Baba

418 30 0
                                    

.
.
.
.
.
"Selamat malam my love" hampir saja Yangyang berteriak atau memukul orang yang sekarang memeluk pinggangnya dari belakang bahkan mengecup kecil lehernya. Yangyang menghela nafas lalu mematikan kompornya sebelum dirinya mengubah posisi menjadi menghadap lawan bicara.

"Tolong hilangkan kebiasaan mu untuk tidak mengejutkan orang lain, sayang" sang lawan bicara tertawa kecil sambil mencuri kecupan di bibir tipis Yangyang.

"Maafkan kakak babe.. kakak kira kamu sadar dengan kehadiran kakak di sini, sudah selesai masaknya?" Yangyang mengangguk-angguk.

"Kak Doyoung, lepas pelukanmu dan bangunkan Seunghan untuk makan malam" Doyoung nurut dan melepaskan pelukannya dari pinggang Yangyang dan membiarkan Yangyang melanjutkan menyiapkan makan malam sedangkan dirinya pergi ke kamar sang anak.

Doyoung buka perlahan pintu itu dan melihat anak buah hati mereka sedang tertidur lelap di kasur, Doyoung menepuk-nepuk pantat Seunghan sampai bayi berumur sepuluh bulan itu terbangun karena merasa terganggu.

"Hikss papa.." segera Doyoung menggendong Seunghan dan membawanya ke dapur karna melihat Seunghan ingin menangis.

"Kamu masih nyebut papa, coba sekali-kali nyebut yayah atau baba gitu nak" Yangyang yang mendengar itu terkekeh kecil lalu mengambil alih untuk menggendong Seunghan supaya bayi itu tenang di gendong nya.

"Kakak makanlah terlebih dahulu Yangyang mau suapin Seunghan" Doyoung menggeleng hebat sambil melihat Yangyang mendudukkan Seunghan ke kursi bayi serta menyiapi bubur bayi, Doyoung langsung duduk di sebelah Yangyang yang sekarang sibuk menyuapi Seunghan bubur.

"Kakak mau makan bareng sama kamu, sini kakak yang suapin kamu aja biar enak nanti makanannya dingin kalau sehabis kasih Seunghan" Yangyang nurut dan membiarkan Doyoung untuk menyuapinya makan. Suasana ruang makan itu sangat hangat di tambah Seunghan yang tidak berhenti mengatakan kata-kata yang random dan tidak di mengerti oleh dua orang dewasa di depannya.

Yangyang segera berhenti untuk menyuapi Seunghan saat terlihat Seunghan mulai menolak makan, dia biarkan Seunghan asik dengan biskuit sedangkan dirinya fokus makan dengan Doyoung yang masih menyuapinya.

"Emangnya kakak mau di panggil apa sama Seunghan?" tanya Yangyang basa-basi sambil menatap Doyoung yang sekarang tengah mengunyah makanan. Doyoung langsung menatap Seunghan yang masih asik dengan biskuitnya bahkan memakan remahan biskuit itu.

"Apapun itu yang berhubungan dengan ayah.. tapi kakak mau di panggil baba atau yayah" Yangyang mengangguk paham lalu merapikan meja makan saat mereka selesai makan. Yangyang mencuci piring sambil melihat Doyoung yang sedang bermain dengan Seunghan di meja makan, Doyoung tidak akan meninggalkan Yangyang sampai Yangyang selesai dengan kegiatannya.

"Hannie coba bilang yayah atau baba, babaa" Doyoung berusaha mengajarkan Seunghan untuk memanggilnya dengan sebutan baba walaupun di balas dengan tatapan bingung oleh bayi berumur sepuluh bulan itu.

Seunghan tertawa sambil menepuk-nepuk tangannya saat melihat Doyoung mengarahkan biskuit dengan cara yang lucu di mata Seunghan, Yangyang yang melihat itu tertawa kecil dan duduk di sebelah Doyoung saat dirinya selesai mencuci piring.

"Baba" Doyoung masih berusaha, Seunghan hanya mengerjapkan matanya berulangkali lalu kembali tertawa kecil melihat wajah cemberut Doyoung.

"Kapan kamu bisa panggil baba nak.." Yangyang hanya mengusap punggung Doyoung.

"Bwabwa.." Doyoung yang awalnya menunduk langsung menatap Seunghan dengan tatapan terkejut sedangkan yang di tatap hanya diam sambil memainkan remahan biskuit di tangannya.

"Apa tadi? Baba?"

"Baba~"

Doyoung langsung menoleh ke arah Yangyang dengan tatapan tidak percaya membuat tawa Yangyang pecah seketika
"Sayang, dia manggil kakak baba?" Yangyang mengangguk semangat menjawab pertanyaan Doyoung.

"Babaa papaa~" Doyoung kembali menoleh kearah Seunghan yang sekarang tertawa kecil, dengan cepat Doyoung menggendong Seunghan bahkan mengecup pipi Seunghan berkali-kali membuat bayi itu terkekeh geli. Doyoung tidak percaya kalau buah hati mereka sekarang bisa menyebutnya baba.

Mata Doyoung berkaca-kaca membuat Yangyang terkejut dan langsung berdiri untuk menghampiri Doyoung
"Kakak kok nangis?" Yangyang usap dengan perlahan air mata Doyoung dan menatap Doyoung dengan tatapan khawatir.

"Kakak terharu sayang.. kakak sayang kalian berdua" Yangyang menghela nafas lega dan memilih untuk memeluk Doyoung dengan Seunghan.

"Yangyang juga sayang kalian berdua"

"Baba!" girang Seunghan sambi menepuk kedua pipi Doyoung membuat Doyoung kembali menangis karena terharu.

"Iya Hannie baba di sini sama papa"

Uri YangyangieeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang