.
.
.
.
.
"aku pulang"Sepi, itulah yang pertama Yangyang rasakan saat membuka pintu rumahnya. Sedikit mengerutkan kening Yangyang melepas sepatu lalu menginjakkan kakinya ke ruang tengah, kosong. Itu membuat Yangyang terheran-heran sekarang. Yangyang menghidupkan lampu rumah karena hari mulai gelap, matanya itu melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul enam sore.
"Kemana mereka?" gumam Yangyang. Beberapa detik dilanda kebingungan Yangyang berjalan ke lantai dua untuk pergi ke kamarnya. Dia harus segera mandi karena demi apapun badannya sangat gerah dan lengket.
Baru saja kakinya menginjak tangga terakhir ada suara gaduh dari pintu kamarnya. Jantung Yangyang sempat berdegup sangat kencang karena terkejut, dia mengelus dadanya sendiri untuk menenangkan diri.
"Miaww"
"Coco?"
Yangyang memberanikan diri berjalan menuju pintu kamarnya setelah mendengar suara kucing miliknya yang bernama Coco. Suaranya terdengar dari dalam kamar miliknya. Yangyang memegang kenop pintu lalu membuka pintu itu selebar mungkin, gelap.
Tapi tidak lama kemudian ada seekor kucing datang menghampiri Yangyang dan mendusel kecil dikaki Yangyang seperti sedang menyambut kepulangan Yangyang. Mata tajam Yangyang melihat sekeliling dan tangannya itu meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu.
"Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. Happy birthday happy birthday happy birthday to Yangie" setelah lampu kamar hidup ada seseorang muncul dari dalam kamar mandi yang ada di kamar Yangyang.
Yangyang terdiam sampai orang itu jalan kearahnya dan sudah berdiri dihadapannya dengan senyuman yang lebar, tatapan yang sayu dan senyuman manis orang itu berikan kepada Yangyang.
"Hendery?"
"Hey, ini ulang tahunmu ayo ucapkan keinginamu di hari yang sangat berarti ini" Yangyang terkekeh geli, dia mulai menyatukan kedua tangannya lalu memejamkan mata untuk berdoa dalam hati serta mengungkapkan beberapa keinginannya setelahnya dia meniup lilin yang hidup.
Hendery, orang yang membawa sebuah kue dengan lilin ulang tahun di atas kue tersebut langsung meletakkan kue di atas meja. Tidak menunggu lama Yangyang langsung memeluk Hendery dengan erat dan tentu langsung dibalas dengan senang hati oleh Hendery. Dia usap surai berwarna merah muda itu sambil terkekeh geli merasa gemas dengan tingkah laku Yangyang.
"Terimakasih Hendery.." gumam Yangyang yang masih betah memeluk Hendery seperti tidak ingin melepaskan pelukannya.
Tangan Hendery mulai menangkup pipi Yangyang dan mata mereka berdua saling bertemu, wajah Yangyang memerah karena salah tingkah ditatap oleh Hendery. Hendery mulai mengecup kening, lalu ke hidung, kedua pipi Yangyang, dan terakhir tempat paling dia suka yaitu bibir lembut Yangyang. Perlakuannya itu berhasil membuat hati Yangyang menghangat.
"Today is a very special day for you, your birthday. I just want to say, thank you for being in this world and being a part of my life story, thank you for persevering this far, and i'm incredibly proud of you. I hope as you grow older, more happiness comes your way, my love. You're amazing, i love you so much. Happy 23rd birthday, baby"
Terlihat mata Yangyang berkaca-kaca yang menandakan dirinya ingin menangis, seketika air matanya turun membasahi pipinya dan dengan cepat Hendery mengusap air mata tersebut. Hendery dengan sabar menunggu Yangyang sampai tenang dan mulai berbicara kepadanya.
"Astaga aku tidak tahu harus berkata apalagi selain terimakasih dan aku sangat mencintaimu, Hendery. Thank you for everything, love" sebagai penutup mereka kembali berpelukan lalu dengan lembut Yangyang mengecup bibir Hendery yang tidak henti menampilkan senyum bahagianya kepada Yangyang, dia sangat menyayangi Yangyang.
.
.
.
.
.
Happy birthday to Yangyang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Yangyangiee
Short StoryYangyang uke ⚠️bxb Jangan salah lapak yaw... Uke!yangyang NCTxyangyang