Berpisah dengan orang yang sudah bersama kita selama bertahun-tahun dapat membuat perubahan yang besar. Begitupun dengan Keysa. Entah apa yang terjadi setelah dirinya memutuskan Liano hingga wanita yang biasa menjaga penampilannya itu terlihat begitu kacau.
"Key," panggil Liano. Namun wanita itu nampaknya tak ingin menanggapi.
Keysa masih bungkan dan meneguk kembali minuman kerasnya. Tatapannya begitu kosong, mebuat Liano semakin merasa bersalah. Pria itu duduk di samping Keysa dan merebut meinuman keras itu dari tangan Keysa, membuat wanita itu geram."
"Siniin botol gue!"
"Nggak!"
Liano tak kalah sengit. Ia pikir sudah cukup mantan kekasihnya itu merusak dirinya sendiri. Wanita yang direbut minumannya itu malah menangis sejadi-jadinya, "Lo kenapa sih hiks! Ngapain hiks lo di sini!"
"Key, udah cukup ngerusak diri lo. Gue nggak bisa biarin hal itu."
"KALAU LO PEDULI HIKS NGAPAIN NINGGALIN GUE HIKS!"
Tak ingatkah Keysa bahwa dirinya yang meninggalkan Liano. Namun bagi Keysa, Liano lah yang meninggalkannya dan memilih bersama istri barunya. Ia memukul dada Liano frustasi dan berakhir dalam dekapan hangat pria itu.
Liano memang sudah berjanji untuk memulai awal yang baru dengan istrinya, namun ia tak bisa membiarkan wanita yang sudah menemaninya selama tiga tahun itu dalam kondisi yang seperti ini, "Key gue... Gue nggak ninggalin lo."
Ucapan Liano hanya ditanggapi oleh dengkuran halus wanita itu. Keysa begitu teler hingga tertidur pulas seperti ini. Ya, tentu saja LIano tak bisa meninggalkan Keysa sekarang. Pria itu menggendong Keysa ke mobilnya dan mengantar wanita itu pulang.
Tak butuh waktu lama, Liano sudah sampai di apartemen Keysa. Ia segera menidurkan wanita itu di ranjang dan meneylimutinya. Setelah tugasnya selesai ia berniat meninggalkan Keysa, namun genggaman tangan itu menghentikan langkah Liano.
Keysa menahan Liano, "Jangan tinggalin aku," ngigaunya.
"I'm not," ucap Liano kembali duduk di samping Keysa dan mengelus rambut wanita itu hingga Keysa dapat tidur kembali dengan pulas.
~×~~×~
20.00
Sudah beberapa jam yang lalu Liano meninggalkan Elmira dan belum memberikan kabar kepada wanita itu. Elmira yang sedang menunggu kabar dari suaminya hanya dapat menghembuskan napas lelah setelah melihat ponselnya yang tak terdapat satupun notifikasi di sana. Ia sudah coba menelpon Liano berkali-kali tetapi selalu tak bisa. Entah apa yang sedang dilakukan oleh suaminya sekarang hingga tak sempat mengabarinya.
Tiba-tiba Elmira teringat dengan Naomi. Biasanya Naomilah yang ada untuk mendengarkan ceritanya dan menghiburnya kala suaminya tak ada. Namun sekarang, ia hanya sendirian. Naomi sudah marah besar kepadanya dan tak menganggapnya sebagai sahabat lagi.
Air mata Elmira tiba-tiba mengalir membasahi pipinya. Ia kesepian sekarang, ia tak tau harus apa. Ia hanya dapat menengadahkan wajahnya ke langit dan memejamkan matanya, membiarkan batinnya terobati oleh angin yang menerpanya.
Drrtt...drrtt...
Elmira langsung tersadar kala ponselnya berdering. Ia langsung menerima panggilan itu tanpa membaca nama sang penelpon. Senyumnya yang sempat mengembang kembali hilang ketika mengetahui suara siapa yang ada di balik panggilan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x Bright
Romance⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Berawal dari malam itu, malam yang telah merubah hidup ELmira. Awal dari sebuah pernikahan yang menyeramkan bagi Elmira. Peraturan dalam pernikahan: 1. Elmira harus mengurus sendiri bayi yang tengah ia kandung 2. Elmira...