7 - Jealous? No!

42K 1.5K 17
                                    

"El!"

Elmira segera membalikkan badannya ketika namanya dipanggil. Ia segera mematikan sambungan ponselnya. Ia merasa sedang tertangkap basah ketika sedang melakukan suatu kesalahan.

"K-kak Lian," cicit Elmira.

Pria itu duduk di samping Elmira. Tentu saja dengan tatapan membunuhnya yang masih setia menghiasi wajah tampannya. Liano menyandarkan kepala pada sandaran sofa seraya menekuk tangannya di depan dada.

"Siapa Jo? Laki-laki mana lagi itu?"

"Kak Jonathan?" beo Elmira.

"Jonathan wakil presiden BEM? Jadi dia juga salah satu langganan Lo?" tanya Liano, tersenyum remeh.

Baru saja Elmira dapat tertawa bersama sahabatnya, tapi sekarang suaminya malah membuat moodnya kembali rusak. Namun ia tak dapat memarahi suaminya walaupun telah merendahkan harga dirinya.

Elmira lebih memilih untuk pergi meninggalkan Liano. Ia beranjak dari tempat duduknya. Namun tarikan Liano membuat keseimbangannya menurun. Elmira terjatuh, kepalanya tepat mengenai dada bidang Liano yang sedang terbalut kaos hitam.

Satu detik... Dua detik... Elmira tetap diam di tempat terjatuhnya. Ia menajamkan indra penciumannya. Entah mengapa aroma tubuh Liano membuat nya candu dan membuatnya ingin terus mengendus aroma ini.

"Lo mau apa?!"

Liano segera menjauhkan tubuh Elmira dari dadanya. Ia menatap tajam istrinya, "Lo mau apa, bitch?!"

Lagi. Kata-kata Liano membuat Elmira sakit. Tidak bisakah suaminya bertindak sedikit lembut padanya? Ia hanya ingin mencium aroma maskulin suaminya. Dan itu bukan keinginan nya, melainkan anak yang tengah ia kandung.

"Maaf, nggak sengaja," jawab Elmira berubah jutek.

Salahkan mood Elmira yang gampang berubah semenjak kehamilannya. Ia segera beranjak meninggalkan suaminya.

"Dasar nggak jelas!"

~×~~×~

Riyanto. Nama yang selalu dijauhi oleh seluruh mahasiswa. Bagaimana tidak, cara mengajar dosen itu yang membosankan membuat seluruh mahasiswa selalu bolos dalam pertemuannya. Bahkan Elmira yang terkenal rajinpun sekarang dengan sengaja membolos di jam Riyan.

Ibu hamil itu lebih memilih memakan camilannya seraya menonton pertandingan basket yang sedang berlangsung di lapangan. Tangan kanan Elmira terus mengambil satu persatu snacknya tanpa mengalihkan pandangannya dari tontonannya. Hingga tak sadar jika camilannya telah ludes.

Elmira menunduk, bungkus snack itu sudah tak memiliki isi. Hal itu membuat mulut Elmira maju, "Yah habis," ucapnya memelas.

"Mau lagi?"

Tiba-tiba sebungkus snack berada di hadapannya. Seorang pria bertubuh jangkung dengan lesung di pipinya membuat senyum Elmira kembali. Jonathan datang di saat yang tepat.

"Buat aku?"

Jonathan mengangguk, membuat Elmira semakin girang. Wanita itu segera mengambil snack yang ada di tangan Jonathan dan membuka nya. Rasa coklat yang berada di dalam waffer membuat moodnya kembali.

"Thanks, kak," ucap Elmira membuat Jonathan menyunggingkan senyumnya.

"Gue kaget pas lihat Lo makan snack coklat ini. Gue pikir Lo nggak suka coklat, Ra. Tadinya mau gue beliin yang keju tapi habis. Pas liat Lo makan snack yang coklat gue jadi lega karena nggak salah beli."

Elmira hanya menyengir, "Nggak tau, kenapa ya kak?"

"Lha Lo yang makan, napa tanya gue."

Pertanyaan itu membuat Elmira tertawa. Jelas kakak tingkatnya ini tidak tau jika dirinya sedang berbadan dua dan calon anaknya ingin dirinya makan coklat. Ia masih mual ketika mencium bau khas keju, entah itu keju asli atau olahannya.

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang