59

1.2K 121 16
                                    


•Egosentris•

Beberapa jam sebelumnya

Setiap hari, para maid disibukkan dengan berbagai urusan yang menyangkut rumah tangga. Majikan mereka, Prince adalah seorang perfeksionis yang tidak segan memecat maid hanya karena tanganan tangga yang disentuhnya berdebu. Jake masih cukup lunak terhadap pegawai, sifatnya yang ramah kerap kali menegur para maid agar memperbaiki kinerja sebelum Prince menyadarinya.

Kini, Prince memang tidak punya waktu untuk memusingkan pekerjaan maid, tetapi Jake kini lebih cerewet dari biasanya. Sunny sakit, kandungannya lemah dan ia membutuhkan banyak nutrisi. Para maid sedikit kewalahan menuruti keinginan Jake yang macam-macam. Soal kualitas bahan makanan, seberapa tingkat kematangannya dan bahkan bagaimana cara maid memasaknya. Sampai-sampai mereka harus mengganti pemasok bahan sayuran ke petani organik.

"Cepat! Cepat!" ujar seorang maid kepada dua petani yang membawa peti sayuran agar segera memasuki pintu belakang rumah.

Menjelang makan siang semua berjalan sebagaimana seharusnya. Kepulan asap wangi sajian di atas kompor menyeruak, diiringi suara teko yang berbunyi nyaring. Para petani juga tidak tinggal lebih lama, setelah memastikan hasil panen kebun kecilnya diganti dengan sejumlah euro yang sepadan mereka pun berpamitan.

Namun seorang petani muda yang sebagian wajahnya tertutup topi tidak langsung kembali. Di halaman, langkahnya terhenti, kedua netranya mengintip Prince yang sedang berdiri di dekat jendela ruang kerjanya. Lalu tersenyum licik.

"Hei, cepatlah!" Seorang petani paruh baya yang datang bersamanya berteriak.

"Ya." Lelaki muda itu melebarkan langkah, berlari menghampiri kawannya.

Sesampainya di mobil lusuh yang mereka kendarai ke rumah mewah Prince, lelaki muda itu menoleh lagi, menatap jendela yang kini tidak berpenghuni.

"Kau tidak naik?"

"Ah, paman pulang duluan saja. Aku harus mampir ke suatu tempat." Lelaki muda itu tersenyum ramah, mengabaikan bosnya yang menggerutu sebal di balik kemudi.

Pria baya itu berdecak. "Aku akan memotong gajimu setengah hari!" serunya sebelum menancap pedal gas.

"Yaish..." Lelaki muda itu bertolak pinggang menatap kepergian bosnya, lalu mengendik bahu seolah tak peduli.

Ia meniti trotoar, melepas topi yang menutupi wajahnya dan memasukkan sebuah earphone ke dalam telinganya. Di saat yang bersamaan, mobil hitam yang dikendarai Jake baru saja keluar dari gerbang kediaman Prince. Lelaki itu melirik sekilas, sebelum mengumbar senyum lebarnya yang khas.

"Kau bisa masuk sekarang," ujarnya kepada seseorang di seberang sambungan telepon.

•Egosentris•

"Astaga! Aku sangat membencinya!"

Sunny melempar remot televisi yang ia genggam ke atas ranjang. Kedua matanya menatap sinis ke arah layar datar yang menampilkan adegan drama. Sudah tiga hari kegiatannya tidak jauh-jauh dari menonton televisi, makan, minum susu, dan tidur. Selebihnya ia nikmati dengan mengobrol bersama anggota keluarga.

Di samping ranjang, Wooyoung menatapnya bingung. Apa yang membuat Sunny kesal? Siapa yang Sunny benci? Padahal drama yang ia tonton adalah adegan percintaan remaja. Bukan sesuatu yang menyulut emosi.

"Wooyoung?" Sunny memanggil tanpa menoleh, punggungnya tersandar di kepala ranjang.

"Y-ya, Tuan?"

"Apa kau punya kekasih?"

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang