44 - Friendship

21.9K 806 3
                                    

Tekad Liano masih bulat. Pagi ini ia langsung menuju apartemen Keysa untuk mengakhiri hubungan mereka. Namun saat masuk ke dalam apartemen itu, Liano dikejutkan oleh barang-barang yang berserakan. Bahkan ada pecahan vas kaca yang berserakan di dekat meja. Tak hanya serpihan kaca, tapi juga bercak merah yang menghiasi lantai itu.

Bercak merah itu adalh darah. Seketika Liano panik, berulang kali ia memanggil nama Keysa sembari mencari keberadaan wanita itu. Saat Liano membuka kamar Keysa, ia dapat menemukan sosok yang ia cari sedang menangis di pojok ruangan.

"Key," panggil Liano menghampiri wanita itu.

Wanita yang bernama Keysa itupun langsung memeluk pujaan hatinya saat Liano sudah berada di hadapannya, "I'm scare."

"Sssttt, tenang ada aku di sini."

Kembali lagi, seharusnya Liano tak mengucapkan hal yang terdengar seperti janji itu. Ia tau ia tak akan bisa menepatinya. Namun janji itu membuat Keysa sedikit tenang, "Janji ya jangan ninggalin aku. Aku takut ada yang berusaha jahatin aku."

"I'm promise."

Keysa semakin mengeratkan pelukannya setelah mendengar ucapan Liano. Sebuah senyuman terbit di wajahnya. Liano memang tak akan bisa dan tak boleh meninggalkan nya lagi. Ia tak boleh kehilangan Liano untuk yang kedua kalinya.

~×~~×~

Mata kuliah perpajakan merupakan salah satu mata kuliah yang akan membuat mahasiswa nya pusing tujuh keliling. Namun tidak bagi Elmira, wanita itu dapat tetap fokus memperhatikan dosen yang menjelaskan sampai akhir, tanpa tidur ataupun bermain ponsel seperti temannya yang lain.

Di akhir kelas, tibalah saat Andy memberikan penugasan kelompok kepada mahasiswa nya. Penugasan itu bersifat kelompok terdiri atas dua orang. kelompok yang telah ia susun sebelumnya.

"Baik untuk kelompok selanjutnya, Elmira dan Naomi," ucap Andy membuat kedua wanita itu terdiam.

Sepertinya Elmira dan Naomi memang ditakdirkan untuk berada di pihak yang sama. Mereka harus bersikap profesional untuk mendapatkan nilai A di mata kuliah kali ini. Setelah Andy mengakhiri kelasnya, Elmira dan Naomi memutuskan untuk pergi ke kafe yang dekat dengan kampus mereka.

Keadaan begitu canggung, tidak seperti biasanya yang selalu diisi oleh ocehan dari Naomi. Namun kali ini harus Elmira yang memiliki inisiatif untuk memperbaiki semuanya, "Na," panggilnya.

Naomi hanya berdeham, membuat Elmira menghembuskan napasnya.

"Kayaknya kita nggak bisa kerjasama kalau Lo masih marah sama gue, atau kalau keadaan kita masih canggung kayak gini," ungkap Elmira terus terang.

"Jadi?"

"Jadi, kayaknya emang kita harus nyelesaiin masalah kita dulu. Setelah itu gue pikir kita baru bisa kerja bareng. Atau kalau Lo mau jalan sendiri-sendiri juga gapapa biar gue yang ngomong ke Prof. Andy."

Ketika mengatakan pilihan itu, Elmira sepenuhnya yakin jika sahabatnya akan memlih opsi yang kedua. Namun nyatanya Naomi malah memilih pilihan pertama. Wanita itu meneguk jusnya dan menarik napas panjang.

Sesaat kemudian wanita itu mulai menangis, "Gue masih marah tau nggak sama lo. Lo egois banget! Tapi sahabat gue cuma lo! Gimana cara gue cari sahabat lagi kek elo, Ra. GIMANA!"

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang