60 - Last Part

45.4K 874 45
                                    

Sebelum lanjut ke cerita, Hilla sangat amat memberikan kalian ruang buat kritik Hilla karena lama banget update part ini. I'm so sorry.

Tapi gais, Hilla mau kasih penjelasan dikit. Jadi belakangan ini Hilla harus fokus sama kegiatan studi Hilla jadi emang baru ada waktu di liburan lebaran ini. Mohon pengertiannya ya gess.

So langsung lanjut aja kali ya ke cerita. Happy reading all😘😘

__________________

Perpisahan terkadang menjadi cara yang tepat untuk memikirkan semua hal. Memikirkan kesahalan yang mungkin bisa diperbaiki. Begitupun juga dengan Liano dan Elmira. Perpisahan yang keduanya pilih memberikan waktu bagi mereka untuk berpikir hingga satu jawaban muncul di pikiran dan hati keduanya. Jawaban yang sama adalah cinta. Bagaimana keduanya yakin dengan cinta yang mereka miliki. Menerima semua yang telah terjadi sebelumnya.

Di bawah semburat jingga kemerahan yang terlukis indah di langit sore ini, Liano dan Elmira memutuskan untuk menghabiskan waktu mereka menikmati suara ombak yang mengalun bagaikan musik penenang.

Elmira terlihat begitu nyaman menajdikan bahu Liano sebagai bantalnya. Ia sibuk memikirkan hal-hal yang telah mereka lalui. Mulai dari perasaan seorang mahasiswa baru kepada ketua BEM di kampusnya. Perasaan yang yakin tak akan mampu memiliki seorang Juliano Leonard hingga kecerobohannya yang mengantarkannya pada pernikahan palsu yang begitu menyakitkan pada awalnya. Menerima semua perlakuan kasar Liano hingga mereka dapat bersandingan seperti sekarang dengan rasa cinta yang tetap sama, bahkan lebih besar dari sebelumnya.

Namun Elmira segera menegakkan tubuhnya saat mengingat sesuatu. Ia menatap Liano lekat, membuat pria itu juga menatapnya, "Ada apa?"

"Kakak kenal Anthony?"

Sejenak Liano terdiam kemudian mengangguk, "Dia orang jahat yang udah ngehancurin semuanya. But, ya kayaknya aku harus bilang terimakasih sama dia karena udah nyelamatin kamu malam itu."

"Jadi? Menurut kamu dia orang jahat atau baik?"

Liano hanya berdehan dan tak melanjutkan topik ini. Ia malah memulai topik yang baru. Menatap istrinya dalam, "Aku baru inget kalau kamu sekarang statusnya istri setengah aku."

"Maksud?" tanya Elmira dengan nada yang meninggi karena tak suka dengan ucapan suaminya.

Namun Liano malah terkekeh membuat Elmira bingung. Kemudian pria itu berjongkok di hadapan Elmira. Mengeluarkan benda merah berbentuk hati dan membukanya di hadapan Elmira hingga terpampang sebuah cincin bermata berlian yang indah, "Mau nggak jadi istri sepenuhnya bagi aku yang selalu nemenin aku ke depannya?"

Mendapatkan lamaran yang tak terduga seharusnya mendapatkan respon terharu dari si perempuan bukan? Namun berbeda dari Elmira. Wanita itu justru terkekeh dan menyuruh Liano untuk duduk kembali di tempatnya, "Kita udah nikah kan. Terus ngapain kamu ngelamar aku lagi?"

"Beb! Kita nikah kan terpaksa. Nikahnya juga cuma keluarga doang yang dateng jadi aku udah mutusin buat kita resepsi ulang. Aku udah minta WO buat siapin pernikahan kita seminggu lagi."

Elmira tak dapat menyembunyikan keterkejutannya setelah mendengar pernyataan Liano. Ia tak salah dengar kan? Tidak, tidak. Telinganya masih berfungsi dengan baik dan ia tak mungkin salah dengar, "Kamu yakin?"

Dengan mantap Liano mengangguk. Membuat Elmira tersenyum bahagia dan memeluk Liano, "I love you."

Liano tersenyum, "I love you more."

~×~~×~

Tak ada alasan lagi bagi Elmira untuk tetap tinggal di Korea. Suaminya sudah menjemputnya sehingga ia merasa harus ikut kembali dengan suami yang ia tinggalkan. Sedangkan untuk tugasnya sebagai asisten penelitian akan digantikan oleh amahsiswa lain yang ia rekomendasikan. Untung saja Rima mau menghargai keputusannya sehingga Elmira dapat kembali tanpa beban yang berat.

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang