"Peraturan pertama, jangan nyusahin gue sama kandungan Lo itu!"
Dingin. Satu kata yang dapat menggambarkan sikap Liano saat ini. Pria yang baru saja menikah itu bahkan tak sudi untuk menatap wanita yang telah menjadi istrinya. Hanya ada sebuah kebencian dalam tatapannya.
Elmira Salsabila Audhie. Wanita yang sudah resmi menyandang status sebagai nyonya Leonard itupun hanya dapat menunduk dan mematuhi perintah suaminya. Ia tak dapat membantah ucpan Liano.
"Iya," jawab Elmira.
"Peraturan ke dua, gue akan nyeraiin Lo setelah anak itu lahir!"
Hening. Kali ini sulit bagi Elmira untuk menyetujuhi perintah suaminya. Sulit baginya untuk membiarkan anaknya lahir ke dua tanpa kasih sayang ayahnya. Andai saja Elmira dapat memutar waktu, mungkin ia akan mengambil pilihan yang berbeda. Mungkin semua ini tak akan terjadi. Ia benar-benar merutuki kecerobohannya.
~×~~×~
Satu bulan yang lalu...
Tugas yang menumpuk selalu menemani hari-hari mahasiswi semester dua akuntansi itu. Deretan huruf dan angka yang menghiasi layar laptop Elmira, tak membuat wanita itu mengeluh. Elmira tetap menikmati siangnya dengan mengerjakan tugas.
Berbeda dengan wanita di sampingnya yang hanya mengumpati laptopnya tanpa mencoba mengerjakan satupun tugasnya. Dia adalah Naomi Farasya, sahabat Elmira sejak menjadi mahasiswi baru kampus ini.
"Nanti gue liat punya Lo aja ya, Ra. Pala gue udah pusing banget liat angka-angka ini. Bisa meledak nih nanti kalau diterusin!" geram Naomi frustasi.
Elmira menghembuskan napasnya, "Coba dulu lah, Na. Kali aja ilmu yang baru Lo dapet tadi pagi ada yang nyantol dikit-dikut. Nanti baru gue koreksi kalau udah Lo kerjain," titah Elmira. Ia tang ingin jika sahabatnya itu terus mengandalkan dirinya. Bukan apa-apa, Elmira hanya ingin Naomi juga paham tentang materi yang dipelajari.
Namun seprtinya perintah Elmira hanyalah angin lalu bagi Naomi. Bukannya mulai mengerjakan tugasnya, Naomi malah memfokuskan pandangannya ke arah gerombolan orang yang memenuhi hampir setengah lapangan.
"Lo liat tuh, Ra," seru Naomi seraya menunjuk orang-orang itu.
Seru Naomi membuat Elmira mengikuti arah pandangnya. Elmira dapat melihat sang presiden BEM kampus dengan kekasihnya yang tengah menjadi pusat perhatian mahasiswa lain. Banyak yang kagum dengan keromantisan pasangan itu. Namun tak sedikit pula yang iri kepada Keysa karena berhasil mendapatkan presiden BEM sekaligus anak pemiliki yayasan kampus ini.
Bahkan tak dapat dipungkiri bahwa Elmirapun iri dengan kemesraan itu. Ia hanya dapat tersenyum kecut melihat pasangan terfavorit kampus ini. Elmira tak munafik dengan perasaannya yang telah menyimpan peraan pada Liano sejak ia menginjakkan kaki di kampus ini. Ia hanya dapat menghela napasnya dan kembali mengerjakan tugas yang sudah setengah jalan.
"Gila si doi, ganteng bener ya. Pantes banyak yang kelepek-kelepek sama dia. Termasuk Lo," goda Naomi. Ia memang sudah mengetahui bahwa sahabatnya menyukai Liano.
Pernyataan Naomi membuat Elmira mendesah lelah. Ia kembali menatap sang pujaan hati dari kejauhan, "Lo bener, Na. Gue juga terpikat sama dia. Tapi sayang, gue nggak secantik dan sesempurna Kak Keysa jadi nggak mungkin Kak Lian jadi milik gue. Mereka emang pasangan yang serasi."
Naomi sedikit iba mendengar ucapan sahabatnya. Walaupun baru enam bulan ia mengenal dan berteman akrab dengan Elmira, tetapi ia sudah bisa mengetahui sifat Elmira. Wanita itu berbeda dengannya yang akan langsung mendekati pria yang ia sukai. Elmira merupakan gadis introvert yang lebih banyak diam dan menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x Bright
Romance⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira. Peraturan dalam pernikahan: 1. Elmira harus mengurus sendiri bayi yang tengah ia kandung 2. Elmira...