Update lagi...
Kurang pacar-able apa sih aku ini.
Ayang minta up aku turutin teros.
Wkwkwk•Egosentris•
"Paman, ada tamu. Aku akan membukanya"
Jungwon melangkah riang. Rencananya, setelah membuka pintu ia akan kabur ke minimarket untuk membeli es krim. Jay tidak akan mengejarnya, karena ia harus menyambut kedatangan tamu itu.
Ide bagus! pikir Jungwon.
Tetapi saat ia membuka pintu, senyuman riangnya lenyap seketika. Orang yang paling dibencinya ada di sana, berdiri angkuh sembari menatapnya, membuat Jungwon sontak menutup pintu rumah kembali. Namun tamu tak diundang itu menghalanginya, meletakkan kakinya di ambang pintu sehingga Jungwon tidak bisa menutupnya.
"Pergilah, Monster Jahat! Jangan datang ke rumahku!!" Jungwon marah.
"Hei, Bocah! Aku ini ayahmu. Cepat buka pintunya!"
Ya, tamu tak diundang itu adalah Prince. Ia memaksa masuk tetapi di sisi lain, Jungwon menentangnya.
"TIDAK MAU!!" Jungwon menekan pintu dari dalam dengan tubuhnya, tanpa belas kasih mendengar erangan kesakitan Prince karena kakinya terjepit pintu.
Jay yang kala itu sedang menonton televisi merasa terganggu, lalu memutuskan mengecek apa yang terjadi dengan Jungwon.
"Ada apa, Jungwon? Siapa yang datang?" Jay menelisik.
"YAA! BUKA PINTUNYA!!"
"TIDAK MAU!!"
Jay mengerut dahi, sepertinya suara yang terdengar itu tidak asing di telinganya. Ia menghampiri Jungwon, mengambil alih pintu dan membuat Jungwon meringsut ke belakang punggungnya untuk bersembunyi. Saat pintu dibuka, Prince terlihat sedang meringis kesakitan sembari mengibas pelan kakinya.
"Apa maumu?" Jay bertanya ketus.
Apa mau Prince? Tentu saja bertemu dengan Sunny dan Jungwon. Ada begitu banyak rasa penasaran di dalam kepalanya saat ini. Mengenai siapa nama anak itu dan bagaimana ia tumbuh selama ini? Apakah benar bocah lelaki yang sangat mirip dengan Sunny itu anaknya? Entahlah, Prince pun tidak mengerti mengapa mendadak ia ingin tahu sekali, bukannya ingin membunuh Sunny seperti yang ia janjikan waktu itu.
Prince merapikan kerah kemeja satinnya. "Dimana Sunny?"
"Dia tidak di rumah. Pergilah, kau membuat Jungwon tidak nyaman."
"Jungwon?" kedua mata Prince membola. "Namanya Jungwon?"
Si pemilik nama berjinjit, mengintip ayahnya dari balik bahu Jay. Ia mengerut dahi, mengabsen wajah tampan itu dengan pertimbangan yang tiada habisnya. Masih teringat jelas di kepalanya saat Sunny bilang ayah Jungwon itu beruban, jelek, pendek dan bermata juling. Jungwon setuju soal uban karena rambut Prince berwarna silver, tetapi selebihnya Jungwon sama sekali tidak setuju. Pria yang ia panggil monster itu tampan, bahkan sangat tampan, tubuhnya tinggi menjulang dan sama sekali tidak juling.
Jay menoleh ke bahunya, membuat Jungwon kembali meringsut. "Ya, namanya Jungwon. Memangnya apa urusanmu?"
Keangkuhan Prince tampak menjadi-jadi, ia menyaku kedua tangan sembari menyeringai. "Kurasa kaulah yang harus pergi dari sini. Sunny adalah mate-ku dan Jungwon adalah anakku, bukankah tidak seharusnya kau mengusirku seperti itu?"
Rahang Jay mengeras. Ingin sekali ia robek mulut biadap yang tidak tahu diri itu. Sayangnya Prince benar, memangnya siapa dirinya? Bukankah Sunny juga telah mengatakan dengan jelas bahwa ia memilih Prince daripada dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL
Fanfiction⚠️Boys Love ⚠️ABO/Mpreg ⚠️Mafia ⚠️Red Flag ⚠️Mature ⛔Harap bijak memilih bacaan⛔