Malu

269 26 0
                                    

.
.
.
.
.
"Yangyang?" Haechan melirik kedalam kamar yang dimana ada Yangyang yang sedang asik membaca novel sambil tiduran di kasur, bahkan pria manis itu seperti tidak terganggu dengan kehadiran Haechan.

"Kenapa lagi? Kau ingin menambah hukuman tidur di luar rumah?" wajah Haechan berubah menjadi cemberut, tidak peduli kalau Yangyang tambah kesal dengannya Haechan memilih ikut merebahkan diri bahkan memeluk Yangyang dari samping sambil menyembunyikan wajahnya di leher Yangyang. Yangyang hanya diam dan melanjutkan acara membaca novel membiarkan Haechan mendusel kecil di lehernya.

"Maafin Haechan yahh? Aku janji tidak mengulanginya lagi" ujar Haechan yang masih betah mendusel di leher Yangyang, Yangyang menghela nafas sebentar lalu meletakkannya novel tadi di sampingnya lalu mendorong bahu Haechan sampai pria itu sedikit menjauh dari lehernya.

"Kau ini selalu bilang begitu tapi tetap dilakuin ih! Udah aku bilang jangan cium cium aku di depan orang-orang, kan aku malu Chan apalagi tadi sampai di godain sama Sungchan" Yangyang mengatakan hal itu sambil menampakkan ekspresi wajah yang sangat kesal kepada Haechan, bukannya takut Haechan malah terkekeh geli melihat Yangyang sekarang.

"Ya maaf aku tidak bisa menahan untuk tidak menciummu, salah dirimu sih terlalu manis kan aku tidak kuat sayang" tidak mau kalah Haechan menampilkan ekspresi wajah memelas bahkan memohon supaya dirinya di maafkan oleh Yangyang tapi Yangyang membulatkan tekadnya untuk tidak memaafkan Haechan malam ini.

Haechan kembali memeluk pinggang ramping Yangyang dengan erat dan memilih mendusel di dada Yangyang dan membiarkan pria manis itu mengomelinya, siang tadi saat di cafe milik Sungchan dirinya dan Yangyang berkunjung untuk sekedar bersantai dengan Sungchan yang kebetulan menjaga cafenya. Dasarnya Haechan selalu tidak kuat dengan semua tingkah laku menggemaskan Yangyang maka Haechan sering kali menyerang pria manis itu dengan kecupan di pipi maupun di bibir.

Tapi ternyata hari ini Haechan kelewatan batas dan malah mencium bibir tipis Yangyang di depan Sungchan yang terdiam melihat aksi Haechan mencium bibir Yangyang, itulah mengapa malam ini Haechan di beri hukuman oleh Yangyang untuk tidak tidur bersama dengannya seperti malam-malam sebelumnya.

"Yasudah kalau begitu, jawab pernyataanku. Kalau kau benar malam ini aku maafkan dan tidur bersamaku" Haechan langsung mendongakan kepalanya mendengar ucapan Yangyang, senyuman bahagia terukir di wajah Haechan. Haechan langsung duduk di hadapan Yangyang.

"Ayo beri aku pertanyaan itu!"

"Ok. Bis, bis apa yang bahagia?"

Tampak Haechan terdiam sejenak untuk memikirkan jawaban apa yang tepat untuk pertanyaan Yangyang barusan, dia menjentikkan jarinya setelah tahu apa jawaban yang tepat bahkan senyuman usil tercipta diwajahnya.

"Bisa memelukmu, menciummu, melihat senyumanmu, bahkan bisa mencintaimu sampai akhir hayatku"

Yangyang mengerjapkan matanya berkali-kali mendengar ucapan Haechan yang sekarang tertawa melihat reaksi Yangyang, Yangyang yakin sekarang wajahnya memerah akibat ucapan Haechan sekarang apalagi anak itu mulai menyerang wajah manisnya dengan kecupan lembut. Yangyang bergegas mendorong Haechan sampai sang empu terjatuh dari kasur.

"Aihhh kok aku di dorong?! Kan jawabanku benar jadinya aku bisa tidur bersamamu malam ini~"

"TIDAK! JAWABANNYA ADALAH BIS TAYO, HAECHAN SALAH! SANA BOBO DI SOFA MALAM INI!"

Bahkan Yangyang sampai melempar bantal kearah Haechan tapi Haechan langsung bangkit dari duduknya lalu kembali naik ke kasur sambil membawa tubuh Yangyang kedalam pelukannya lalu memejamkan mata.

"Shht udahhh mending kita bobo sekarang, selamat malam cantikku"

Yangyang hanya bisa pasrah sambil menutup wajahnya yang memerah dengan kedua telapak tangannya sedangkan Haechan tersenyum menang karena aksinya berhasil.

Uri YangyangieeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang