43

1.5K 206 26
                                    


•Egosentris•

"Kau menguping pembicaraanku?" Manik kelam Prince mengkilat-kilat. Ia benar-benar sedang dikuasai amarah.

"Tidak, Prince. Aku memang mencarimu, tapi aku tidak berniat mengganggumu apalagi menguping pembicaraanmu." Sunny berusaha bersikap setenang mungkin. Ia telah banyak mendapat nasehat dari Jake mengenai perubahan mood Prince yang tiba-tiba.

Sunny tersenyum lembut, lalu meraih tangan Prince dan menyelipkan jemari lentiknya ke sela jemari besar Prince. Membuat Prince terpaku pada dua tangan yang kini saling bertautan.

"Aku lapar, temani aku makan malam."

Tubuh Prince diseret dalam langkah tenang, namun Prince belum juga kembali dari lamunannya. Tadi ia sedang marah, namun melihat senyuman Sunny, entah mengapa ia merasa seperti gembala tersesat yang kembali menemukan rumah.

"Tolong siapkan makan malam di kamar."

Bahkan caranya memerintah pelayan pun terdengar begitu santun. Tanpa sadar bibir Prince mengulas sebuah senyuman. Begitu keduanya memasuki kamar ia lekas-lekas menarik tangan yang sedari tadi berada didalam genggamannya sehingga pemiliknya terpelanting jatuh ke dalam pelukannya.

Awalnya Sunny sangat terkejut dengan adegan yang sangat tiba-tiba itu, namun bahunya kembali melemas saat merasakan feromon Prince yang jauh lebih positif dari sebelumnya.

"Ada apa, hm?" tanya Sunny sembari mengusap punggung tegap Prince.

Pelukan itu semakin erat terasa.

"Aku ingin seks," ucap Prince seketika dibalas pukulan di punggung.

"Jika kau menolak, tidak masalah." Prince melanjutkan kalimatnya sembari merenggangkan pelukan.

Manik kelamnya menyusuri pahatan wajah Sunny, mengulas sebuah senyuman yang menjadi awal sebuah bisikan, "karena aku akan mengikatmu di ranjang dan memperkosamu sampai kau menangis."

"Bajingan ini!!" Sunny memukul dada Prince, membuat Prince mengupas tawa.

Prince memang tidak berubah.

Suara ketukan di pintu memutus tajamnya tatapan Sunny yang menghunus mata Prince. Omega cantik itu berdeham sebelum mencampakkan kekasihnya dan membuka pintu, mempersilahkan dua orang pelayan wanita masuk dan menata makan malam di atas meja.

Butuh jeda yang cukup lama yang membuat Prince menahan diri hingga para pelayan keluar dari kamarnya, sebelum ia mengungkung Sunny di balik pintu yang tertutup.

"Bagaimana jika kau saja yang menjadi makan malamku?" seringai Prince.

Sunny tersenyum jenaka, tiba-tiba saja ia mendapatkan sebuah ide gila. Sejujurnya ia agak malu, tetapi melihat beringasnya Prince kepadanya, sepertinya tidak masalah menjadi liar sesekali.

Ia membuka kancing atas kemejanya lalu menurunkan kerahnya sehigga bahu putihnya terekspos.

"Satu kancing untuk satu suapan." Ia menawar.

Alis tebal Prince berkedut, sunggingan tipis terulas di wajah Prince sedetik yang lalu. "Aku akan menelanjangimu."

Sunny membalas dengan bisikan seduktif. "Menggunakan mulut, bukan tanganmu."

Tawa rendah Prince terdengar, kedua manik kelamnya mematri sepasang bibir plum berwarna merah jambu yang membuatnya menelan ludah.

"Baiklah, suapi aku."

Sunny memegang janjinya untuk membiarkan Prince membuka satu persatu kancing bajunya sebagai ganti suapan makanan yang masuk ke dalam mulut Prince. Tak jarang, setelah menggigit kancing dan melepasnya dalam satu tarikan, Prince menjilat dada telanjang Sunny sampai ke perut.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang