50

1.4K 208 36
                                    

•Egosentris•

Jungwon berjalan di trotoar seorang diri. Di punggungnya terdapat sebuah ransel berwarna biru yang beberapa hari lalu dibelikan oleh Jake. Ini adalah jam di mana para murid pergi ke Sekolah. Jungwon sengaja keluar rumah di jam sepagi ini untuk melihat mereka.

Jungwon sangat ingin pergi ke sekolah. Ia rindu kehidupannya sebagai seorang pelajar. Ia juga merindukan teman-temannya. Ia rindu Daniel yang selalu bersikap baik padanya dan ia rindu Geonu yang selalu mengomelinya. Dan yang lebih penting, ia merindukan Jay yang selalu ada untuknya.

Bukannya Jungwon tidak bersyukur karena sekarang ia memiliki keluarga lengkap dan kaya raya. Bagaimanapun ia tetaplah seorang anak kecil yang memiliki kehidupannya sendiri. Para dewasa tidak terlalu memperhatikan dirinya. Mereka selalu disibukkan dengan urusan yang tidak Jungwon tahu. Dan kini mamanya akan memiliki anak lain yang sangat diharapkan oleh Daddy-nya.

Tidakkah kalian lihat bagaimana bahagianya Prince saat mengetahui kehamilan Sunny? Ia sangat bahagia. Padahal saat Sunny mengandung Jungwon, pria itu sama sekali tidak mau tahu. Jungwon benci melihatnya. Kini ia mulai berpikir, mungkinkah sejak awal kelahirannya memang tidak diinginkan?

Saat mengintip gerbang sebuah Sekolah Jungwon mengusap matanya yang berair. Orang tua para bocah-bocah itu bahkan menyekolahkan mereka, tapi Jungwon tidak. Prince tidak pernah membahas soal sekolah kepada Jungwon. Jake bilang ia akan mencarikan sekolah yang bagus namun semuanya omong kosong. Jake tidak pernah pergi untuk menepati janjinya.

"Hei, Bocah, apa yang kau lakukan di sana?"

Suara seorang pria membuat Jungwon terkejut. Ia tidak mengerti apa yang orang itu katakan, namun sepertinya ia tidak suka Jungwon berada di sekitarnya. Jungwon membungkuk sesaat lalu melangkah terburu-buru, menjauh dari sana.

Ia tidak memiliki tujuan. Ia juga tidak tahu jalan pulang. Namun Jungwon tidak peduli. Semua orang sudah memiliki kebahagiaan mereka sendiri. Kedua pamannya saling memiliki satu sama lain. Mama yang dulu hanya miliknya seorang kini juga memiliki Prince dan bayi dalam perutnya. Sementara Jungwon hanya seorang diri. Tanpa satupun teman.

Langkah kaki kecil Jungwon terhenti di depan sebuah taman. Jika diingat-ingat, itu adalah tempat ia berpiknik bersama kedua orang tuanya minggu lalu. Tidak terasa Jungwon sudah berjalan sejauh ini. Ia pun masuk ke tempat itu dan duduk di bawah pohon di tepi sungai buatan.

"Di sini indah. Tapi sepi," monolognya lirih kemudian menghela napas panjang. "Sepertinya Paman San benar. Aku hanya kesepian."

Bocah itu menopang dagu pada lengan yang ia lipat di atas lutut. Memandangi seekor katak kecil yang melompat-lompat di tepi sungai.

"Paman Jay, Uwon rindu."

Bocah itu menitihkan air mata lagi. Belakangan ini ia memang lebih sensitif jika memikirkan Jay. Kadang saat terbangun di pagi hari, ia lekas-lekas pergi untuk mandi karena teringat Jay akan mengantarnya pergi ke sekolah. Kemudian saat mengingat bahwa kini ia tidak lagi berada di Jepang ia kembali menggulung diri di dalam selimut dan menangis.

"Jadi kau lebih menyayangi dia daripada Daddy?"

Jungwon terperajat dari duduknya. Terlebih saat ia melihat Prince berdiri menjulang tak jauh darinya.

"Dari mana Daddy tahu aku di sini?" Jungwon membuang muka, menatap seekor rusa yang tengah memakan rumput di seberang sungai.

Prince menghela napas berat sebelum bergabung dengan puteranya, duduk di bawah pohon.

"Daddy mengikutimu dari tadi."

Surai Jungwon tertiup angin segar. Tersenyum sinis mendengar pengakuan sang ayah tanpa ingin menjawabnya dengan kalimat apapun.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang