20 - Ice Cream

35K 1.2K 1
                                    

Alooo, babang Lian dan Elmira balik lagi nih

Happy reading all


----------------------------------



Mimpi indah yang sedang Elmira lukis seketika menghilang ketika ia merasakan sensasi hangat di bagian lehernya. Seperti ada hembusan angin yang membuatnya tak nyaman.

Perlahan Elmira membuka matanya. Di tengah redupnya cahaya kamar, Elmira dapat merasakan sebuah tangan kekar yang mengalung di perutnya. Begitupun sosok yang menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya.

"Kak," panggil Elmira dengan suara khas orang bangun tidur.

Walaupun tak dapat melihat dengan jelas, tapi Elmira yakin bahwa sosok yang sedang tidur di sampingnya adalah Liano. Siapa lagi jika bukan suaminya kan. Namun bukannya merespon, pria itu justru semakin mendusel-duselkan wajahnya ke ceruk leher Elmira.

Tentu saja Elmira kesal. Perutnya sedikit sakit karena tangan Liano yang begitu besar. Begitupun aroma alkohol yang Liano bawa membuat Elmira mual. Ia benci bau haram itu. Ia mencoba menjauhkan tubuh Liano tetapi tubuh yang beratnya dua kali liat darinya itu tak mampu ia pindahkan.

"Kak. Perutku sakit," tegur Elmira.

"Hmmm. Lo kenapa nggak bilang El?" racau Liano membuat Elmira menaikkan sebelah alisnya.

"Nggak bilang apa?"

"Lo kenapa nggak bilang sama gue, El..."

"Iya, aku nggak bilang apa kak?"

"Lo kenapa nggak bilang ke gue..."

Elmira hanya menghembuskan napasnya lelah. Kalimat yang suami nya ucapkan akan selalu sama. Pria itu sedang tak sadar jadi percuma menanyakan sesuatu kepada Liano. Akhirnya Elmira menyerah dan memilih untuk melanjutkan tidurnya walaupun sedikit tak nyaman.

~×~~×~~

Hoammm

Sinar yang masuk melalui ventilasi membuat Liano membuka matanya. Ia menggeliat, mencari posisi yang pas. Cukup terkejut ketika menyadari posisi tidurnya yang sedikit menimpa tubuh istrinya. Dengan cepat Liano menjauhkan diri dari Elmira agar wanita itu lebih nyaman.

Efek alkohol yang terlalu banyak dihabiskan Liano baru saja terasa. Kepalanya tiba-tiba berdenyut, perutnya seakan diaduk-aduk. Dengan cepat Liano berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Tentu saja hanya cairan yang bening yang berhasil keluar karena ia belum makan apapun.

Pria itu memandangi pantulan wajahnya di cermin. Pikirannya tengah berusaha menjelajahi memori yang hilang semalam. Dengan susah payah Liano mengingat semua yang terjadi padanya ketika dirinya mabuk semalam.

Flashback on

"Mau kemana bro?"

"Istri gue!"

Saat itu yang Liano pikiran hanyalah mendengar penjelasan dari mulut istrinya. Ia benar-benar merasa tak dianggap karena istrinya tak bercerita masalah yang ia anggap besar itu. Well, meskipun dirinya belum mencintai Elmira tetapi ketika istrinya dihina di depan seluruh anggota keluarga membuatnya juga merasa direndahkan.

Dengan langkah sempoyong Liano menaiki anak tangga dan menuju kamarnya. Ketika pintu dibuka, pandangan disambut oleh kegelapan yang dibuat dirinya sendiri. Ia lupa telah mematikan lampu kamar saat istrinya terlelap. Liano hanya dapat melihat siluet istrinya yang tengah terbaring.

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang