52

1.2K 175 2
                                    

•Egosentris•

Gelap, dingin, dan sesuatu mengikat kedua tangan, itulah yang Yujin rasakan saat ini. Tubuhnya bertopang pada sesuatu yang empuk. Seperti... ranjang? Entahlah, ia tidak yakin.

Suara ketukan sepatu membuat Yujin mengerut dahi. Seseorang datang, membuatnya dilanda panik. Berulang kali ia menarik tangannya, namun mustahil jeratan di tubuhnya bisa terlepas semudah itu.

"Dia tidak melakukan hal yang tidak-tidak, bukan?"

"Tidak, Tuan. Gadis ini cukup tenang."

Suara itu... Christopher Bang? Meskipun baru sekali bertemu, namun ia hafal benar suara lembut nan ramah itu. Yujin menggigit bibirnya. Ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini dan mengapa Chris tiba-tiba menyerang K. Bukankah mereka berteman? Ini membuat Yujin frustrasi. Ia bergerak lagi, menarik-narik tangannya dari jeratan tali berbahan kulit yang melilit pergelangan tangannya.

Suara pantovel itu mendekat, disusul bias cahaya remang yang memasuki retina Yujin karena penutup matanya telah dibuka. Awalnya semuanya terlihat kabur dalam pandangannya. Tak heran, kedua matanya telah tertutup sejak semalam. Ketika retina indahnya telah kembali normal, ia melihat Chris tersenyum ramah kepadanya.

"Selamat pagi, Cantik," sapanya.

Yujin membuang muka. Dan betapa terkejutnya ia melihat Chris tidak sendirian di ruangan bercahaya remang itu. Tetapi di seberang ranjang, seseorang yang sangat dikenalnya sedang duduk bersantai ditemani kepulan asap rokok.

"K-sama! A-Anda baik-baik saja?" Yujin menatapnya khawatir. Pasalnya terakhir kali mereka berpisah, K telah tertembak.

Akan tetapi, apa yang tersaji di depan mata Yujin kali ini membuat raut wajah khawatirnya meredup. K membuang rokok ke dalam asbak dan bangkit dari duduknya. Bibirnya mendesah pelan sembari merenggangkan otot di tubuhnya sebelum melangkah mendekati Yujin. Ia menatap penuh arti pada gadis yang kini ia belai pipinya, sedangkan Yujin menyorotnya lurus.

Chris menyeringai. Ia menepuk bahu K sembari berkata, "jangan terlalu kejam, Kawan."

Kemudian pria itu menyuruh anak buahnya keluar dari ruangan bersama dengan dirinya. K melirik kepergian Chris hingga pintu ruangan berdentum lembut, lalu mengembalikan fokusnya kepada Yujin.

"Apa yang terjadi, Tuan?" tanya gadis yang masih menyorot dengan tatapan bimbang kepada K.

K mengaitkan kedua tangannya di belakang punggung, berjalan mendekati jendela yang tirainya tertutup rapat dan menyibaknya sedikit untuk mengintip keadaan di luar.

"Aku tahu CIA itu sangat cerdik dalam hal menyamar." K berbalik, mendekati Yujin lagi. "Tetapi aku tidak menyangka kau akan senekat ini..."

K membelai wajah Yujin, mengusapnya hingga ke leher dan menarik sesuatu di sana hingga wajah Yujin robek.

"....Byun Eui Joo."

Ah, sebenarnya itu bukan wajah asli. Hanya sebuah topeng silikon tipis yang menyerupai wajah Yujin saja.

K menyeringai. Dugaannya selama ini benar. Eui Joo adalah dalang dibalik semua kekacauan ini. Ia bahkan menyamar sebagai Yujin dengan sangat rapi. Seperti cosplayer profesional.

Eui Joo membuang tatapannya ke dinding. Tidak ada cela untuknya mengelak. Ia terkekeh pelan mengetahui rupanya K bisa menyadari penyamaran yang sudah susah payah ia lakukan.

Rahangnya dicengkeram, K mendekatkan wajah keduanya hingga nyaris tak berjarak. "Tidakkah kau penasaran dari mana aku tahu kau bukanlah Yujin?"

Tidak ada jawaban dari Eui Joo. Ia mengunci bibirnya rapat-rapat, namun sorot matanya menceritakan kelamnya sebuah dendam.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang