49

1.4K 209 16
                                    

•Egosentris•

"Kau ini benar-benar bodoh!" olok Beomgyu pada Kai yang sedang mengotak-atik laptopnya. Membuat beta tampan itu menatap sinis kepadanya.

"Jika kau tidak melempar laptopku, kita tidak akan berada dalam masalah sekarang. Ini semua karena kau!" Kai menuding Beomgyu.

"Seharusnya kau bilang padaku bahwa kau memberinya alat pelacak." Beomgyu menggerutu sembari melipat kedua tangan di dada.

"Memangnya kau bisa diajak bicara baik-baik? Setiap hari kau hanya marah-marah tidak jelas." Jari-jari Kai kembali menari lincah di atas papan keyboard.

"Lagipula kenapa kau letakkan benda itu di dalam makanannya? Sembrono sekali!"

"Memangnya kau punya cara lain?"

"Jika dia buang air besar maka pupuslah sudah usahamu. Seharusnya kau..."

Beomgyu kehilangan kata-kata saat ia mendadak dikejutkan oleh Kai yang menggebrak meja.

"Diam." Kai menatapnya tajam dan bersuara rendah. Membuat Beomgyu menutup mulutnya rapat-rapat.

Sejak awal rencana Kai sudah matang. Ia selalu menyelipkan alat pelacak berukuran sangat kecil ke dalam makanan Jay setiap hari. Jadi setiap kali Jay membuangnya ke dalam closet maka masih ada makanan selanjutnya yang siap mengisi. Jadi jika Jay menghilang sewaktu-waktu, Kai sudah mengantisipasinya. Dan semua alat pelacak itu terhubung langsung ke dalam laptop pribadinya. Sayangnya benda itu kini tidak bisa dipakai sehingga ia harus mengaksesnya ulang di laptop yang lain.

Kai menelisik jam di sudut layar komputer. Sudah enam jam sejak menghilangnya Jay dan ia belum berhasil mengaksesnya. Kai tidak yakin berapa chip yang tersisa di dalam perut Jay, tetapi ia optimis setidaknya masih ada yang belum tercerna mengingat sebelum menghilang Jay sempat memakan roti yang ia berikan.

Semua akses yang Kai butuhkan sudah lengkap. Kini tinggal menunggu servernya terhubung. Ia menggigit jemarinya dengan cemas, sementara kedua kakinya terus mengetuk lantai dengan gelisah.

Loading cukup lama di komputer membuat keringat Kai keluar membasahi pelipis. Sesekali ia menghela napas resah. Jika ini gagal maka ia harus mengulang aksesnya dan akan menghabiskan waktu berjam-jam lagi. Melihat kegelisahan adiknya, Beomgyu ikut menegang. Ia menatap Kai tanpa berkedip. Sebenarnya ia ingin sekali bertanya perihal perkembangannya, namun mengingat tatapan marah Kai, Beomgyu tidak berani mengganggunya lagi. Dan beberapa detik setelahnya, Beomgyu kembali dibuat terkejut oleh Kai yang lagi-lagi memukul meja sembari berteriak, "OH, SHIT!!!"

•Egosentris•

Pagi ini cicit burung terdengar lebih merdu bagi Sunny, sinar mentari pun terasa jauh lebih hangat menyentuh kulit. Sunny menggeliat dalam tidurnya, kemudian menoleh ke samping saat merasakan sebuah tangan melingkari perutnya.

Prince masih terjerembab mimpi yang membuai. Kedua mata indahnya tertutup dan bibir sensualnya mengatup, membuat Sunny tidak tahan dan mengecupnya singkat. Ah, bibir itu membuatnya tidak bisa berhenti. Sesekali Sunny tersenyum dan kembali menciumnya.

Setelah puas menghujani wajah Prince dengan ciuman bertubi-tubi, Sunny duduk di atas ranjang, mengambil sebuah ikat rambut dan mengikat surai panjangnya tinggi-tinggi. Di saat bersamaan ponsel Prince berdering, mencuri perhatian Sunny untuk meraihnya dan menelisik siapa yang menelepon Prince sepagi ini.

K Yudai.

Nama itu tertera di layar ponsel, membuat Sunny reflek membolakan matanya. Ia lekas-lekas menggoyangkan tubuh Prince, hendak membangunkannya. Namun Prince justru memeluknya sehingga Sunny jatuh di atas dadanya.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang