Tidur

295 30 2
                                        

.
.
.
.
.
"Gege, aku bobo duluan yahh. Mataku sudah gak kuat nahan ngantuk" rengek Yangyang kepada kekasihnya yang sedang sibuk dengan MacBook. Sang kekasih menoleh ke arah Yangyang yang sudah tiduran di sampingnya dengan badan yang sudah terbalut selimut hangat.

"Iya kamu bobo duluan aja nanti gege nyusul, gege mau selesain gambaran gege bentar lagi" mendengar itu Yangyang langsung memilih untuk tidur sedangkan kekasihnya memilih melanjutkan gambarannya.

Beberapa menit kemudian kekasih Yangyang yang bernama Ten sengaja melihat Yangyang yang sudah tertidur lelap dan tertawa kecil melihat Yangyang, dia seperti bayi yang tertidur. Ten beri kecupan kecil di kening Yangyang. Merasa kalau Yangyang akan terganggu karena lampu tidur, Ten memutuskan untuk mematikan lampu tidur.

Kamar tidur pun menjadi gelap hanya ada cahaya dari MacBook milik Ten. Saat kembali ke tempat semula lalu menyandarkan tubuhnya pada headboard Ten mengambil MacBook miliknya dan kembali melanjutkan kegiatan yang sempat dia tunda. Baru saja Ten ingin melanjutkan kegiatannya, Ten merasa kalau ada seseorang yang duduk di sebelahnya dan menatap kearah MacBook miliknya. Ten menoleh kearah kanan lalu melihat Yangyang yang terbangun sambil melihat MacBook.

Ten memutuskan untuk menghidupkan lampu tidur karena dia pikir Yangyang terbangun karena tiba-tiba kamar mereka menjadi gelap, kamar pun menjadi terang setelah Ten menghidupkan lampu tidur. Tapi sekarang yang Ten lihat adalah Yangyang masih tertidur dengan lelap di sampingnya membuat Ten bingung.

"Eyyy?" Ten mengucek matanya untuk memastikan bahwa dia tidak salah lihat tadi. Ten mengelus dadanya sambil menghela nafas lega, dia kembali mematikan lampu tidur.

Tapi lagi-lagi Ten merasa kalau Yangyang kembali bangun dan menatapnya di dalam kegelapan, jantung Ten berdegup kencang karena ketakutan dan kaget. Bergegas Ten menghidupkan kembali lampu tidur, dan lagi-lagi Ten hanya melihat Yangyang tertidur di sebelahnya. Sampai-sampai Ten menampar pipinya sendiri untuk menyadarkan diri.

"Perasaan aku aja kali yah" gumam Ten, tapi Ten memutuskan untuk memastikannya. Ten meraba tombol lampu tidur lalu menekan tombol tersebut sampai lampu tidur mati, Ten tidak mengalihkan pandangannya dari Yangyang yang masih tertidur.

Ten tersentak melihat Yangyang yang awalnya tertidur sekarang membuka matanya dengan tiba-tiba bahkan melotot kearahnya, Ten ingin bergerak dan berteriak tapi entah kenapa badannya tidak bisa bergerak lalu suaranya seperti hilang begitu saja. Badan Ten bergetar hebat sekarang apalagi melihat Yangyang yang dengan perlahan bangun dari tidurnya lalu menolehkan kepalanya ke arah Ten.

Ten meneguk ludahnya sendiri saat Yangyang dengan gerakan pelan mendekatkan wajahnya ke wajah Ten sambil tersenyum lebar, mata melotot Yangyang bertatapan dengan mata ketakutan Ten. Tangan Yangyang mulai bergerak untuk mengusap pipi Ten lalu berkata.

"Gege kok belum tidur? Ini sudah larut malam loh, atau gege mau tidur sama Yangie?" tanya Yangyang dengan senyuman lebar mengerikan, yang paling membuat Ten terkejut bahkan hampir membuatnya jantungan adalah Yangyang tiba-tiba kayang di atas kasur sambil tertawa dengan kencang dengan mata yang menjadi putih semua.

"AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH"

"AKHHHHH!" Ten berteriak dengan kencang sampai membuat Yangyang ikut terbangun di sebelahnya. Ten meremat kuat selimut sambil menatap sekeliling kamar sedangkan Yangyang menatap Ten dengan tatapan khawatir.

"Are you okay babe?" tanya Yangyang dengan nada khawatir bahkan sampai mengelus lembut tangan gemetar Ten. Ten menoleh, melihat Yangyang dari atas sampai bawah sebelum dirinya menghela nafas lega setelah mengetahui kalau dianhanya mimpi buruk saja.

"Gege gak papa sayang, ayo bobo lagi pasti kamu ngantuk banget. Maaf bikin kamu terkejut" Ten memutuskan untuk kembali tidur dan membawa Yangyang kedalam pelukannya.  Matanya itu sudah tidak menahan rasa kantuk yang menyerangnya, saat matanya sudah hampir terpejam samar-samar Ten melihat ada sosok yang duduk di samping Yangyang.

Sosok itu sangat mirip dengan Yangyang, hanya saja sosok itu sangat pucat sekali. Sosok itu menolehkan kepalanya ke arah Ten, mata sosok itu putih semua dengan senyuman lebar.

"Have a nice dream, Chittapon"

Uri YangyangieeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang