6 - Find Her

40.9K 1.4K 4
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20.00

Menatap kota yang masih saja terang menjadi aktivitas Elmira satu jam ke belakang. Ia masih setia di tempatnya seraya menunggu kepulangan Naomi. Yap, dirinya berada di apartemen Naomi.

Rencananya Elmira akan menginap di sini sampai gejala morning sickness yang ia rasakan berkurang. Dan besok, ia berencana membawa beberapa barangnya dari apartemen Liano.

Suasana yang Elmira rasakan sekarang begitu damai. Ketiadaan orang lain membuatnya sedikit tenang. Ia butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya, untuk merefresh kembali otaknya.

Drrtt...drrtt....

Tiba-tiba ponselnya berdering, membuat Elmira mengalihkan fokusnya. Ia mengernyitkan keningnya. Sebuah nomor tidak kenal tertera di layar benda pipih itu.

"Siapa ya," gumam Elmira sebelum mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, siap—"

"LO DIMANA, BITCH!! LO EMANG CUMA BISA NYUSAHIN YA!!"

Detak jantung Elmira tiba-tiba berdetak kencang. Tentu saja ia terkejut mendengar suara yang begitu menggelegar, membuat telinganya sakit.

"K-kak Lian?"

~×~~×~

Beberapa saat yang lalu...

Liano yang baru datang dari kegiatan BEM di kampus. Tubuhnya sangat lelah malam ini. Namun kelelahan nya bertambah ketika mendapati apartemen yang ia tempati bersama istri dadakannya itu kosong.

"Dimana cewek itu?" gumam Liano.

Pria itu melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Mungkin saja wanita itu sudah tidur. Namun kamarnya kosong. Begitupun kamar mandinya juga kosong. Lalu kemana sebenarnya wanita itu.

Drrtt...drrtt...

Deringan ponselnya menghentikan aktivitas Liano untuk mencari keberadaan Elmira. Mommy nya menelpon, mau tidak mau ia harus mengangkat nya terlebih dahulu.

"Hallo mom, ada apa?"

"Dimana menantu mommy?" tanya Rimar dari seberang sana membuat Liano membeku.

Bisa habis dirinya jika mommy mengetahui kalau istrinya tidak ada di apartemen saat ini. Apalagi dengan Damar, mertuanya. Masih terngiang dengan jelas apa yang mertuanya katakan padanya waktu itu.

"Kalau kau kembali melukai anakku, aku tidak segan-segan membunuhmu. Ingatkan dirimu jika mantan preman ini tidak takut untuk membunuh siapapun, bahkan suami dari anakku sendiri."

Liano khawatir. Bukan, ia tidak khawatir dengan wanita itu. Ia hanya khawatir dengan dirinya sendiri. Liano hanya tak bisa membayangkan jika dirinya akan habis di tangan orang tua dan mertuanya.

Benar-benar nyusahin!

"Emmm, udah tidur tuh mom. Kalau dibangunin kasihan," bohong Liano yang mendapat desahan kesal dari Rimar.

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang