Sorry

474 34 0
                                    

Xiaojun x Yangyang
.
.
.
.
.
"gege bisa kasih Yangyang waktu sendiri dulu? Yangyang gak mau mood Yangyang makin rusak dan takut malah gege yang kena. Maaf yah.." itulah yang pertama kali Xiaojun dengar di sore hari yang tenang. Xiaojun tersenyum tipis dan mengangguk kecil menandakan Xiaojun memberi Yangyang waktu sendiri.

"Gak papa sayang kalau Yangyang mau sendirian dulu. Kalau udah enakan nanti jangan lupa tersenyum yah gege juga sekarang lagi gak berani ngomong yang banyak sama Yangyang. Kalau mau sendiri dulu silahkan gege juga gak bakal kemana-mana kalau Yangyang butuh gege". Yangyang hanya tersenyum tipis lalu masuk ke dalam kamarnya, terdengar Yangyang mengunci pintu dari dalam.

Xiaojun hanya menghela nafas panjang. Dengan tubuh yang tidak semangat, Xiaojun berjalan kearah sofa lalu merebahkan tubuhnya di sofa tersebut sembari menatap langit-langit ruang tamu. Entah tiba-tiba pikiran negatifnya muncul saat Yangyang mengatakan kalau dia ingin sendiri.

Sangat jarang sekali Yangyang untuk minta waktu sendiri karna Yangyang lebih memilih supaya Xiaojun menemaninya sampai kembali tersenyum. Xiaojun berpikir bagaimana setelah Yangyang enakan dia di ajak putus dengan kekasihnya tersebut? Pikiran itu membuat Xiaojun teringat kejadian beberapa bulan yang lalu.

flashback

"Gege, gimana kalau Yangyang minta udahan sama gege??" Xiaojun yang awalnya sedang memainkan gitar kesayangannya langsung berhenti dan terdiam, Xiaojun langsung menatap Yangyang dengan tatapan bingung.

"Maksudnya putus?" Yangyang hanya mengangguk pelan dan langsung menunduk sembari memainkan jarinya sendiri, dia merasa bersalah dengan Xiaojun.

Xiaojun bingung harus berkata apa saat Yangyang mengatakan kata-kata itu
"Alasan Yangyang? Ahh maksud gege apa alasan Yangyang sampai berpikir buat udahan sama gege?"

Yangyang mendongak kepalanya saat mendengarkan ucapan Xiaojun yang sekarang sudah duduk di hadapannya
"Yangyang gak mau mulai sekarang gege makan hati karna menunggu Yangyang. Yangyang sekarang makin sibuk gege bahkan buat beri kabar atau pergi ke apartemen gege aja sangat minim, Yangyang gak mau bikin gege kelamaan nunggu Yangyang. Dan juga Yangyang sering ninggalin gege.."

Xiaojun memperhatikan wajah Yangyang yang sekarang tampak kusam dan sedih
"Ahh jadi itu alasannya yah? Gege gak tau mau bilang apa.." ucao Xiaojun dengan nada sedih membuat Yangyang tambah bersalah kepada kekasihnya itu.

"Maaf.."

"kalau emang Yangyang mikirnya gitu yaa gege gak bisa bilang apa apa lagi, walau gege juga udah bilang kalau gege gak papa, gege baik-baik aja kalau di tinggal. Tapi setiap gege bilang gak papa Yangyang yang malah ngerasa bersalah terus sama gege, duh gege gak tau mau bilang apa lagi ahahaha.." ucap Xiaojun dengan mata yang berkaca-kaca, Yangyang kembali menundukkan kepalanya sambil mengigit bibirnya kuat menahan tangis.

"Yangyang yakin? Gege gak tau udah berapa kali gege bilang gak papa sama Yangyang. Kalau emang keputusan Yangyang kayak gitu, gak mau bikin gege makan hati, gak mau bikin gege nunggu ya udah gege hargain keputusan Yangyang. Mau gege bilang 'gege gak mau putus' juga kayaknya gak ada gunanya deh. Asal Yangyang yakin sama gak nyesal sendiri sama keputusan Yangyang nantinya"

Xiaojun berbicara panjang lebar sembari menatap Yangyang yang masih betah menundukkan kepalanya
"Yangyang gak tau yakin atau nggak sama keputusan nya Yangyang. Yangyang takut nyakitin gege lebih lama nantinya kalau kita bertahan dan kalau udahan pun Yangyang udah nyakitin perasaan gege, karena ragu dan gak percaya sama omongannya gege yang bilang gapapa ke Yangyang"

Xiaojun merasakan kalau hatinya sakit setelah mendengar ucapan Yangyang yang bilang kalau dirinya tidak percaya dengan Xiaojun.

"Jadi Yangyang gak percaya sama gege gitu? Gege lebih sakit hati kalau Yangyang gak percaya gege daripada kita putus kayak gini"

"Iyaaa Yangyang salah Yangyang bodoh karna gak percaya sama gege huhuhu Yangyang bodoh" Yangyang mengatakan itu sambil memukul-mukul kepalanya sampai Xiaojun menahan tangan Yangyang.

"Hey hey jangan di pukul" Yangyang menangis di hadapan Xiaojun sekarang dan pasrah saat tanganya di tahan oleh Xiaojun.

"Maaf.."

Xiaojun hanya menghela nafas lalu melepaskan genggaman nya di tangan Yangyang dan mengusap air mata Yangyang yang mengalir hebat di pipinya.

"Jadi sekarang Yangyang mau gimana? Kalau mau bertahan silahkan bakal gege terima, kalau Yangyang mau udahan ya udah gege terima dan gak bakal maksa dan bujuk Yangyang lagi" ucap Xiaojun membuat Yangyang menggeleng kecil dan masih terisak.

"Okey seperti Yangyang butuh waktu, gege akan keluar supaya Yangyang bisa mikir kan keputusan" belum saja Xiaojun berdiri Yangyang langsung menarik baju Xiaojun sambil bergumam.

"Yangyang mau bertahan sama gege.."

Flashback end

Xiaojun menghela nafas saat dirinya kembali mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu dan tanpa sadar dirinya menangis, mendengar suara pintu terbuka Xiaojun terburu-buru menghapus air matanya lalu melihat Yangyang yang keluar dari kamar dengan sebuah koper di belakangnya, sudah 3 jam Yangyang di kamar.

"Gege, let's break up"

Xiaojun tersenyum kecil lalu menunduk sambil mengigit bibirnya kuat sebelum kembali menatao Yangyang dengan tatapan tulus.

"Okey kalau itu pilihan Yangyang. Gege udah gak bisa apa apa lagi sekarang dan gege gak bakal maksa Yangyang lagi untuk bertahan karna gege tau itu pilihan yang terbaik. Terimakasih sudah pernah masuk kedalam cerita gege" ucap Xiaojun dengan suara yang bergetar hebat.

Yangyang ikut menangis sembari mengepal erat tangannya
"Maaf sudah menyakiti gege.. maaf.. Yangyang pamit, Taeyong hyung dan Jeno sudah menunggu di bawah. Semoga gege bisa mendapatkan orang yang lebih baik dari Yangyang, maaf kalau ada perlakuan Yangyang yang bikin gege marah atau kesal. Dan terimakasih sudah pernah menjadi orang yang Yangyang sayangi"

Setelah mengatakan itu Yangyang keluar dari apartemen Xiaojun dan pergi ke perusahaannya bersama Jeno dan Taeyong. Xiaojun kembali merebahkan dirinya sambil terisak.

"Ck sudahlah Xiaojun, dia tau apa yang pantas untuk kalian berdua. Dia orang sibuk Xiaojun.. dia idol sedangkan kamu hanya seorang penulis novel" Xiaojun membuka handphone nya dan melihat sebuah berita yang di mana ada Yangyang di berita tersebut.

"Cerita kita telah usai di sini. Aku harap kamu selalu bahagia dan tersenyum, terimakasih, love"

 Aku harap kamu selalu bahagia dan tersenyum, terimakasih, love"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Uri YangyangieeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang