37 - The Truth 2

28K 1K 9
                                    

Sebelum lanjut ke cerita, aku mau curhat dikit. Jadi di lapak ini tuh antara readers sama like nya tuh beda jauh, mungkin cuma 1/10 nya aja ㅠㅠ

Jadi bisalah vote dulu sebelum baca, biar kita jadi simbiosis mutualisme 🙂

____________________________________

Masalah dan cobaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Cobaan yang datang membuat manusia menjadi semakin dewasa. namun bagaimana jika cobaan itu datang terus menerus? Bagi Elmira sendiri, ia tak tau sampai kapan ia kuat dengan cobaan yang Tuhan berikan kepadanya.

Sudah satu minggu sejak kejadian itu. Baik Elmira dan Liano sama-sama bungkam dan tak ada yang memulai percakapan. Entahlah, sekarang setiap kali mereka bertengkar selalu sulit untuk memulai percakapan terlebih dahulu. 

Elmira tau jika kali ini ia juga berslaah karena telah mengatakan kebohongan itu tetapi ia memberikan pernyataan itupun ada sebabnya kan karena Liano bermain dengan wanita lain lagi di belakangnya. Jadi apakah ia yang harus meminta maaf terlebih dahulu? Emmm, sepertinya Elmira belum ingin melakukan itu.

Berhari-hari Liano tak di apartemen. Ditambah Naomi yang seakan menjauh membuat Elmira merasa sepi. Namun Elmira juga tak ingin memaksa Naomi untuk menemaninya karena yang ia tau sahabatnya itu sedang sibuk mengurusi bisnis keluarganya menggantikan ayahnya yang tengah sakit. Karena itu ia melakukan semuanya sendiri beberapa hari ini.

Setelah kelasnya selesai, Elmira langsung pergi warung nasi padang langganannya. Ya, karena ia hanya memiliki satu kelas hari ini jadi Elmira memutuskan untuk langsung pulang setelah makan nasi padang.

Satu porsi nasi padang yang berisi sayur daun singkong, rendang, dan ayam bakar sangat menggugah selera Elmira. Ditambah dengan es teh membuatnya terlihat semakin lezat. Mungkin Elmira akan menambah porsi makannya siang ini.

Hanya butuh hitungan menit untuk Elmira menghabiskan nasi padang itu. Tinggal menyisakan ayam bakarnya yang masih setengah. Wanita itu langsung meneguk es tehnya hingga tandas. Benar-benar nikmat mana yang kau dustakan.

"Sendirian aja mbak makannya."

Tiba-tiba suara yang tak asing itu menggema di telinga Elmira, membuat wanita itu menoleh. Ia mengembangkan sneyumnya, "Kak Raffa di sini juga? Duduk kak."

Ternyata pemilik suara itu adalah Raffa. Pria itu langsung duduk di kursi depan Elmira setelah dipersilahkan. Ia pun memesan menu yang sama dnegan yang Elmira pesan lagi, "Gue agak kaget lo liat porsi lo."

Pernyataan Raffa dapat membuat Elmira kembali tertawa, "Masa sih kak? Mungkin karena bawaan bayi kali ya."

"Iya deh bumil, alesannya bayi mulu kalau masalah porsi makan."

Elmira kembali tertawa denngan perkataan Raffa. Pria itu ternyata tau caranya membuat seorang wanita tertawa. Di sela tawanya tatapan Elmira terpusat pada luka kecil di pelipis kiri Raffa. Luka kecil tapi membekas itu.

"Oh ini," ucap Raffa menyentuh lukanya, "Karena suami lo nih."

"Kak Lian?"

Benar. Luka yang disebabkan oleh pukulan Liano itu merupakan luka yang kecil tetapi dalam. raffa juga sempat terkejut saat menemui dokter. Bagaimana bisa lelaki itu memiliki kekuatan yang cukup kuat hingga membuat Raffa yang tergolong besar dapat memiliki luka dalam ini.

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang