Sebelum lanjut ke cerita, aku nggak akan bosen buat say thank you buat semua yang masih setia baca cerita ini sampai sekarang. 15k+ nggak akan tercapai kalau nggak ada kalian^^
So Hope u enjoy, and happy reading
_______________________________________
Waktu akan terus berjalan. Masalah akan terus datang. Begitupun juga dengan kehidupan Elmira dan Liano. Namun wanita itu sudah memutuskan untuk mempercayai suaminya, terlepas dari benar atau tidaknya berita kehamilan Keysa. Ia membiarkan Liano membereskannya saat ia harus kembali pada rutinitas nya sebagai seorang mahasiswi sebelum cuti.
"Emang dasar jalang ya tuh cewek!" geram Naomi setelah mendengar cerita Elmira secara lengkap.
Ya, Naomi yang seharusnya masih berada di tempat liburan nya hingga akhir bulan memutuskan untuk mempercepat kepulangannya setelah mendengar kabar dari sahabatnya via telepon satu minggu yang lalu. Sekarang, setelah ia kembali, iapun langsung meminta wanita itu untuk menjelaskan nya secara runtut.
Naomi benar-benar tak habis pikir dengan hal yang diperbuat oleh wanita itu. Bisa-bisanya wanita itu meminta pertanggung jawaban pria yang sudah beristri, bahkan saat anak yang dikandungnya bukan anak Liano sekalipun.
"Taulah, Na. Ada aja masalah di rumah tangga gue. Baru aja gue baikan sama suami gue. Sekarang ada lagi di Kak Keysa minta tanggung jawab ke suami gue."
Naomi hanya dapat menepuk bahu Elmira dan berkata, "Sabar ya, Ra. Gue belum nikah sih makanya gue juga nggak bisa ngasih saran apa-apa ke Lo."
"Iya gapapa, Na."
Sekejap keduanya sama-sama diam. Keduanya bergelut pada pikiran mereka masing-masing. Elmira dengan masalah rumah tangganya dan Naomi dengan masalah pribadinya. Hingga sebuah suara bariton yang menggelegar memenuhi gendang telinga mereka membuat keduanya tersadar.
"Hai, kalian pasti kangen sama prince Zayn," ucap pria yang tak lain adalah Zayn Mahendra.
Pria yang sudah lama tak terlihat batang hidungnya itu akhirnya kembali setelah menyelesaikan turnya bersama perwakilan kampus yang lain. Kedatangan nya langsung disambut oleh bogem mentah dari Naomi dan Elmira.
Kedua wanita itu tak dapat menyembunyikan kemarahannya pada Zayn yang sudah berani meninggalkan mereka tanpa kabar.
"NJING, LO JAHAT BANGET HIKS!!" teriak Naomi di sela tangisannya.
Jangan salahkan Naomi yang langsung menangis setelah melihat kembali sahabatnya itu. Walaupun gengsi saat mengatakannya, ia tak dapat menyembunyikan rasa rindunya pada Zayn. Wanita itu langsung beranjak dan memeluk Zayn.
"Iya, Lo jahat deh pergi nggak ada kabar satupun," timpal Elmira.
Zayn yang mendapatkan perlakuan manis dari sahabatnya hanya dapat tersenyum. Ya, menurut nya pukulan, teriakan dan umpatan merupakan sambutan yang cukup manis untuk kedatangannya setelah berabad-abad.
Mencoba menenangkan Naomi yang masih menangis di pelukannya, Zayn menepuk punggung wanita itu dengan lembut seraya berkata, "Iya, sorry ya guys. Waktu gue tuh cuma buat nyiapin materi, presentasi, evaluasi, nyiapin materi lagi, presentasi lagi, evaluasi lagi, gitu aja siklusnya. Sampe orang tua gue aja jarang gue hubungin."
Memang benar, tingkat kesibukkan juru bicara kampus itu memang melebihi seorang presiden. Maklumlah kampus mereka ini sedang berusaha untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak besar yang dapat membantu kampus ini semakin maju. Karena itulah peran Zayn sangat penting di sini.
"Eh tapi gue tetep update Lo masalah yang Elmira nikah sama Liano," celetuk Zayn. "Itu beneran, Ra?"
Wanita itu mengangguk, "Iya, nih liat perut gue," jawabnya lalu memajukan perutnya untuk memperlihatkan perut buncitnya pada Zayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x Bright
Romance⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira. Peraturan dalam pernikahan: 1. Elmira harus mengurus sendiri bayi yang tengah ia kandung 2. Elmira...