25

1.8K 274 29
                                    

Malam ini sama besok aku akan update sampek bab 30.
Pantengin ya...
Jangan lupa ninggalin jejak.

•Egosentris•

"Apa maksudmu? Kudengar Sunny memang sering menemani Prince minum teh tapi apa hubungannya dia dengan kemarahan Prince?"

Heeseung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia sendiri tidak yakin dengan apa yang ia katakan. Ia tidak bermaksud mengatakan apapun. Hanya saja alpha memang memiliki hal-hal yang membuatnya hilang kendali, salah satunya adalah omega yang disukainya. Saat ini Prince memang hanya mengklaim Sunny sebagai miliknya, tetapi melihat bagaimana perangai sahabatnya itu tidak menutup kemungkinan Prince akan menjadikan Sunny mate-nya.

"Aku hanya bertanya, Gyu. Kenapa sensitif sekali?" Heeseung tersenyum kaku sementara Beomgyu menghela napas.

"Aku sudah bertemu Sunny beberapa kali. Dia omega yang sangat menarik dan Prince sangat menyukainya, bukankah hal yang wajar jika aku cemburu?"

Heeseung mengusak rambut Beomgyu seperti seorang adik kecil. "Lalu kenapa kau tidak tinggalkan saja pekerjaanmu dan menjadi omega manis yang hanya sibuk mengurus rumah? Kurasa Prince akan menyukainya."

Tidak dapat dipungkiri hal-hal seperti itu adalah yang diinginkan alpha seperti Heeseung maupun Prince. Mereka sibuk dan bergelimang harta, tidak ada hal lain yang mereka inginkan diatas keinginan untuk diurus, diperhatikan, dan dimanjakan oleh pasangan. Sayangnya pikiran itu bertentangan dengan Jake yang berhati terlalu mulia dan Beomgyu yang tangannya selalu gatal ingin memborgol para penjahat. Lalu jika para alpha ini mengagumi Sunny yang lemah lembut dan luwes dalam hal melayani, memangnya salah Prince?

"Berbicara denganmu tidak ada gunanya." Beomgyu memutar bola matanya jengah.

Di saat bersamaan, pintu kayu dibuka. Jake dan wajah lelahnya hadir sembari merenggangkan tubuh. Selekas embus angin Beomgyu menghampirinya, menghujani Jake dengan pertanyaan, "bagaimana keadaannya?"

"Dia baik-baik saja." Jake menepuk bahu Beomgyu. "Temui dia, aku harus mandi."

Beomgyu tidak membutuhkan basa-basi untuk sekedar memberikan sopan santun maupun rasa syukur kepada Jake. Dalam langkah lebar ia melesat ke dalam kamar untuk melihat keadaan tunangannya. Sementara Jake menggantikan dirinya untuk duduk di samping Heeseung. Ia melipat kedua tangan di dada dan menerawang udara dengan tatapan nyalang.

"Ada apa, hm?" Heeseung merangkul bahu Jake dan membawa kepala suami mungilnya untuk bersandar padanya.

"Dia tidak meminum obatnya secara rutin, tapi hari ini dia justru membuat dirinya overdosis." jawab Jake dengan mata yang sudah berkaca-kaca. "Jika aku terlambat sedikit saja dia pasti sudah kejang-kejang. Dia satu-satunya keluargaku yang tersisa, aku tidak ingin kehilangan dia juga."

Helaan napas Heeseung terdengar. Ia mengusap lengan atas Jake, membuat omega itu membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya.

"Prince pria hebat. Dia pasti bisa melewati semua ini," ujar Heeseung berusaha menenangkan mate-nya.

Tangan Jake mengepal di dada Heeseung, satu nama terkenang di dalam otaknya. Nama yang tidak pernah ia tahu siapa pemiliknya namun telah berhasil merusak mental adiknya bahkan telah menyebabkan tragedi menimpa keluarganya.

"Semua ini karena Kim Sunoo."

Heeseung mengusap puncak kepala Jake kemudian mencium keningnya. "Hei, sudahlah. Kau bilang kau ingin mandi. Haruskah kita mandi bersama? Lihatlah, feromonku memenuhi tubuhmu."

•Egosentris•

"Sunoo?" Beomgyu menggumam.

Ditatapnya tangan Prince yang menggenggam erat tangan kanannya sembari berulang kali mendesiskan nama itu. Prince belum bisa dikatakan sadar. Selang infus menggantung di sampingnya tidur, kedua matanya pun terlelap namun ia terlihat gelisah. Napasnya memburu dan keringat dingin mengalir di keningnya. Beomgyu mengusapnya dengan sabar, meskipun tidak dapat dipungkiri hatinya seperti disayat.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang