•Egosentris•Flashback
Tubuh Prince didorong, digiring untuk memasuki sebuah mobil hitam oleh seorang pria yang ia yakini sebagai anggota Interpol. Tak lama mobil itu bergerak mendahului mobil Beomgyu yang kemudian mengikutinya di belakang.
Prince duduk ditemani seorang pria berseragam sementara kemudi dipegang oleh seorang pria bertopi yang membuat Prince tertawa geli.
Pria berseragam di sampingnya menoleh ke belakang, melihat kendaraan Beomgyu tak jauh dari mobil yang mereka kendarai lalu bertanya, "kenapa Anda membuang-buang tenaga seperti ini?"
"Karena aku ingin menyenangkan tunanganku." Prince terkekeh. "Cepat lepaskan benda ini, Wooyoung."
Benar, pria berseragam itu adalah Wooyoung. Orang kepercayaan Jake sekaligus rekan San yang akan Jake bawa kemanapun ia pergi, dan betapa bodohnya Beomgyu tidak mengenalinya. Wooyoung segera merogoh sakunya, mengambil kunci dan membuka borgol yang membelenggu pergelangan tangan tuan mudanya.
Prince mendesah lega, memijat pergelangannya yang memerah seraya mematri tatapan diktator kepada seorang pria di balik kemudi.
"Tapi aku tidak menyangka kau akan terlibat." Prince menyeringai sarkas. "Park Jongseong."
Pria bertopi di balik kemudi melirik sekilas dari kaca spion. "Kesejahteraan keluargaku bergantung pada kesetiaan kami kepada Yakuza. Kau seharusnya bersyukur aku mau menerima perintah K-sama daripada merengek seperti bocah."
Suara tawa Prince hilang meskipun ia sedang terbahak, berganti tepukan tangan yang tak usai meski menit berlalu.
"Kuharap kau menjaga Sunny dan Jungwon dengan baik." Jay melanjutkan kalimatnya.
Tidak perlu adanya pertanyaan keluar dari bibir Prince, saat ia menatap Wooyoung pria itu lekas menjawabnya seakan sudah tahu apa yang sedang mengisi benak tuannya.
"Sunny-sama aman bersama Yeji."
Yeji. Prince tahu dia. Ia adalah mekanik kendaraan yang jasanya sering dipakai oleh kalangan dunia bawah untuk mengubah mobil biasa menjadi mobil yang seribu kali lebih baik dari mobil balap.
"Kuharap mobil ini karya Yeji, aku ragu sopir kita bisa membawa kita keluar dari situasi ini." Prince meremehkan.
Jay mencengkeram kemudinya. Ingin sekali ia melempar Prince keluar dari mobil jika saja ia tidak ingat siapa yang mengutusnya. Ia menginjak pedal gas semakin dalam, mempercepat laju mobil hingga Yeonjun tersentak kaget dibuatnya.
"Apa yang terjadi?" Dari dalam mobil, Yeonjun mengerut dahi.
"Ada apa?" Beomgyu memperbaiki posisi duduknya.
"Mobil yang ditumpangi Prince tiba-tiba mengebut."
"Apa?! Cepat kejar dia!"
Beomgyu mengumpat sejadi-jadinya begitu menyadari kebodohannya dengan membiarkan Prince jauh dari pengawasannya. Pria itu rupanya bukan hanya cerdas, namun juga selincah ular saat berkelit. Sejak awal ia sudah menaruh curiga kenapa Prince menyerah dengan mudah kepadanya, namun ia tidak menyangka Prince bisa menipunya mentah-mentah seperti ini bahkan setelah ponselnya ia sadap.
Kesimpulannya, setelah membuang ponsel miliknya, Prince berkomunikasi dengan komplotannya menggunakan ponsel lain.
Beomgyu mengambil ponselnya, membuat panggilan dan segera menyalak begitu tersambung. "KAI!! KITA KEHILANGAN PRINCE!!"
"Sepertinya ada yang menyusup ke dalam serverku. Komputerku tidak berfungsi." Kai mengumpat di antara gerakan jari lincahnya di atas keyboard.
Tidak ada yang bisa Beomgyu lakukan. Ia menghempas ponselnya ke lantai mobil. Hatinya yang terlanjur sakit, kini seakan tersiram oleh air garam. Semakin perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL
Fanfiction⚠️Boys Love ⚠️ABO/Mpreg ⚠️Mafia ⚠️Red Flag ⚠️Mature ⛔Harap bijak memilih bacaan⛔