29 - Sweet Night

40.6K 1.1K 5
                                    

Double update, just 4 u gaiss


________________________



Semula yang perjanjiannya hanya sebentar lalu kembali berubah hingga malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semula yang perjanjiannya hanya sebentar lalu kembali berubah hingga malam. Liano memang berniat menginap di sini bersama istrinya. Tak mungkin kan ia tinggalkan Elmira sendri, bisa habis di tangan mertuanya nanti.

Begitu memasuki kamar Elmira, Liano langsung mengedarkan pandangannya. Ini adalah pertama kalinya ia masuk ke dalam kamar istrinya. Kamar yang didominasi oleh tone warna bumi, yakni coklat, putih dan sebagainya. Kamar yang minimalis namun terlihat nyaman. Terdapat rak kecil di samping ranjang, juga cermin dan meja kecil.

Di atas ranjang pula terdapat foto-foto yang disusun begitu aesthetic. Tatapan Liano terhenti pada dreamcacther putih yang terpasang di samping foto. Entah penempatan itu hanya sebagai hiasan atau memang Elmira tipe wanita yang percaya terhadap kekuatan penangkap mimpi. Elmira memang wanita yang unik.

Kemudian tatapannya tertuju pada ranjang yang terdapat di kamar yang minimalis itu. Single bed, yang artinya kamar ini hanya memiliki satu ranjang untuk satu orang. Dari ukurannya saja ia dapat memastikan bahwa dirinya sendiri saja takkan nyaman tidur disitu, apalagi Elmira yang sekarang sedang berbada dua.

"Kak Lian," panggil Elmira membuyarkan lamunan Liano.

Pria itu berbalik menatap istrinya, "Iya."

Elmira menyodorkan setelan pakaian, "Ini baju ayah waktu muda. Size udah yang paling kecil buat Kak Lian. Jadi lebih baik sekarang kakak mandi terus istirahat," tuturnya.

Liano yang terdiam di tempatnya. Ia memandangi kembali ranjang itu lalu kembali menatap istrinya, "Lo nggak bercanda kan?"

"Hah?" beo Elmira.

"Tempat tidur lo... Yakin lo kita bakal tidur di sini?"

"Kita?" beo Elmira lagi. Ia seperti gadis polos yang tak mengerti tentang pertanyaan suaminya.

Membuat pria itu menghela napasnya, "Iya kita El... Lo nggak mau tidur sama gue?" sewot Liano.

Baru Elmira paham. Wanita itu ber-oh ria, "Aku tidur sama ibu di kamar ibu. Ayah nanti tidur sama Kenzo," jelasnya. "Atau kak Lian mau tidur sama Kenzo aja?" lanjutnya memberikan opsi lain.

Tentu saja tak ada pilihan yang Liano pilih. Apa-apaan dengan pilihan yang diberikan padanya. Tidak ada yang menguntungkan. Bukannya keluar seperti perintah Elmira, ia justru duduk di tepi ranjang.

"Kak?"

"Gue capek El tolong bawain ke sini bajunya," pinta Liano memelas.

Tanpa berprangsaka apapun Elmira berjalan mendekat menuju suaminya untuk memberikan pakaian ganti. Namun sepertinya dirinya ditipu. Begitu berada dalam jangkauan LIano, pria itu langsung menarik Elmira hingga berbaring dalam dekapannya. Keduanya saling berbagi tempat di ranjang yang tak luas itu. 

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang