2

3.3K 397 13
                                    

•Egosentris•

"Kau sangat cantik."

Sunny sontak mundur selangkah. Pria itu... Pria yang telah menjadi momok dalam hidupnya. Park Sunghoon, apa yang dia lakukan di sini? Manik mata Sunny bergetar, sunggingan tipis di wajah itu berperan sebagai roll film yang menampilkan masa lalu kelam. Namun Sunny tidak mungkin berlari, yang dapat ia lakukan hanyalah merenas kimononya erat-erat dan berdoa semoga Sunghoon tidak menyadari bahwa itu dirinya.

Sudah 10 tahun berlalu, kini ia telah tumbuh menjadi sosok yang baru. Begitupun dengan bajingan yang telah menorehkan luka di hatinya. Sunghoon sudah berubah, ia bukan lagi seorang siswa berseragam, tetapi kini ia telah menjelma menjadi alpha dewasa berjas mahal.

Sunny berdeham sejenak, ia menundukkan pandangannya kembali seraya berujar sopan, "Terima kasih, atas pujian Anda, okyakusama."

"Jaga sopan santunmu, Prince. Dia tidak hanya mahal, tetapi juga tidak menerima ajakan kencan." K, pria jangkung itu memperingati seraya menikmati tegukan sake.

Prince menoleh padanya. "Begitukah?" seringainya.

Sekali lagi, Prince menatap Sunny dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kalau begitu nyanyikan sebuah lagu untukku."

"Baik," tunduk Sunny santun.

Prince.

Kenapa Prince? Apakah Sunny salah orang?

Omega itu tak henti-hentinya berpikir di antara petikan dawai yang ia lantunkan. Pikirannya jauh melayang, mengacak-acak kembali masa lalu yang susah payah ia lupakan. Tidak, Sunny tidak pernah lupa. Ia masih mengingat dengan jelas wajah itu. Sunny yakin Prince adalah orang yang sama dengan Park Sunghoon. Mungkinkah ia mengganti namanya? Sunny penasaran sekali.

Begitu juga dengan tawa rendah yang sedang menggoda para geisha dengan sentuhan genit di sana sini. Sunny tersenyum miris di dalam hati. Alpha bernama Prince ini sangatlah mirip dengan Sunghoon. Caranya menandang omega sama-sama begitu merendahkan. Pria yang menyedihkan. Dalam hati, Sunny terus berdoa semoga Prince bukanlah Ayah Jungwon.

Begitu selesai dengan permainan dawai dan nyanyian merdunya, tundukan santun Sunny disambut oleh tepuk tangan. Ia berpindah duduk, sengaja cepat-cepat membaur dengan tamu lain supaya Prince tidak mendekati dirinya lagi. Tapi sepertinya Sunny benar-benar sudah dilupakan. Alpha jangkung itu tidak meliriknya lagi sedikit pun.

Sunny menghela napas panjang. Memangnya apa yang perlu diingat darinya? Bajingan itu mungkin menganggap Sunny sudah mati.

"Silakan," tutur lembut Sunny setelah menuang sake untuk pria berwajah tampan yang duduk di sudut ruangan.

"Kau bisa berbahasa Korea?" tanyanya pada Sunny.

Sunny tersenyum lembut. "Ne,"

"Ceritakan padaku apa yang menurutmu menarik dari dari Korea," ujar alpha berhidung tinggi itu.

Untuk sekilas, Sunny melirik ke arah Sunghoon yang tampak tertawa-tawa bersama Eui Joo yang duduk di antara dirinya dan K. Tentang Korea adalah mengenai pria yang mirip dengannya, seorang alpha yang ingin ia kuliti dan ia cincang habis lalu ia jadikan makanan anjing jalanan. Memangnya apalagi?

"Industri hiburannya, Tuan. Saya selalu tertarik pada industri hiburan Korea Selatan yang berkembang dengan sangat cepat. Jepang dan beberapa Negara lain mungkin sama majunya dengan Korea Selatan, tetapi secara spesial Korea Selatan menjadi ikon telak dari dunia hiburan itu sendiri. Contoh kecil saja, jika berbicara mengenai selera musik, pandangan orang akan langsung tertuju pada Kpop yang selalu terkesan segar dengan visual memukau."

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang