22

1.6K 246 27
                                    

•Egosentris•

Hari ini cuacanya sangat bagus. Burung-burung berkicau, bertengger mencari tempat untuk membuat sangkar di dahan pohon. Langit sangat cerah hingga nyaris tak ada awan yang melukis jejak putih di angkasa. Matahari juga tidak terlalu terik meskipun ini adalah musim panas.

Jungwon sedang menikmati siang dengan berbaring di atas ubin ketika Jay sedang mencuci piring. Ya, alpha tampan itu masih di sana, menjadi bayangan Sunny yang enggan pergi kecuali saat Sunny dalam kegelapan. Dan kegelapan itu adalah Prince. Jay tersenyum getir di antara gerakan tangannya yang begitu cekatan soal dapur. Meninggalkan Sunny tidak semudah saat pertama kali ia menjatuhkan hatinya. Lebih lagi, Jay tidak akan pernah bisa meninggalkan Jungwon, bocah yang sudah ia asuh seperti anak sendiri sejak dalam kandungan itu.

"Uncle Jay, aku bosan." Jungwon mendongak, merengek pada alpha yang kini rambutnya kian memanjang lantaran tak sempat mengurus diri.

"Kenapa kau tidak bermain dengan Daniel?" tanyanya sembari melepas celemek dan meletakkannya di gantungan.

"Aku malas. Geonu selalu menatapku sinis saat aku bersama Daniel." Jungwon menghela napas dan Jay menertawainya.

"Dasar anak jaman sekarang," gumamnya. "Bagaimana jika kita membuat sorbet dan memberikannya pada mama?"

Jungwon bangun seketika. "Ide bagus!"

Apapun mengenai mamanya, Jungwon selalu bersemangat. Ia lekas-lekas membuka lemari pendingin dan mengeluarkan semua jenis berry. Sunny menyukai strawberry, Jungwon sangat tahu itu. Tapi kali ini ia juga menambahkan rasberry agar warnanya semakin cantik. Merah, seperti bibir mama.

Tidak butuh waktu lama untuk Jungwon membuat sorbet karena buah yang ia gunakan sudah dalam keadaan beku. Setelah dihaluskan bersama gula, ia hanya perlu menunggunya beku selama dua jam di dalam freezer.

Selama menunggu, Jungwon membuat sandwich untuk Sunny. Orang bilang, cinta pertama seorang anak gadis dan omega adalah ayahnya. Tetapi bagi Jungwon, semua cintanya hanya untuk mama. Bahkan yang pertama, hingga terakhir.

"Sudah selesai." Jungwon memekik senang setelah menyelesaikan tugasnya menumpuk sandwich, sementara Jay yang memotong dan memasukkannya ke dalam kotak bento.

"Tapi Paman, bagaimana jika sorbetnya meleleh dalam perjalanan?" Ia bertanya khawatir.

"Berarti kau harus mengantarnya dengan cepat. Secepat embus angin. Wuusss..." Jawaban Jay ditertawai oleh Jungwon.

"Ah! Aku tahu. Aku akan menaiki skateboard kesayanganku," ucap Jungwon sebelum berlari ke dalam kamar untuk mengambil skateboard-nya.

Jay menggeleng pelan melihat tingkah Jungwon yang selalu ceria. Bibirnya mengulas senyuman saat memasukkan kotak bento dan juga kotak es krim berisi sorbet buatan Jungwon ke dalam tas punggung bocah itu. Diam-diam napasnya terhela penuh sesal, mungkin ia kurang dalam memperjuangkan cintanya, atau mungkin memang Sunny tidak ditakdirkan untuknya. Jay tidak tahu, yang ia tahu hanyalah ia masih berharap Jungwon bisa memanggilnya ayah suatu saat nanti.

"Aku pergi, Paman!!" teriak Jungwon saat meninggalkan rumah sembari melambai ke arah Jay yang mengikutinya sampai pintu.

"HATI-HATI, JUNGWON!!"

Tidak butuh waktu lama untuk Jungwon sampai ke okiya. Sepuluh menit perjalanan dengan skateboard sudah cukup. Ia sangat bersemangat untuk bertemu mamanya dan melihat reaksi omega nomor satu dalam hidupnya itu saat mencicipi olahan yang Jungwon buat.

Tetapi karena terlalu bersemangat, ia lupa bahwa jalanan ke okiya sedikit curam. Jungwon kesulitan mengendalikan laju skateboard-nya sehingga ia harus meneriaki seseorang yang menghalangi jalan.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang