34

2K 305 72
                                    


•Egosentris•

"Sebaiknya kau diam dan pastikan saja anak kita tidak mendengar desahanmu nanti," bisik Prince sebelum menyelinap ke ceruk leher Sunny.

"Kau gila!" Sunny menatap sengit pada manik kelam yang mengurung dirinya. Sementara Prince menyeringai sarkas.

"Ya, aku memang gila. Aku gila akan dirimu, memangnya kau bisa apa, huh?"

"Aku bisa membunuhmu," jawab Sunny sinis.

Bibir Prince terkupas, menyuarakan kekehan yang mengisyaratkan bahwa ia sangat meremehkan argumen Sunny.

"Oh ya? Kalau begitu cobalah, Sayang." Prince mengendus rahang Sunny, lalu berbisik di telinganya sebelum menjilat seduktif daun telinga Sunny dan membuat Sunny mengepalkan kedua tangannya.

Kedua mata Sunny memejam erat, bibir tipisnya tergigit agar gejolak di dadanya tidak meloloskan desahan yang ia yakin akan membuat Prince tertawa semakin keras nantinya.

Sedangkan kecupan-kecupan Prince semakin turun, tertahan di dada putih Sunny yang sedikit terbuka. Lalu manik kelam itu kembali menatapnya penuh arti.

"Kudengar Jungwon berulang tahun besok."

Mata terpejam Sunny perlahan terbuka. Punggungnya sudah berkeringat dingin karena ulah Prince, dan kini jantungnya dibuat berdesir oleh bibir basah yang kembali memamerkan senyuman lembut.

"Bagaimana jika kita memberinya adik sebagai hadiah?" Prince melanjutkan kalimatnya.

"Dasar pria gila. Lepaskan aku!"

Prince tersenyum sarkas reaksi Sunny. Ia sudah menebak omega cantik itu akan berkata demikian. Prince mempertegak duduknya, menumpukan pantat di paha Sunny sementara jemarinya menyelinap masuk ke dalam kimono dan membelai dada Sunny.

"Aku memang gila, tapi apa kau tahu, sayang? Aku menjadi orang paling waras di dunia hanya dengan menyetubuhimu."

Waras? Sunny menertawainya keras-keras meskipun pada akhirnya ia rahangnya dicengkeram oleh Prince.

"Kau menertawaiku, hm?"

Jika Sunny pikir-pikir lagi, Prince itu memang benar-benar gila. Kadang Prince memuja dirinya, kadang Prince menginjak-injak dirinya. Lucu sekali. Bahkan binatang terlihat jauh lebih baik darinya. Sunny jadi ingat beberapa waktu lalu saat di rumah Prince. Jake menyuruhnya menyugesti Prince dengan beberapa suasana hati dan hasilnya sangat luar biasa. Prince tak ubahnya seekor anjing yang akan menurut jika diberi makanan, dan tak segan menggigit saat merasa dikhianati.

Sunny ingin mencobanya lagi. Ia mulai menggerakkan jemarinya yang tak lagi dicengkeram oleh Prince, perlahan merambat naik ke perut dan dada Prince, belabuh di bibir yang kemudian ia usap lembut.

"Aku tertawa karena kau lucu. Jika kau tergila-gila padaku, kenapa tidak kau hujani aku dengan cintamu, hm? Kau tak harus menyiksaku hanya agar aku tidak meninggalkanmu. Aku pasti akan tetap tinggal jika kau bersikap baik kepadaku."

Tatapan Prince perlahan menjadi teduh. "Sungguh?"

Sunny menganggukinya, dan Prince serta merta menyambar bibirnya untuk ia lumat secara brutal. Sunny bahkan kesusahan bernapas dibuatnya.

•Egosentris•

Jungwon duduk melipat kaki dan tangan di atas karpet. Bibirnya menyembul seperti bebek melihat Jay yang duduk di sofa dan tak henti-hentinya mendesah frustasi sembari memegangi dadanya yang nyeri. Bagaimana tidak nyeri? Meskipun ia bukanlah seorang egois seperti Prince, rasanya tetap menyakitkan melihat Sunny bersama pria lain.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang