang kekasih pergi tepat di hari ulangtahunnya.

Tiga tahun yang lalu saat ulangtahun Yangyang

"Yangyang!" Jeno menjerit kesenangan saat melihat Yangyang membukakan pintu untuknya sedangkan Yangyang terkekeh melihat sang kekasih yang tampak sangat bahagia sambil membawa sebuah gitar kesayangannya.

Yangyang mengajak Jeno untuk masuk kedalam rumah dan mereka merayakan ulangtahun Yangyang ke dua puluh tahun bersama, dari meniup lilin, foto bersama, bernyanyi bersama, makan bersama, dan banyak lagi kegiatan yang mereka lakukan bersama. Sampai saat di mana Jeno memberikan gitar kesayangannya tersebut ke Yangyang.

"Untukmu"

"Tapikan ini gitar kesayanganmu Jeno, kenapa kau memberikannya kepadaku?" tanya Yangyang bingung sedangkan Jeno hanya bisa tersenyum sampai membuat matanya tersebut ikut tersenyum, dia usak rambut Yangyang sambil membubuhkan kecupan kecil di bibir Yangyang.

"Iya aku tahu itu adalah gitar kesayanganku tapi kau juga kesayangku manis, jadi gitar ini adalah hadiah spesial untukmu. Tapi tolong jaga dia dengan baik yahh sayang. Selamat ulangtahun, yangie! Aku selalu mencintaimu" Yangyang tersenyum lebar, dengan cepat dirinya memeluk Jeno dengan erat seperti tidak ingin Jeno pergi darinya.

"Terimakasih.."

Jeno pun pamit pulang setelah merasa kalau hari sudah larut malam padahal Yangyang sudah menawarkan Jeno untuk menginap di rumahnya tapi dirinya menolak dan memilih untuk pulang. Yangyang memperbolehkan Jeno pulang bahkan Yangyang mengantarkan Jeno sampai pria tampan itu keluar dari pekarangan rumah Yangyang, tapi tanpa Yangyang duga malam itu adalah hari di mana dirinya bertemu bahkan melihat Jeno untuk terakhir kalinya.

Jeno mengalami kecelakaan tunggal akibat rem mobil miliknya tidak berfungsi membuat Jeno menabrak pembatas jalan dan tewas di tempat, tentu saja Yangyang sangat shock mendengar itu apalagi dia mendengar itu di saat hari ulangtahunnya. Yangyang bahkan menangis seminggu lebih dan tiap hari kalau dia merasa stress atau sedih maka dirinya akan pergi ke makam Jeno lalu menangis sepuasnya di sana, Yangyang pun sesekali memainkan gitar Jeno sambil bernyanyi karena dia yakin Jeno sekarang tersenyum dengan bangga kepadanya.

Sampai sekarang Yangyang seperti merasa kalau Jeno masih berada di sisinya setiap kali dirinya memegang gitar milik Jeno, gitar itu sangat Yangyang jaga karena hanya gitar Jeno yang sangat berharga bagi Yangyang. Sekarang Yangyang memutuskan untuk pergi ke tempat makam untuk menemui Jeno di sana, tidak lupa dia membawakan sebuket bunga mawar yang sangat segar dan harum.

Sesampainya di sana Yangyang meletakan buket bunga mawar itu di atas makam Jeno sambil berdoa lalu duduk di depan makam Jeno sambil memainkan gitar milik Jeno.

"Kau tahu, aku baru saja bikin konten menyanyi lagu Look Up At The Star milik Shawn Mendes menggunakan gitar milikmu Jen. Kau ingat tidak
kalau dulu kita pernah bilang kalau kita akan menyanyikan lagu tersebut bersama lalu kita upload di YouTube tapi nyatanya kamu pergi ninggalin aku dengan cepat.." ujar Yangyang sambil menatap langit yang sangat cerah sambil tersenyum kecil, Yangyang berusaha untuk tidak menangis sekarang.

"Kau pasti sekarang tersenyum dengan bahagia yah Jen.. Kau tidak melupakanku kan?" Yangyang tatap makam itu dengan tatapan sendu serta senyuman kecil yang Jeno bilang kalau itu adalah senyuman paling cantik yang Yangyang miliki.

"Aku pamit pulang yah.. Sesekali datanglah ke mimpiku karena aku sangat merindukanmu dan ayo kita bernyanyi bersama, ppai ppai" sebelum pergi Yangyang membungkukkan badannya sopan lalu pergi meninggalkan makam itu dengan gitar milik Jeno yang dia genggam dengan erat.

 Sesekali datanglah ke mimpiku karena aku sangat merindukanmu dan ayo kita bernyanyi bersama, ppai ppai" sebelum pergi Yangyang membungkukkan badannya sopan lalu pergi meninggalkan makam itu dengan gitar milik Jeno yang dia genggam dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Uri YangyangieeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang