62

1.7K 135 6
                                    

• Egosentris •

"Argh! Ini gila!" keluh K seraya menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Merilekskan otot-otot lehernya yang tegang.

Eui Joo tersenyum teduh. Merakit sniper kemudian memberikannya padan K.

"Apanya yang gila? Cintaku padamu?" godanya seraya mengerling. Membuat K tersenyum sarkas.

Andai K tidak membutuhkan Eui Joo, mungkin kepalanyalah tempat peluru pertama K bersarang.

"Lindungi aku dengan benar," ucap Eui Joo lagi. Disusul sebuah kecupan manis yang mendarat di bibir K.

Sang alpha tidak menanggapi. Ia membiarkan begitu saja tubuhnya dikuasai oleh Eui Joo. Sebuah kebiasaan baru? Kemungkinan secara tidak sadar tiga hari kemarin telah mengubah pola pikir K mengenai sebuah hubungan sentimentil yang seringkali ia hindari.

"Aku sudah boleh menggunakan ponselku, kan?" tanyanya membuat kedua alis Eui Joo menukik.

Si omega yang sengaja mengenakan seragam medis itu pun melipat kedua tangan di dada sambil tersenyum. "Kau terdengar seperti seorang suami yang meminta ijin kepada istri. Tentu saja boleh, Sayangku."

K mengekeh tak percaya. Beruntung Eui Joo tidak menandai dirinya sewaktu mereka bercinta. Tidak bisa ia bayangkan jika harus berakhir hidup bersama omega seperti ini seumur hidupnya.

Setelah menghidupkan ponselnya yang dibiarkan mati berhari-hari, K dibuat kesal dengan masuknya serangan notifikasi bertubi-tubi. Tanpa jeda dan semuanya berasal dari satu nama.

Jay Park.

K pun lekas-lekas menelepon pria berkebangsaan Jepang itu dan mendapatkan sambutan rentetan pertanyaan dan aduan tentang nasib Prince dan Heeseung, juga Sunny yang sebenarnya ia sudah tahu.

"Jay, simpan semua omelanmu itu dan dengarkan aku baik-baik!" Raut wajah K tampak serius. "Datanglah ke Rechts der Isar sekarang juga dan tunggulah di dekat pintu belakang. Tunggu aba-aba dariku. Ingat! Jangan mencolok dan jangan lupa senjatamu."

"Baik."

Satu jawaban itu sudah cukup memuaskan hati K. Ia menyaku kembali ponselnya, memikul senapan di bahunya, lalu meraih pinggang Eui Joo seraya berkata, "ayo."

Lumrah, tanpa ia sadari. Alami, tanpa dibuat-buat. Dan setelah ia menyadari tindakan kecilnya yang manis barulah ia melepaskan lengan kukuhnya dari pinggang Eui Joo lalu berdeham seraya berjalan mendahuluinya.

Eui Joo tidak berkomentar. Ia hanya mengulum senyum. Menyembunyikan letupan kembang api di dalam hatinya.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Dulu Eui Joo tidak mempercayainya karena banyak dari usahanya yang terus menemui kegagalan. Terutama dalam berkarier. Tetapi kali ini ia harus mempercayainya. Karena K perlahan luluh padanya. Eui Joo bisa melihatnya meskipun Kai akan membantahnya keras-keras.

"Ternyata benar bahwa seks tidak hanya bercerita tentang nafsu. Tetapi terkadang tentang cinta juga," desis Eui Joo seraya sibuk menahan senyumnya agar tidak hilang kendali.

• Egosentris •

Begitu mendapat telepon dari K, Jay yang sedang menemani tidur Jungwon pun seketika melompat dari atas ranjang. Ia berlari keluar kamar diam-diam supaya tidak membangunkan Jungwon kemudian membombardir K dengan keluhan-keluhan dan pertanyaan seputar keberadaan pria itu. Ia yang semula berjalan menuruni tangga pun akhirnya terdiam dan mengerut dahi. Mencuri perhatian Jake yang kala itu sedang melamun di depan TV. Membiarkan benda lebar itu menyala tanpa diminati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang