Sebelum lanjut ke cerita aku mau bilang kalau mungkin update Blue Marriage nggak bakal teratur ya soalnya dah masuk cooleyah guis. Harap maklum ya
Happy reading^^
_________________________
"Gimana keadaan istri gue?"
"Masih diperiksa dokter."
Liano yang baru datang pun tak dapat menyembunyikan kekhawatirannya. Apalagi setelah Raffa memberikan poster itu kepada nya. Ia menatap Elmira dari balik kaca jendela itu. Wanita yang terbaring itu terlihat begitu lelah dengan semua yang ia lalui. Bahkan Liano dapat melihat air mata yang mengalir dari kedua netra Elmira yang masih terpejam.
Maafin aku ya, sayang.
Tanpa sadar butiran bening itu juga keluar dari kedua mata Liano. Namun buru-buru ia mengusap air mata itu dan berbalik menatap Raffa, "Thanks ya, Raf," ucapnya pada pria yang masih duduk di kursi panjang itu.
Raffa hanya tersenyum samar dan beranjak, "Kalau gitu gue balik dulu ya karena udah ada lo. Masih ada urusan gue," pamitnya.
Setelah mendapat anggukan dari Liano, pria itu segera pergi dari rumah sakit itu. Raffa langsung melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan yang di atas rata-rata. Ia melajukan mobilnya menuju sebuah apartemen. Setelah memarkirkan mobilnya, Raffa segera menuju salah satu unit apartemen yang terletak di lantai tiga itu.
Ting!
Tak lama setelah Raffa menekan bel itu, keluarlah seorang wanita yang masih berpakaian santai. Langsung saja Raffa menarik wanita itu dan menguncinya di dinding. Membagi tatapan tajamnya pada wanita itu.
"Lo udah tau kan konsekuensi nya kalau lo masih ngelakuin hal itu?!"
Wanita yang sudah bergidik ngeri itu masih berusaha untuk tetap tenang. Ia tersenyum manis dan mengalungkan tangannya pada leher Raffa, "Gue nggak ngelakuin apapun, Raffa. Lo salah paham."
Salah besar jika wanita itu berpikir Raffa mempercayai ucapan manisnya. Pria itu justru tersenyum miring dan menepis tangan wanita itu dengan kasar, "Lo emang harus dikasih pelajaran ya!"
"No, Raffa. Gue nggak salah."
"Bullshit!"
~×~~×~
"Bagaimana keadaan istri saya dok?"
"Istri Anda hanya syok saja. Setelah istri Anda siuman, istri Anda sudah sapat pulang. Namun saran saya, jangan biarkan istri Anda berpikir terlalu keras karena dapat berpengaruh pada kandungannya. Walaupun usia kandungannya sudah menginjak 24 minggu, namun kandungannya masih rentan."
Liano sedikit lega setelah mendengar ucapan dokter. Namun ia juga masih khawatir dengan kehamilan istrinya yang sangat rentan. Jujur ia tak tau bagaimana caranya membuat istrinya berhenti untuk terlalu berat memikirkan sesuatu. Namun ia juga sadar jika dirinya merupakan salah satu alasan dari banyaknya pikiran Elmira.
Setelah medengarkan penjelasan dokter itu. Liano segera menuju ruang IGD, tempat dimana istrinya berada. Namun saat dirinya sampai, ruangan itu sudah kosong. Tentu saja pria itu panik karena tak menemukan keberadaan istrinya.
Untung saja ada seorang perawat yang mengatakan kepadanya bahwa Elmira sudah sadar beberapa saat yang lalu. Wanita itu mengatakan jika akan mencari udara segar di taman. Dan benar. Saat melangkahkan kakinya menuju taman, ia menemukan Elmira yang sedang duduk bersama dengan anak-anak di bawah rindangnya pohon besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x Bright
Romance⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira. Peraturan dalam pernikahan: 1. Elmira harus mengurus sendiri bayi yang tengah ia kandung 2. Elmira...