Extra Part 1

17K 367 0
                                    

Uyyy, nah ini baru extra part-nya. Semoga suka ya gess....

______________

Sinar matahari yang menyusup melalui celah gorden tak mampu membangunkan dua insan yang masih terbaring di kasur mereka. Dua pasangan yang baru saja meresmikan pernikahan mereka untuk yang kedua kalinya kemarin tak ada niatan sama sekali untuk menyambut hari.

Elmira sebenarnya sudah membuka matanya. Namun tubuhnya sama sekali tak bisa bergerak karena ulah Liano. Pun dengan tangan kekar yang melingkari perutnya membuatnya susah untuk bangun.

Sungguh, Liano benar-benar membuktikan kata-katanya. Pria itu menggempur elmira habis-habisan sepanjang malam. Bahkan tak memberikan jeda sedikitpun untuk Elmira beristirahat. Dan jadilah sekarang tubuh Elmira serasa remuk semua dan lengket.

Elmira hanya bisa terbaring dan menunggu hingga pria itu membuka matanya. Sangat bosan rasanya, apalagi posisinya sekarang membelakangi Liano sehingga ia tak dapat menikmati wajah indah pria itu. Untung saja tak berselang lama pria itu menggeliat dan membuka matanya.

Setelah benar-benar mendapatkan kesadarannya, Liano menarik tubuh istrinya untuk menghadapnya. Memberikan senyuman dan morning kiss  untuk Elmira, “Morning, sayangku cintaku ratuku...”

Sulit bagi Elmira untuk marah apalagi dengan wajah tampan dan rayuan Liano yang sangat manis itu. Ia pun hanya dapat membalas dengan senyuman yang tak kalah manis.

“Akhirnya kamu bangun juga.”

Ucapan Elmira membuat Liano memicingkan matanya, “Kenapa? Kamu kangen ya sama aku,” tebaknya dengan senyum tengilnya.

“Ihh enak aja, aku mau ke kamar mandi nggak bisa gara-gara kamu. Aku mau mandi kakkkk.”

Pria itu berdecak, “Mulai sekarang nggak boleh manggil aku kak. Aku bukan kakak kamu.”

Dalam sekejap, peran Elmira tergantikan oleh Liano. Padahal ia sedang memarahi pria itu, tetapi sekarang malah ia yang kena protes dari suaminya. Seperti anak yang dimarahi oleh induknya.

“Terus aku manggilnya apa dong?”

“Baby? Sayang? Suamiku? Atau apa kek kan aku suami kamu bukan kakak kamu.”

Bayi besar satu ini memang sangat sensitif saat sedang menjadi budak cinta. Dan Elmira yang sangat sabar hanya dapat menghela napasnya dan menangkup kedua pipi Liano seraya berkata, “Iya suamiku sayang. Maaf keceplosan manggil kak tadi.”

Seketika pipi Liano berubah warna seperti tomat. Ia benar-benar tak sanggup mendengar panggilan sayang dari mulut istrinya yang begitu menggemaskan. Ia jadi salah tingkah sendiri dan menyusupkan wajahnya pada ceruk leher Elmira.

Sungguh Elmira gemas dengan tingkah laku suaminya. Namun ia juga sudah tak tahan ingin segera ke kamar mandi. Karena itu sebisa mungkin ia mendorong tubuh Liano, “Aku mau mandi sayangggg.”

“Iya bentar lagi aku mandiin kamu.”

Elmira melebarkan matanya mendengar ucapan Liano dan secepat mungkin menggeleng, “No way! Aku cuma minta tolong kamu buat nganterin aja nggak lebih.”

Permintaan Elmira hanyalah agar pria itu mau menggendongnya ke kamar mandi karena ia belum kuat berjalan, bukan malah minta dimandikan oleh Liano. Ia sudah tau apa yang ada di pikiran suaminya dan ia tak bisa membiarkan Liano melakukan apa yang ada di pikirannya.

Pria itu memanyunkan bibirnya, “Kenapa sih emangnya? Kan kamu capek kan ya udah aku bantu aja.”

Kembali Elmira menggelengkan wajahnya, “Udah tau aku capek makanya nggak mau dimandiin kamu, lagian aku udah tau niat kamu jadi nggak usahhhh.”

“Usahhhh,” sanggah Liano.

“Nggak! Lagian setelah aku pikir-pikir lagi kayaknya aku nggak mau punya anak dulu deh.”

“What!? Are you serious?”

Elmira mengangguk, “Aku nggak mau aku hamil tanpa persiapan apapun kayak sebelumnya. Cukup Liel aja yang ninggalin kita, lagian setelah ku pikir-pikir aku mau fokus kuliah dulu. Kamu juga harus ngurus kuliah sama kantor kan jadi aku pikir buat nunda momongan dulu, sayang.”

Kali ini Liano tak setuju dengan pendapat istrinya. Apa-apaan menunda momongan, ia malah ingin cepat-cepat menambah anggota keluarga kecilnya. Lagi pula, ia pikir saat ini mereka lebih siap dari segala aspek. Kuliah dan kerja hanyalah alasan yang bisa diatasi jika kehamilan Elmira terjadi. Tak perlu memikirkan hal itu.

Liano menarik napasnya lalu beranjak dan menggendong Elmira ala bridal style menuju kamar mandi. Ia menatap wanita itu dan memberikan senyuman manisnya.

“Kamu bener soal kuliah tapi kamu nggak usah khawatir karena aku yang jamin kita nggak akan keteteran nanti. Jadi kali ini aku bakal tetep bantu kamu mandi dan lakuin tugas aku,” ucap Liano menaik turunkan alisnya.

“Sayang!!!"

Gimanaa siap buat menyambut baby baru nggak wkwk

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang