53 - Fact

23.5K 806 4
                                    

"ELMIRAAAAA."

Elmira yang sedang menyiram bunga begitu terkejut mendengar suara yang begitu menggelegar. Ia hanya dapat mengelus dadanya seraya menatap orang itu tajam. Naomi, wanita yang baru saja datang itu hanya tersenyum, menampilkan barisan gigi putihnya dan berlari memeluk Elmira.

Setelah melepas kerinduan ala Naomi, Elmira segera mengajak sahabat nya untuk mengobrol di bangku dekat kolam. Bukan di apartemen, melainkan di kediaman keluarga Leonard. Ya, sejak kejadian kemarin Liano menyuruh Elmira tinggal di rumah orang tuanya agar ada yang menjaga istrinya saat dirinya tak ada. Pria itu juga melarang Elmira untuk pergi ke kampus sementara waktu. Liano tak ingin terjadi sesuatu lagi terhadap istrinya.

Naomi sendiri baru mengetahui tentang insiden yang menimpa sahabatnya pagi tadi setelah Elmira memberitaunya. Setelah Elmira meninggalkannya kemarin bersama Zayn, Naomi memutuskan untuk pergi dari kampus bersama Zayn untuk melepas rindu. Ia juga sempat menghubungi Elmira tetapi wanitu itu tak dapat dihubungi. Ia kira Elmira memang sedang bersama suaminya sehingga iapun tak berpikir macam-macam. Namun setelah mengetahui yang sebenarnya ia sangat menyesal karena tak mencari keberadaan sahabatnya kemarin.

Wanita itu menatap sedih Elmira. Ia benar-benar tak habis pikir jika ada orang yang begitu tega menyebarkan rumor buruk tentang sahabatnya. Memang benar jika rumor itu merupakan fakta, tetapi tetap saja orang yang menyebarkannya itu benar-benar tak berperikemanusiaan. 

"Siapa sih, Ra yang tega ke lo kayak gini?!" geram Naomi. 

"Mana gue tau," jawab Elmira santai.

Naomi semakin frustasi ketika melihat ketenangan Elmira. Bukannya panik dan mencari tau pelaku dibalik menyebarnya rumornya, wanita itu malah asyik menyiram bunga kesayangan mertuanya. Benar-benar tak habis pikir Naomi, malah sekarang dirinyalah yang pusing memikirkan pelaku tersebut.

"Ra, bilang ke gue siapa aja yang tau tentang kehamilan lo?"

Sejenak Elmira terdiam seraya berpikir, "Emm... Gue, Kak Lian, orang tua gue, mertua gue, keluarganya Kak Lian, Lo, sama Kak Jo," jawabnya. "Eh sama Kak Keysa deh, kayaknya dia juga tau karena kan dia juga udah tau tentang pernikahan gue."

Binggo. Setelah mendengar jawaban Elmira, Naomi dapat menyimpulkan satu orang yang berpeluang besar menjadi pelaku penyebar rumor tersebut. Siapa lagi jika bukan Keysa. Naomi benar-benar yakin akan hal itu secara wanita itu ingin memiliki Liano jadi mungkin saja ia melakukan hal kotor itu untuk mendapatkan Liano kembali.

"Ra dengerin gue deh," pinta Naomi serius. "Dari kepekaan yang gue miliki, gue rasa yang nyebarin rumor itu tuh Keysa deh."

Elmira tertawa kecil, "Siapa lo bilang? Keysa? Nggak deh, Na. Kayaknya dia nggak bakal berani lakuin hal itu."

"Ck, Elmira nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini. Apalagi Keysa itu mantannya Liano yang masih pengen ngedapetin suami lo. Lo lupa siapa yang minta pertanggung jawaban suami lo atas kehamilannya? Keysa kan? Lo harus buka mata lo, hilangin dulu pikiran positif lo itu. Percaya sama gue, cewek kayak Keysa itu nggak akan berhenti sampai ngedapetin Liano kembali."

Setiap kata yang Naomi ucapan seperti menghipnotis pikiran Elmira untuk berpikir kembali tentang kemungkinan-kemungkinan yang mungkin benar. Memang benar Keysa meminta pertanggungjawaban Liano atas kehamilannya. Tapi apakah Keysa bisa setega itu? Apalagi dengan sesama wanita yang sedang hamil, jika memang benar wanita itu sedang mengandung.

Ting!

Sebuah pesan yang masuk membuyarkan pikiran Elmira. Wanita itu segera membuka layar ponselnya dan membaca pesan yang ia terima. Pesan yang ia dapatkan dari nomor yang tak dikenal.

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang