♥️Ready for the uwu scene ♥️
——————————
"Liano? Lo ngapain di sini?"
"Mau jemput Elmira!"
Jawaban Liano sukses membuat semua orang yang ada di bilik itu terdiam. Baik Elmira, Naomi ataupun Jonathan sudah terkejut karena kedatangan Liano. Ditambah jawaban Liano membuat ketiganya semakin shok.
Elmira tak pernah membayangkan bahwa suaminya akan mengatakan hal itu kepada banyak orang. Seperti mimpi, tapi ia tau bahwa ini nyata. Ia pikir harapan muncul dalam rumah tanggannya.
Berbeda dengan Elmira, Jonathan seakan tak bersahabat dengan kedatangan Liano. Ia mengeluarkan tatapan tajamnya, "Emang Lo ada hubungan apa sama Elmira sampai harus jemput dia?"
Bukannya menjawab pertanyaan Jonathan, Liano justru menarik Elmira untuk pergi mninggalkan Jonathan dan Naomi. Hal itu membuat Jonathan semakin geram karena rasa penasaran yang belum terjawab. Tatapannya beralih pada Naomi yang masih terdiam, menatap kepergian Elmira dan Liano.
"Na," panggil Jonathan membuat sang pemilik nama menoleh. "Tolong jawab jujur, Elmira sama Liano ada hubungan apa?"
Sebuah pertanyaan sederhana yang sukar untuk dijawab oleh Naomi. Ia pikir bukan rananya untuk menjawab pertanyaan ini, mengingat Elmira sudah melarangnya untuk membocorkan masalah pernikahan Elmira dengan Liano. Namun rasanya ia juga tak mampu untuk membohongi orang yang ia cintai.
"Sebenarnya–"
"Saudara Jonathan ini ada resep yang bisa ditebus di meja resepsionis," ucap seorang perawat menghentikan ucapan Naomi.
Sepertinya dewi fortuna masih melindungi Naomi di tengah pilihan yang sulit itu. Dengan cepat ia beranjak, "Kak maaf ya aku lupa masih ada urusan. Aku pergi dulu ya kak, cepat sembuh kak. Jangan blacklist aku buat jadi pacar kak Jojo. Bye," ucapnya sebelum pergi.
"Ck. Sial!"
~×~~×~
Hening. Elmira hanya dapat melirik suaminya dari sudut matanya tanpa berani mengeluarrkan sepatah katapun. Ia takut jika Liano akan bertambah marah karena ia lupa meminta izin ketika pergi ke rumah sakit tadi.
Elmira hanya dapat menunduk dan memainkan jari-jari lentiknya, "Maaf ya, kak," cicitnya dengan suara pelan.
"Kalau ngomong yang bener," tegas Liano, membuat Elmira semakin gugup.
"Maaf karena nggak izin sama Kak Lian tadi," jelas Elmira, masih dengan ketertundukannya.
"Kalau beneran nyesel, ngomong yang bener. Jangan nunduk."
Teguran Liano yang terkesan dingin membuat Elmira semakin takut. Tanpa sadar air matanya mulai menetes melewati pipi tirusnya. Semakin ia berusaha untuk menahannya, semakin banyak air mata yang keluar. Salahkan hormon kehamilan yang begitu menyiksa ini.
"Hiks aku minta maaf hiks nggak bilang hiks jangan marah hiks," ucap Elmira dengan tangis yang menemani.
Elmira menutup rapat wajahnya dengan kedua tangan. Malu tentu saja ia rasakan. Entah mengapa ia selalu terlihat lemah ketika bersama Liano. Kenapa ia selalu menangis saat ada Liano? Walaupun hormon kehamilan yang membuatnya sensitif, tetapi tetap saja ia kesal karena Liano harus melihat titik kelemahannya.
Sedangkan Liano yang mendengar tangisan Elmira hanya dapat menghela napasnya. Ia segera menepikan mobilnya. Dengan lembut ia melepas tangan yang menutupi wajah cantik Elmira, "Lain kali kalau mau pergi bilang biar gue ngga khawatir," tutur Liano dengan suara teduhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x Bright
Romance⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira. Peraturan dalam pernikahan: 1. Elmira harus mengurus sendiri bayi yang tengah ia kandung 2. Elmira...