4 - Wedding Planning

44.8K 1.5K 6
                                    

"Jadi jalang yang goda gue, sekarang minta pertanggung jawaban dari gue?"

Liano tersenyum remeh ketika melihat Elmira sudah duduk di kursi dekat jendela. Saat ini mereka sedang berada di kafe yang jauh dari kampus. Setelah Naomi mengancam Liano akan membeberkan semuanya yang akan menghancurkan reputasinya membuat Liano bersedia menemui Elmira.

"Aku bukan jalang!" ucap Elmira. Akhirnya ia berani menatap manik mata itu.

Namun Liano hanya tersenyum miring, "Terus kalau bukan jalang apa? Queen bitch?"

Air mata yang sedari tadi coba ditahan akhirnya lolos dari kelopak mata Elmira. Ia benar-benar tak habis pikir dengan orang yang ia cintai. Apa ia mencintai orang yang salah?

"Aku hamil kak," ungkap Elmira membuat Liano menutup mulutnya.

Ya. Elmira memang baru mengatakan kebenaran ini. Dan kebenaran itu berhasil membuat Liano terdiam. Namun tak lama kemudian pria itu kembali tersenyum miring, "Lo yakin anak itu anak gue? Bisa aja Lo juga tidur sama laki-laki lain kan."

"Aku cuma tidur sama kakak!" teriak Elmira pada akhirnya. Ia sudah lelah. Biarlah orang menatap mereka sinis, Elmira tak peduli karena ia sudah tak memiliki harga diri lagi yang harus ia jaga.

"Lian!"

Liano maupun Elmira terkejut dengan kedatangan seorang wanita parubaya. Rimar memandangi Liano dan Elmira bergantian. Ia benar-benar kecewa dengan apa yang putranya lakukan. "Ikut mommy!" titahnya pada Liano dan Elmira.

~×~~×~

Setelah beberapa saat, akhirnya Elmira, Liano, dan Rimar sampai di mansion megah milik keluarga Leonard. Mungkin Elmira akan mengagumi seisi mansion ini jika ia tidak berada di situasi terburuk seperti sekarang.

Wanita itu hanya menunduk sampai Rimar menyuruhnya untuk duduk di sofa bersama Liano di samping. Rimar duduk menghadap anaknya dan wanita itu.

"Sekarang jelaskan!" perintah Rimar dingin.

"Dia yang udah jebak Lian, mom," akhirnya Liano berani membuka mulutnya. "Dia yang udah goda Lian sampai kita lakuin hal itu."

"Tap-tapi, Lian yakin kalau wanita murahan ini juga tidur sama laki-laki lain. Bisa jadi anak itu bukan anak Lian."

Elmira hanya diam membiarkan Liano menjelaskan semuanya, walaupun tak ada yang benar. Mungkin dari sudut pandang Liano, dialah yang menggoda pria itu. Tapi jika dilihat dari sudut pandang Elmira, ia tak sadar dengan apa yang di lakukannya karena berada dalam efek obat perangsang itu.

Rimar beralih menatap Elmira dingin, "Siapa namamu?"

"El-mira, tante."

"Apa benar yang dikatakan anak saya?"

Baru saja Elmira membuka mulut tetapi ucapan Liano kembali membuatnya terdiam.

"Benar," sergap Liano. "Dia yang ud—"

"Diam, Lian! Mommy sedang berbicara dengan Elmira," geram Rimar dan kembali menatap Elmira.

"Sa-ya berada di bawah pengaruh obat perangsang malam itu," jelas Elmira. Ia malu harus mengatakan hal itu pada Rimar.

Wanita itu memberanikan diri menatap mata Rimar, "Maafkan saya tante, saya tidak ada maksud untuk menggoda anak tante. Tapi saya juga tidak bisa mengontrol diri saya malam itu. Saya..."

Ucapan Elmira menggantung. Ia tak sanggup untuk mengatakannya, "Saya tidak akan memaksa Kak Lian untuk tanggung jawab," sambungnya pada akhirnya.

Elmira kembali menunduk dan mengeluarkan air mata dalam diam. Ia sudah pasrah. Mungkin ini jalan yang harus ia lewati. Menjadi ibu tunggal bagi anaknya nanti. Ia juga akan dengan ikhlas menerima semua yang dilakukan keluarganya padanya nanti.

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang