.
.
.
.
.
"Eh gue pulang dulu yah, gue besok ada acara pagi" Yangyang bergegas membereskan barang setelah dirinya melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Yangyang, Jaemin, Jeno, Haechan, Shotaro, dan Renjun berkumpul di salah satu cafe yang selalu mereka kunjungi setiap ada kerja kelompok ataupun berkumpul bersama.Yangyang teringat kalau besok pagi dia ada acara bersama keluarga dan memutuskan untuk pulang terlebih dahulu supaya dirinya bisa beristirahat cukup.
"Mau gue antar gak?" tanya Jeno yang langsung dengan lembut di tolak oleh Yangyang, dia tidak ingin merepotkan orang lain apalagi rumah Jeno sangat jauh kalau dia harus mengantarkan Yangyang pulang.
"Gak usah nanti lu malah bolak-balik, gue bisa pulang sendiri mungkin naik bus karena jam segini masih ada beberapa bus. Gue pulang dulu yahh dadah" mereka berlima melambaikan tangannya kearah Yangyang yang sudah keluar dari cafe.
"YAHAHAHAHA KASIHAN TERTOLAK OLEH CRUSH!"
"DIEM LU LEE HAECHAN!"
Ternyata ada maksud lain Jeno ingin mengantarkan Yangyang pulang karena Jeno menyukai Yangyang tapi sayang pria manis itu menolak ajakannya dan memilih untuk pulang sendiri malam-malam.
Yangyang dengan santai berjalan dengan sebuah earphone sambil memainkan handphonenya, sesekali dia melihat kedepan melihat apakah dia sudah sampai di gang yang selalu dia lewati untuk pulang. Yangyang sedikit bersyukur karena dia dengan mudah mendapatkan bus malam yang masih beroperasi dan rute perjalanannya lebih dekat dengan gang rumah Yangyang.
Dengan langkah ceria Yangyang berjalan, dia tidak sabar untuk lebih cepat pulang lalu merebahkan diri di kasur kesayangannya. Tapi rasa senang itu seketika hilang saat Yangyang menyadari kalau ada seseorang mengikutinya dari belakang, Yangyang dengan sengaja berputar seperti sedang menikmati musik yang dia dengarkan untuk melihat siapakah seseorang yang membuntutinya.
Yangyang tidak bodoh, dia tahu kalau orang yang sekarang ikut melajukan jalannya saat Yangyang dengan sengaja jalan cepat sedang mengikuti Yangyang dari awal dirinya keluar dari cafe, bahkan orang tersebut ikut masuk ke dalam bus yang Yangyang naiki. Bahkan Yangyang sadar kalau dirinya sedang di potret diam-diam oleh orang tersebut membuat jantung Yangyang berdegup dengan kencang.
Tiba-tiba pikirannya kacau, dia sangat ketakutan sekarang apalagi mata cantiknya itu tidak sengaja melihat kalau orang itu sedang membawa sebuah gunting tajam. Nafas Yangyang semakin cepat menandakan dirinya sedang panik, keringat dingin mulai membasahi wajah manisnya itu, bahkan tangannya gemetar dengan hebat.
Yangyang melihat sekeliling yang sangat sepi tidak ada satupun orang-orang yang lalu-lalang di sana, hanya ada lampu jalan yang memberikan Yangyang sebuah cahaya. Yangyang sengaja untuk berbelok ke arah gang lain untuk memastikan apakah dia tidak salah menuduh orang, tapi ternyata orang tersebut tetap mengikuti Yangyang sampai membuatnya tambah takut dan panik.
Yangyang tidak tahu harus mencari bantuan kemana dan dirinya hanya bisa berdoa supaya ada jalan keluar dan lari dari orang aneh itu.
'astagaaa siapapun selamatkan gue!' isi hati kecil Yangyang.
Saat belok ke gang satunya lagi samar-samar Yangyang melihat ada seseorang yang sangat familiar di matanya sedang berjalan tidak jauh darinya, merasa kalau dirinya membutuhkan bantuan dan perlindungan Yangyang berlari kecil kearah orang tersebut dengan tergesa-gesa.
"Hey! Kak! Tunggu gue!" dengan sengaja Yangyang berteriak sampai membuat orang yang dia tuju menoleh kebelakang lalu tersenyum kecil kearah Yangyang yang sekarang tampak ketakutan.
"Yangyang?"
'Kenapa gue malah ketemu mantan?! Tapi demi nyawa gue mah gas aja kali yah'
Yangyang langsung menggenggam tangan orang tersebut bahkan dengan sengaja mengayunkan tangan mereka berdua seperti mereka sudah kenal lama, Yangyang melirik dari ujung matanya kalau orang aneh tadi seperti melambatkan langkah kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Yangyangiee
Short StoryYangyang uke ⚠️bxb Jangan salah lapak yaw... Uke!yangyang NCTxyangyang