Meninggalkan suami yang masih terlelap, Elmira berniat untuk pergi ke apartemen Naomi terlebih dahulu. Ia harus membersihkan badannya terlebih dahulu sebelum memikirkan langkah yang akan ia pilih selanjutnya. Ia telah menghubungi Naomi sebelumnya dan ia mengetahui tentang Naomi yang tiba-tiba pergi liburan ke Paris selama beberapa hari bersama tunangannya.
Untung saja Elmira mengetahui password apartemen Naomi sehingga ia bisa masuk dengan mudah. Seteah menekan beberapa angka, ia segera masuk ke dalam apartemen itu. Tak membutuhkan waktu lama bagi Elmira selesai membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.
Rasa lapar yang mendatanginya membuat Elmira melangkah menuju dapur dan memasak beberapa bahan yang ada di kulkas Naomi untuk sarapannya. Ia menikmati sepiring nasi goreng itu sambil menonton drama di ruang tamu. Well, bukannya Elmira bersantai karena telah melupakan masalahnya, hanya saja ia berusaha untuk meminimalisir beban pikirannya agar ia tak stres yang nanatinya akan berpengaruh pada kehamilannya.
Namun aktivitas makannya harus terhenti ketika sebuah panggilan hadir menghiasi layar ponselnya. Tanpa pikir panjang Elmira langsung menerima panggilan itu, "Selamat pagi, prof," sapanya ramah.
Dosen yang biasa dipanggil Prof Rima itupun membalas sapaan Elmira dengan ramah. Ia memang tak suka basa-basi sehingga setelah menyapa ia langsung menyampaikan tujuannya, "Saya akan langsung ke intinya, Elmira. Jadi satu bulan lagi saya akan pergi ke Korea Selatan untuk melakukan penelitian saya. Apakah kamu berminat untuk menjadi asisten saya selama penelitian saya?"
Tentu saja Elmira berminat. Hanya orang gila yang tak menerima tawaran langkah dari dosen pembimbingnya untuk menjadi asisten penelitian. Selain menambah pengalaman, menjadi asisten dosen juga akan menambah nilai akademiknya plus bisa membuatnya pergi ke luar negeri secara gratis. Namun saat ini sepertinya Elmira akan menjadi orang gila itu yang harus menolak tawaran dosennya.
"Sebelumnya saya sangat berterimakasih atas tawaran yang prof berikan kepada saya. Hanya saja... sepertinya saat ini saya sulit untuk berpergian, apalagi ke luar negeri prof. Sebenarnya saya juga akan mengajukan cuti prof. Maaf sekali prof, sepertinya saya tidak bisa menerima tawaran prof," jelas Elmira terus terang. Ia menolak Rima dengan penuh hati-hati.
Namun Rima tidak bisa melepaskan Elmira begitu saja. Elmira memang salah satu mahasiswa berprestasi yang diinginkan oleh banyak dosen untuk menjadi asisten mereka. Begitu juga dengan Rima, ia tak yakin jika penelitiannya bisa berjalan sesuai dengan ekspektasinya jika bukan Elmira yang membantunya.
Wanita itu dengan tegas berkata, "Saya tunggu kamu di ruangan saya sekarang, Elmira. Kita bicarakan hal ini secara langsung."
"Baik prof."
Elmira tak dapat menolak perintah dosennya. Sebenarnya Elmira berniat untuk absen dalam jadwal kuliahnya hari ini. Namun sepertinya ia harus membatalkan niatnya itu karena perintah Rima. Setelah merapikan kembali piring makanannya, Elmira segera pergi ke kampus.
Membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai di kampus mengingat jalanan yang padat. Sesampainya di gedung, wanita itu langsung berjalan menuju ruangan Rima yang terletak di lantai dua. Namun benar-benar sial nasibnya pagi ini. Lift yang biasanya ia naiki sedang dalam perbaikan sehingga mengharuskannya untuk menggunakan tangga.
Menaiki tangga memang aktivitas yang melelahkan, apalagi bagi Elmira yang harus membawa calon anaknya dalam rahimnya. Setelah melewati anak tangga yang tak sedikit itu, akhirnya Elmira sampai di lantai dua. Iapun langsung menuju ruangan Rima dan menghadap dosen pembimbingannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x Bright
Romance⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira. Peraturan dalam pernikahan: 1. Elmira harus mengurus sendiri bayi yang tengah ia kandung 2. Elmira...