Pagi yang cerah menemani dua orang yang masih terlelap karena kelelahan setelah berolahraga panas semalam. Siapa lagi jika bukan Elmira dan Liano. Keduanya masih belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun dari mimpinya.
Elmira tidur dengan lengan Liano sebagai bantalnya dan tubuh Liano sebagai guling nya. Ia begitu nyaman tidur dengan posisi ini, hangat dan menenangkan.
Semalam Liano benar-benar tak melepaskan Elmira sedikitpun. Ia terus menggenjot istrinya hingga dua kali pelepasan dan barulah ia membiarkan Elmira beristirahat.
Hoamm
Kali ini Liano yang membuka matanya terlebih dahulu. Ia menyampingkan tubuhnya dan mendekap Elmira. Menepikan rambut Elmira dan mengecup singkat kening wanita itu. Liano masih tak menyangka jika akhirnya menjadi seperti ini. Well, sekarang yang harus dilakukannya hanyalah fokus terhadap istri dan anak mereka.
Tak lama kemudian Elmira membuka matanya seraya menguap. Ia menatap manik suaminya dan tersenyum, "Morning," sapanya.
Lianopun menanggapinya dengan senyuman, "Morning, babe," balasnya lalu memberikan morning kiss pada Elmira.
Keduanya hanyut dalam keromantisan itu, menyalurkan rasa cinta di antara keduanya. Liano melepaskan pagutannya saat keduanya kehabisan oksigen.
"So, mau kemana kita hari ini?" tanya Liano. Ia ingin menghabiskan waktu dengan istrinya itu. Hanya berdua. Ralat, bertiga dengan calon anak mereka.
Elmira terdiam. Ia tidak memiliki jadwal ke kampus hari ini karena kelasnya dibatalkan. Ia juga tak memiliki rencana lain hari ini, "Nggak tau, aku hari ini belum ada rencana sih kak mau kemana," jawabnya. "Emangnya kak Lian mau kita kemana?"
Sejujurnya Liano juga belum memiliki rencana untuk tujuan mereka hari ini. Niatnya kan ia ingin mewujudkan keinginan Elmira, bukan malah sebaliknya. Namun tiba-tiba ia teringat bahwa hari ini ia akan bertemu dengan rekan bisnisnya pada pukul 10 pagi. Oh Tuhan, tinggal setengah jam lagi.
Buru-buru Liano beranjak dan menggendong Elmira menuju kamar mandi, membuat wanita itu terheran, "Ada apa kak?"
"Aku lupa ada rapat setengah jam lagi, jadi kita harus siap-siap sekarang."
"Astaga kok baru bilang!" ucap Elmira ikut heboh dan berakhirlah mereka berdua terburu-buru mempersiapkan diri.
Elmira dan Liano hanya memiliki waktu sepuluh menit untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah itu keduanya langsung berangkat menuju kafe yang menjadi tempat rapat Liano. Bahkan Elmira harus berdandan di kendaraan yang sedang melaju cepat itu.
"Kak agak pelan bisa nggak? Ini aku kesusahan bikin alisnya," protes Elmira yang tak kunjung bisa menggambar alisnya dengan sempurna karena mobil Liano terlalu cepat.
Bukannya melambatkan mobilnya, Liano justru semakin mempercepat kendaraan itu, "Nggak bisa sayang. Ini klien penting jadi nggak bisa pelan-pelan."
Wanita itu hanya dapat menghembuskan napasnya pasrah dan melanjutkan riasannya sebagus mungkin. Memang pada dasarnya Elmira sudah memiliki wajah yang di atas rata-rata sehingga dengan riasan tipisnya ia tetap menawan. Rambutnya sengaja ia gelung di bawah agar terlihat rapi tetapi tetap menampilkan kesan anak muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x Bright
Storie d'amore⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira. Peraturan dalam pernikahan: 1. Elmira harus mengurus sendiri bayi yang tengah ia kandung 2. Elmira...