42

1.7K 263 36
                                    

Jangan tanya kenapa updatenya ngaret. Sibuk banget banyak kerjaan 😭😭

•Egosentris•

"Ini dimana?"

Sejauh mata memandang, Sunny memuji betapa hebat Sang Maha Kuasa menciptakan dunia. Hamparan rumput hijau membentang, pohon-pohon rindang dan aliran sungai bening memenuhi retina kelam yang dipenuhi kekaguman.

"Kukira kau bosan di rumah." Bisikan lirih membelah angin berembus, membuat Sunny tersenyum hangat saat Prince berdiri menjulang di samping kanannya.

Mereka sedang piknik.

Jungwon berlarian di rerumputan, mengejar capung dan kupu-kupu. Diam-diam Sunny mengulas senyuman hangat melihatnya. Jungwon tak pernah terlihat sebahagia ini.

Di bawah pohon besar di tepi sungai bening Prince membuka tikar dan menarik jemari Sunny untuk duduk di sela pahanya. Sunny menurut saja, ia menyukai apapun yang dilakukan Prince selagi itu bukanlah sesuatu yang kasar.

"Di sini ramai, apa kau tidak malu?" desis Sunny sembari menyiku perut sang alpha.

Kekehan Prince terdengar samar, dagu runcingnya tersemat di bahu kanan Sunny. "Tidak ada alasan untuk malu memiliki mate seindah dirimu."

Sunny tersenyum geli mendengar gombalan dari manusia paling tidak romantis, kasar, dan egosentris ini.

"Sekarang aku percaya," tutur Sunny membuat Prince menggumamkan tanya.

"Kau memang gila. Benar-benar manusia tidak waras," kata Sunny lagi.

Prince menyeringai geli di bahu Sunny. "Dasar jalang," bisiknya.

Hal itu membuat kedua mata Sunny membola. Ia melepas pelukan Prince dan memutar tubuhnya ke samping.

"Kau benar-benar brengsek!" makinya sembari meninju dada Prince, tetapi pria tinggi itu justru menertawainya, membuat Sunny merengut sebal.

"MAMA! DADDY!!" Di kejauhan, Jungwon berteriak sembari melambaikan tangan dan Sunny membalasnya.

"Omong-omong, kenapa Jungwon memanggilmu mama? Kau 'kan lelaki."

Senyuman simpul terpatri di wajah Sunny. Pertanyaan itu membuat dadanya berdesir kala teringat kembali masa-masa sulitnya.

"Dulu aku tidak menginginkan kehadirannya, aku bahkan sempat ingin membunuhnya. Tapi suatu ketika tiba-tiba dia memanggilku 'mama'. Hal itulah yang membuatku terbangun dari mimpi buruk, aku berdamai dengannya dan memberinya seluruh kasih sayangku padanya."

"Sekarang aku tahu kenapa takdir menjodohkan kita."

"Kenapa?" Sunny penasaran.

"Karena kau sama kejamnya denganku. Kurasa aku tidak membutuhkan pembunuh bayaran lagi sekarang, karena kau yang akan melakukannya untukku."

Sunny menggeleng heran. "Orang gila."

Prince kembali merengkuh tubuh Sunny untuk ia peluk. Tengkuk harum yang tak tertutup rambut panjang karena dikuncir tinggi oleh pemiliknya itu ia kecup, kemudian dengan mesra ia berbisik di telinga, "jalang."

"SUNGHOON!!"

"Mama, aku menangkap capung!" Jungwon berseru senang, setelah lelah berlari ia duduk bersimpuh di depan kedua orang tuanya.

Ia mengangkat tinggi tangan kanannya, napasnya terdengar memburu dan keringat membanjiri keningnya, namun senyumannya merekah seakan baru saja menemukan sebongkah berlian.

"Apa aku bisa memakannya?" tanyanya membuat helaan napas keluar dari pernapasan Sunny.

"Makan saja." Sejujurnya Prince hanya main-main saja, tetapi Sunny menanggapinya dengan sikuan di perut. Kejam.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang