Winwin x Yangyang
.
.
.
.
.
BRAKKK"JATUHKAN SENJATA ANDA!"
Terdengar suara teriakan seorang polisi dengan sebuah pistol di tangannya. Seseorang berdiri dan menjatuhkan sebuah pisau yang merupakan senjata yang dia pegang, dengan perlahan orang itu berbalik badan menghadap polisi tadi dengan senyuman kecil. Terlihat bajunya yang penuh darah dan wajah yang seperti tidak merasa bersalah, lalu sebuah jasad tergeletak di atas sofa.
"Akhirnya kalian datang.. ayo tangkap saya" tanpa perlawanan orang itu langsung di borgol oleh polisi dan di bawa ke kantor polisi.
.
.
.
.
.
"Gimana keadaannya?" tanya Qian Kun seorang polisi yang menangani kasus pembunuhan yang baru saja terjadi beberapa jam lalu. Mereka bukan di kantor polisi melainkan di sebuah rumah sakit."Dia mengidap gangguan mental terlebih bipolar, tadi dia sudah menceritakan semua kejadian beberapa jam lalu" dokter yang bernama Kim Doyoung itu langsung mengajak Kun untuk masuk ke ruangannya.
"Saya akan menceritakan semuanya yang keluar dari mulut dia sendiri" Kun mengangguk.
.
.
.
.
.
"Gege pulang" ucap Winwin sambil melepaskan kedua sepatunya dan menghampiri seseorang yang sedang fokus masak di dapur, dengan perlahan Winwin memeluk orang itu dari belakang dan mengecup pipinya."Masak apa baobei?" tanya Winwin membuat Yangyang terkejut dan menoleh ke belakang. Yangyang mematikan kompor nya saat merasa makanannya sudah matang.
"Lepas pelukan gege dulu ini Yangyang mau menata meja makan, gege ganti baju dulu sana" Winwin menurut dan memilih mengganti pakaiannya menjadi lebih santai. Mereka berdua pun makan dengan tenang di selangi sedikit candaan membuat suasana menjadi hangat dan ceria.
Setelah itu Winwin dan Yangyang duduk di sofa sambil berpelukan mengusir rasa rindu dengan Yangyang berada di pangkuan Winwin
"Gimana harinya hm?" Winwin mengusap pelan kepala Yangyang yang bersandar pada dadanya."Gak ada yang spesial soalnya gege gak pulang dari kemaren" kekeh kecil terdengar dari mulut Winwin.
"Maaf baobei" Yangyang mengangguk lalu mendongakkan kepalanya menatap wajah Winwin. Usapan kecil Yangyang berikan di pipi Winwin dan mengecup sekilas bibir Winwin.
"Gege sayang sama Yangyang kan? Gege cinta sama Yangyang kan?" senyuman kecil Winwin berikan pada Yangyang dan mengangguk.
"Tentu sayang, kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu hm?" tanya Winwin bingung.
"Kita gak akan berpisah kan? Kita akan selalu bersama walaupun salah satu dari kita jahat?" Winwin terdiam bingung dengan apa yang di maksud dengan Yangyang, biasanya Yangyang tidak akan menanyakan hal seperti itu kepadanya.
"Ughh" tiba-tiba winwin merasakan kalau kepalanya sakit. Dia bisa lihat Yangyang sedang tersenyum kearahnya lalu mendorong tubuhnya ke sofa dengan Yangyang berada di atas badannya.
"K-kenapa?" kepala Winwin serasa ingin meledak dan tubuhnya serasa sangat lemah bahkan menggerakkan tangan saja Winwin tidak sanggup. Bisa dia rasakan Yangyang mengusap pipinya pelan sampai ke bagian bibir.
"Uppss.. sepertinya obat Yangyang udah bekerja" ucap Yangyang dengan senyuman manis miliknya, Winwin tidak paham dengan situasi ini. Yangyang beranjak dari tubuh Winwin dan pergi meninggalkan Winwin yang terbaring lemah di atas sofa untuk ke dapur. Yangyang mengambil sebuah handphone dan pisau lalu kembali ke tempat Winwin.
"Gege tau kan Yangyang sangat mencintai gege?" bisik Yangyang di samping telinga Winwin. Terlihat Yangyang sedang menekan beberapa tombol di handphone dan menelepon seseorang.
"Ya dengan 112 di sini"
"Tolong datang ke rumah jalan neo blok V nomor 7"
"Ada kendala apa tuan?"
"Kendala?? Saya akan membunuh orang di sana jadi tolong datang"
"Mak-"
Yangyang langsung mematikan telepon itu lalu menghancurkan handphone itu berkeping-keping, Winwin mendengar itu berusaha bangun tapi nihil badannya tidak bisa di ajak kerjasama.
"Owhh mau kemana sayang?" Yangyang perlahan mendekati Winwin yang ketakutan melihat dirinya. Satu sayatan Yangyang buat di pipi Winwin.
"Wajah gege tampak lebih tampan dengan satu sayatan ini" Winwin meringis kesakitan saat beda tajam itu menyayat kulit pipinya sampai mengeluarkan darah.
"Gege tau kan Yangyang tidak suka kalau punya Yangyang di bagi atau di ambil?" Winwin hanya bisa mengangguk kecil dsn meneguk ludah karna takut. Yangyang tersenyum melihat Winwin lalu kembali duduk di atas perut Winwin dan mengusap pipi Winwin.
Indra pendengaran Yangyang menangkap suara sirene polisi yang Yangyang rasa tidak jauh dari rumah mereka.
"Yangyang mencintai gege" bisik Yangyang dengan sebuah pisau menancap di dada bagian kiri Winwin.
"Akhhhhh Yang-" baru saja Winwin ingin berteriak kesakitan, tangan Yangyang yang tadinya mengusap pipi Winwin beralih mendekap mulut Winwin membuat Winwin tidak bisa berteriak. Winwin berusaha menggerakkan tubuhnya tapi itu akan membuat Yangyang semakin menusuk dada nya.
"Sstt jangan bergerak gege biar Yangyang saja yang menusuk pisau ini ke jantung gege.. nikmati saja waktu terakhir mu gege.." senyuman kecil terukir di wajah cantik Yangyang, matanya tidak lepas dari ekspresi kesakitan dan pasrah dari Winwin.
"wǒ ài nǐ Dǒng Sīchéng" bisik Yangyang lagi sembari menekan pisau tadi lebih dalam dan membuat Winwin tidak bergerak lagi. Bisa Yangyang rasakan jantung Winwin tidak berdetak dan menarik keluar pisau tadi dari dada Winwin dengan kuat dan cepat.
Cipratan darah mengenai baju dan wajahnya
"Setelah ini tidak ada lagi yang mengambil gege dari Yangyang" Yangyang tetap mengelus wajah Winwin yang sudah pucat dan dingin sebelum seorang polisi mendobrak pintu rumahnya.
.
.
.
.
.
"Itu yang dia bilang" Doyoung selesai bercerita sengan nafas yang sedikit berat karna tidak menyangka apa yang habis dia dengar dari pasiennya. Kun mengangguk paham dan sekali-kali mencatat beberapa hal penting sebelum kembali ke kantor polisi dan menyerahkan semua laporannya."Saya akan kembali ke kantor polisi tolong jangan sampai di kabur" Doyoung mengangguk, belum saja Kun membuka pintu ruangan itu seseorang membuka pintu dengan keras.
"DOKTER, PASIEN LIU YANGYANG BUNUH DIRI DI RUANGANNYA!" Kun dan Doyoung langsung berlari ke ruangan Yangyang dan benar di sana Yangyang sudah tergeletak tidak bernyawa dengan bersimbah darah dan sebuah luka besar di lehernya, dia menggorok lehernya sendiri.
"Ahh sial.." gumam Kun dan berita kejadian pembunuhan serta bunuh diri itu pun tersebar luas di dunia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Yangyangiee
Cerita PendekYangyang uke ⚠️bxb Jangan salah lapak yaw... Uke!yangyang NCTxyangyang