26 - Club

33.6K 1K 9
                                    

"Cerita lo, salah apa lagi lo sama Elmira?"

Tak diragukan lagi, sepertinya Raffa memang dapat menebak apa yang terjadi. Pria itu dengan tenang menunggu cerita Liano dengan sesekali meneguk beernya.

"Gue ketahuan main ama Keysa," jujur Liano.

Raffa masih tenang dan kembali meneguk beernya. Ia tak terlihat terkejut sama sekali, apalagi menghakimi Liano atas tindakan yang pria itu lakukan. "Dan menurut lo itu salah atau ngga?" malah sebuah pertanyaan yang ia lontarkan.

"Njing, gue cerita bukan buat lo suruh gue mikir."

"That's a simple question bro. Lo tinggal jawab aja iya atau ngga?"

Kepala Liano sudah pening karena permasalahannya. Memikirkan pertanyaan simpel Raffa malah membuatnya semakin pening hingga rasanya akan pecah. Jika dipikir secara logika, ia tak salah kan karena ia bermain dengan wanita yang memang sudah menjadi kekasihnya bahkan sebelum menikah dengan Elmira. 

Namun entah mengapa, rasanya seperti Keysa merupakan selingkuhannya dan ketika istrinya mengetahuinya seperti ia sudah melakukan pengkhianatan besar. Padahal sebelum bertemu dengan Elmira, Liano sering menyewa jalang di belakang Keysa hanya untuk memuaskan hasratnya, tetapi tak pernah merasa seperti ini.

"Gue nggak tau."

Raffa tersenyum penuh arti mendengar ungkapan Liano, "See? Seharusnya lo nggak ngerasa bersalah kan karena dari awal emang lo pacaran sama Keysa. Tapi kalo lo nggak tau berarti lo emang udah ada rasa saama istri lo."

"Ngaco lo. Tau apa lo?!"

"Lian... Lian. Gue nggak kenal lo satu dua tahun doang. Gue dah kenal lo sejak lo masih di dalam kandungan tuh. Gue tau semuanya."

Tidak. Liano menyangkal hal itu. Ia hanya mulai menerima pernikahannya, bukan memiliki rasa atau jatuh cinta pada Elmira. Ya, walaupun Elmira wanita pertama yang berhasil membuatnya kagum tetapi ia sama sekali tak memiliki rasa dengan wanita itu. Ia tak bisa menduakan Keysa yang sudah menemaninya sebelum Elmira hadir.

"Nggak, lo nggak tau. Gue bukannya ada rasa sama El. Gue cuma.... takut sama Om Damar," sangkal Liano. Ia masih ingat betul bagaimana kata-kata Damar begitu menusuknya. 

Namun respon Raffa malah seakan tak mempercayai Liano. Pria itu malah tertawa mendengarnya, "Sejak kapan lo takut sama orang Lian? Are you really Juliano Leonard? Sepupu gue yang bahkan pernah bikin preman-preman nangis ketakutan?"

"Kalo gue bukan Juliano Leonard, gue nggak bakal ngomong sama lo sekarang."

"Tapi Li-"

"Udah!" potong Liano. "Gue mau nyusulin sodara lo. Gue buktiin kalo gue nggak ngerasa bersalah sedikitpun sama istri gue," ucap Liano sebelum beranjak meninggalkan Raffa.

Kembali. Raffa hanya tersenyum melihat perilaku Liano. Firasatnya memang tak pernah salah. Ia memang mengetahui semua tentang sepupunya itu. Nggak ada rasa tapi manggilnya istri, batin Raffa sebelum menyusul kepergian Liano.

~×~~×~

Fantastic Club, salah satu klub yang terletak di ibu kota itu menjadi tujuan Liano dan Raffa. Setelah memarkirkan mobil Lian, mereka segera masuk untuk menemui Rey yang sudah bersama dengan para wanita bayaran di club tersebut.

BLUE MARRIAGE [END] - Dasha x BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang