Makan malam

305 28 1
                                    

.
.
.
.
.
"Kamu udah makan malam?" Yangyang menoleh kearah Jungwoo yang bertanya apakah dirinya sudah makan apa belum. Yangyang menggelengkan kepalanya menjawab kalau dia belum makan malam sama sekali.

"Makan di luar yuk, kamu mau makan apa?"

Yangyang terdiam beberapa saat untuk memikirkan mereka harus makan apa dan makanan apa yang cocok di cuaca malam yang dingin sekarang. Yangyang menjentikkan jarinya setelah tahu mereka harus makan apa.

"Ramen! Ayo kita makan ramen hyung" ujar Yangyang sambil bergelayutan di tangan Jungwoo.

Jungwoo tidak menjawab melainkan menggendong Yangyang seperti sedang mengangkat sebuah karung beras, Yangyang dia gendong di bahunya. Yangyang tentu saja menjerit terkejut dengan tindakan Jungwoo yang tiba-tiba membuat Jungwoo tertawa dan memutus untuk membawa Yangyang ke kamar.

Mereka memutuskan pergi ke salah satu restoran ramen yang selalu mereka kunjungi di saat ingin makan ramen, Yangyang berjalan dengan gembira dengan Jungwoo yang tidak melepaskan genggamannya dari tangan Yangyang, takut Yangyang hilang kata Jungwoo.

Sampailah mereka di restoran ramen itu. Jungwoo dan Yangyang mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka berdua. Sudah ada buku menu di sana, Yangyang dan Jungwoo pun membaca isi menu tersebut untuk memilih ramen apa yang ingin mereka makan.

"Eumm.. Permisi!" Yangyang memanggil pelayan di saat dia sudah memilih menu yang dia inginkan, dengan cepat pelayan tersebut menghampiri Jungwoo dan Yangyang sambil membawa sebuah buku untuk menulis pesanan.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan lembut.

"Aku pesan Tsukemen Ramen satu sama.. Hyung tadi pesen apa?"

"Tonkotsu Ramen"

"Nahh kata suamiku Tonkotsu Ramen" ujar Yangyang dengan nada yang ceria sampai membuat pelayan tersebut tersenyum dan segera menulis pesanan Yangyang.

"Baiklah, Tsukemen Ramen satu dan Tonkotsu Ramen. Mohon di tunggu" setelahnya pelayan itu pergi ke meja pemesan.

Yangyang menoleh kearah Jungwoo yang sekarang sudah menatapnya dengan tatapan ingin minta penjelasan, Yangyang mengerjapkan matanya berkali-kali saat Jungwoo mendekati wajahnya ke wajah Yangyang.

"Kamu bilang apa tadi?"

"Lohhh emangnya kenapa?" Yangyang balik bertanya kepada Jungwoo, mendapatkan jawaban yang tidak sesuai dengan kemauan Jungwoo membuat pria tampan itu cemberut.

"Ahh sudahlah lupakan saja" Yangyang terkekeh.

Dia paham apa yang di maksudkan oleh Jungwoo, merasa Jungwoo sedang kesal kepadanya membuat Yangyang mengeluarkan jurus yang selalu dia gunakan untuk membujuk Jungwoo tapi kali ini ada yang berbeda. Yangyang mulai mengaitkan tangannya ke tangan Jungwoo lalu menduselkan kepalanya di tangan Jungwoo sambil berkata.

"Laogong~ Jangan ngambek sama aku.. Suamiku mau ice cream? Atau pelukan hangat buat bobo nanti? Baobei~ ayoo tatap aku" Jungwoo tidak bergeming tapi Yangyang bisa melihat kalau telinga serta wajah Jungwoo memerah.

"Eyy kesayanganku lagi salah tingkah yahh?" Yangyang langsung menangkup pipi Jungwoo sampai membuat Jungwoo menatap kearahnya, tambah memerah wajah Jungwoo.

"Cukup, jangan buat aku salah tingkat lagi manis" akhirnya Jungwoo menjawab. Jujur saja saat Yangyang mengatakan kalau dia adalah suaminya, Jungwoo terkejut bukan main dia merasa seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Di tambah sekarang Yangyang membujuk dengan tingkah laku yang sangat menggemaskan di mata Jungwoo membuat jantung Jungwoo berdegup kencang.

"Lucu banget suamiku!"

"Liu Yangyang, aku bilang berhenti! Aku capek salah tingkah!"

Uri YangyangieeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang