•Egosentris•"Apa yang sedang kau lalukan?" tanya Jay saat memasuki kamar Jungwon.
Bocah kecil itu duduk di depan meja belajar, terlihat sedang berhitung. Begitu merasakan kehadiran Jay di balik punggungnya, ia mendongak, menatap Jay yang menjulang di belakangnya.
"Aku sedang berhitung, Paman."
"Berhitung?"
Jungwon mengangguk. "Sudah 67 hari aku tidak pergi ke sekolah."
Sebagai seorang anak yang sudah beranjak remaja, kerinduan akan teman-teman yang menyenangkan tentu ia rasakan. Jay sangat mengerti. Pria tampan itu mengusak kepala Jungwon dengan rasa sayang, lalu berkata, "Paman bisa menjadi gurumu, jika kau mau."
Jungwon merenung sejenak. Sedang mempertimbangkan tawaran Jay. Sebenarnya ide itu boleh juga. Tapi Jake sudah berjanji padanya untuk mencarikan sekolah yang bagus untuknya. Dan beberapa hal lain tak luput dari pertimbangan Jungwon.
"Tidak." Jungwon menggeleng. "Paman jadi suamiku saja."
Kekekah Jay terdengar. Ia menggeleng tak percaya melihat reaksi Jungwon. Ia tidak pernah menyangka Jungwon rupanya bersungguh-sungguh ingin menjadikan Jay seorang suami.
Jay mengambil duduk di samping Jungwon, menopang sikunya di atas meja sementara kepalan tangannya menopang dagu. Menatap lamat-lamat wajah manis si kecil yang ambisius itu.
"Rasanya masih kemarin kau mengompol di pangkuan Paman. Sekarang kau sudah membicarakan pernikahan." Jay menyisir poni Jungwon menggunakan jemari.
Jungwon meletakkan pena yang ia genggam di atas meja, lalu tersenyum sembari mengusap pipi pamannya. "Rasanya juga baru kemarin paman menggendongku berangkat ke Taman Kanak-kanak. Sekarang paman akan menikahiku."
Tawa Jay pecah seketika. Ia menepuk jidatnya sendiri. Bagaimana mungkin ia berakhir terjebak dalam hubungan rumit bersama bocah yang bahkan belum mendapat masa heat?
"Ah, benar." Jungwon tercekat mengingat sesuatu. "Jika kita menikah apakah kita juga harus membuat adik bayi?"
Oh Tuhan!
Jay menghela napas dalam-dalam. Kemudian merenggangkan otot-ototnya tanpa mempedulikan pertanyaan Jungwon. Membuat Jungwon dilanda kesal.
"Paman, jawab!" Bocah itu mentitah.
Bibir Jay mengulas senyuman teduh. Pipi Jungwon dicubitnya seraya menjawab, "nanti saat kau sudah mendapat waktu heat, kau akan mendapat jawabannya."
"Heat?" Jungwon memiringkan kepalanya. "Apa itu?"
Jungwon penasaran sekali. Sayangnya Jay tidak berniat menjawabnya. Ia hanya mengendik bahu, membuat Jungwon cemberut kesal.
"Paman harus menemui ayahmu," tutur Jay seraya bangkit dari kursi.
Alpha tampan itu baru saja membuka pintu kamar saat Jungwon menerobos keluar hingga entah sengaja atau tidak sudah menyenggol dirinya.
"AKU AKAN BERTANYA PADA MAMA!" teriak Jungwon dalam langkah seribu.
Tidak ada yang bisa Jay lakukan selain menggeleng melihat kelakuan Jungwon.
•Egosentris•
Jungwon berlarian membelah lantai marmer sehingga tidak sengaja menabrak lengan seseorang pria berjas rapi yang sedang menyeret koper. Membuatnya otomatis membungkuk dan meminta maaf. Namun setelahnya, ia mengerut dahi. Pria itu terlihat asing. Jungwon sudah hafal para pekerja di rumah besar ini. Selain Wooyoung dan San, juga ada kepala pelayan bernama Joshua Hong dan beberapa maid.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL
Fanfiction⚠️Boys Love ⚠️ABO/Mpreg ⚠️Mafia ⚠️Red Flag ⚠️Mature ⛔Harap bijak memilih bacaan⛔