Siap-siap nano-nano ya perasaannya wkwk, Happy reading^^
______________________
09.00
Matahari yang mulai meninggi menemani seorang pria yang masih terlelap di kasur empuknya. Siapa lagi jika bukan Liano yang masih tertidur akibat efek alkohol yang ia minum semalam. Sinar matahari yang melewati celah gorden mengganggu Liano, membuat pria itu membuka matanya dengan malas.
"Shit," umpat Liano karena merasa sangat pusing, seakan dunia berputar di pikirannya.
"Baru bangun nggak usah ngumpat lah."
Suara berat Raffa memenuhi gendang telinga Liano. Jelas saja pria itu terkejut dengan kehadiran sepupunya pagi-pagi begini. Kemana istrinya? Mengapa malah ada Raffa di sini dan bukan Elmira?
"Ngapain lo di sini?" tanya Liano tak suka.
Raffa seperti tau apa yang sedang dipikirkan oleh sepupunya itu. Ia tersenyum, "Santai, nggak usah mikir macem-macem. Istri lo yang suruh gue ke sini, katanya suruh ngurus lo yang baru mabok," jelasnya.
Penjelasan Raffa tak bisa diterima begitu saja oleh akal Liano. Mengapa Elmira malah menyuruh Raffa untuk mengurusnya? Apakah istrinya itu sudah tidak ingin menjalankan kewajiban untuk mengurusnya lagi?
"Emang El kemana?"
"Lo ngga inget apa yang udah lo lakuin ke Elmira semalem?"
Benar, orang yang baru saja sadar akan melupakan semua hal yang terjadi saat ia mabuk. Dan itu terjadi pada Liano. Pria itu benar-benar lupa tentang apa yang terjadi. Memang apa yang telah Liano lakukan pada Elmira hingga ia tak menemukan sosok istrinya pagi ini?
Liano yang masih berusaha menghilangkan pusingnya, sekarang sedang berusaha untuk mengembalikan ingatannya semalam.
~Flashback on~
Elmira yang memiliki tubuh dua kali lebih kecil dari Liano harus bersusah payah membawa suaminya itu hingga tertidur di ranjang. Melihat Liano yang sudah terlelap membuat Elmira sedikit tenang. Dengan telaten ia melepaskan sepatu Liano dan mengganti pakaian suaminya dengan pakaian yang lebih nyaman.
Namun saat melepas jaket yang dipakai Liano, tiiba-tiba pria itu terbangun dan membawa Elmira di bawah kungkungannya. Pria itu menatap Elmira dengan intens. Ia memperhatikan setiap detail wajah Elmira, mulai dari mata, hidung hingga bibir ranum itu.
Liano tersenyum, mengabaikan jantung Elmira yang sekarang sedang berdegup dengan kencang. Ia menepikan helai rambut Elmira yang menutupi wajah cantiknya, "You look so pretty," puji Liano membuat Elmira sedikit salah tingkah.
Hanya sedikit hingga Elmira mendengarkan ucapan Liano selanjutnya, "Lo cantik El. Tapi sayang, kesalahan lo yang udah bikin gue terjebak di dalam pernikahan ini ngebuat gue benci sama lo. Kehidupan yang udah gue rancang sebelumnya hancur gitu aja. But, it's okay karena gue juga nikmatin malam itu."
Penjelasan itu seakan membuat Elmira jatuh dari langit hingga membuatnya babak belur. Ia tak menyangka suaminya akan berkata seperti itu. Haruskah? Haruskah Liano mengungkapkan semua perasaannya ini sekarang? Lalu kenapa pria itu juga bersikap manis kepadanya jika Liano membenci dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x Bright
Romance⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira. Peraturan dalam pernikahan: 1. Elmira harus mengurus sendiri bayi yang tengah ia kandung 2. Elmira...