38 - The New Beginning

29K 922 5
                                    

Part ini lapak 18+ yaaaa


________________________



"Kak Lian maafin aku hiks."

"Iya gue maafin."

Suara berat itu menyadarkan Elmira. Wanita itulangsung menengadahkan wajahnya dan benar. Ia melihat kembali sosok yang sudah tak ia jumpai beberapa hari ini. Juliano Leonard. Pria yang telah menjadi suaminya tersebut berdiri di hadapannya.

Entah mengapa Liano terlihat lebih tampan ketika pria itu tersenyum. Tatapan seduhnya membuat Elmira terhipnotis. Wanita itu langsung berdiri dan memeluk suaminya. Bahkan wangi tubuh Liano masih sama. Ah, Elmira sungguh menrindukan pria ini.

Terdengar kekehan dari Liano mendapati sikap Elmira ini. Rasanya semua kemarahannya hilang begitu saja kala melihat istrinya menangis dan memeluknya. Pelukan Elmira mampu menghangatkan tubuhnya. Lianopun tak ingin membalas pelukan itu.

Mereka berpelukan cukup lama hingga Liano mengeluarkan suaranya, "Mau pelukan terus nih? Badan gue udah bau lho mau mandi dulu."

Spontan Elmira melepaskan pelukan itu. Ia tak dapat menyembunyikan pipinya yang merona karena malu, "Yaudah, kak Lian mandi dulu deh nanti abis itu baru aku. Aku mau bikin makan malam dulu hiks," ucapnya yang masih sesenggukan.

Mendengar ucapan istrinya membuat seringaian muncul menghiasi wajah tampan Liano. Tanpa aba-aba pria itu mengalungkan tangannya pada pinggang Elmira dan menarik wanita itu, "Kita mandi bareng sayang."

Mendengar kata keramat itu membuat bulu yang ada di sekujur tubuh Elmira meremang. Bagaimana bisa suaminya itu mengatakan hal yang cukup vulgar padahal mereka baru saja berbaikan. Walaupun sempat menolak tetapi tentu saja tenaganya tak akan cukup untuk mengalahkan Liano yang lebih kuat darinya.

Di sinilah sekarang mereka. Keduanya sudah sama-sama naked. Mereka berendam di bathup dengan posisi Elmira yang membelakangi Liano. Perlu digaris bawahi jika mereka hanya melakukan aktivitas mandi mereka tanpa ada maksud yang lain.

Dengan lembut Liano menggosok punggung mulus Elmira. Punggung wanita itu seakan menjadi panggung bagi tangan Liano melakukan tariannya. Perlahan tangan itu berpindah dan mengalung di perut buncit Elmira.

"Udah buncit perutnya," ucap Liano seraya mengelus perut istrinya.

Elmira mengikuti arah tangan Liano. Suaminya benar, perutnya semakin membuncit karena kehamilannya yang mulai memasuki bulan ke lima. Hanya kurnang empat bulan lagi bayi mungilnya lahir ke dunia jika mengikuti perhitungan normal ibu hamil.

Wanita itu menyenderkan kepalanya pada bahu Liano. Ia memejamkan matanya dan menghembuskan napasnya, "Kalau perutku makin buncit nanti gimana ya aku ngampusnya. Kalau orang-orang tau aku hamil gimana ya kak?" 

Keluh kesah Elmira membuat Liano berpikir. Ia menatap istrinya lama, memperhatikan setiap detail wajah istrinya yang terlihat begitu sempurna. Dengan lembut ia menepikan rambut Elmira yang menutupi wajah cantiknya, "Ada gue."

Dua kata yang Liano ucapkan dapat bermakna begitu dalam bagi Elmira. Wanita itu membuka manatanya dan menatap netra suaminya. Nihil. Ia tak dapat menemukan kebohongan di iris Liano, "Kak Lian nggak bercanda kan?" Liano menggeleng, "Terus Kak Keysa?"

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang