48

1.4K 221 34
                                    

•Egosentris•

Lee Felix adalah seorang samurai yang dibesarkan dalam keluarga yang memiliki ilmu bela diri tinggi. Ia ahli dalam menggunakan pedang, penyamaran, dan menyusup ke suatu tempat. Mempercayakan kebebasan Jay kepada Felix adalah keputusan yang bisa K anggap paling tepat. Terlebih Prince telah berpesan kepadanya untuk membawa Jay ke Munich hidup-hidup.

Malam sudah mulai larut. Jalanan Kyoto sudah mulai ramai oleh pulangnya para geisha dan beberapa pelanggan yang mabuk. Di bawah pohon besar di belakang okiya, Felix sedang memakai pakaian serba hitamnya.

Ia berjalan begitu gesit namun juga tenang, merapat ke dinding saat melihat pintu belakang okiya terbuka. Terlihat seorang gadis sedang menyeret kantong sampah keluar dari okiya. Kesempatan itu pun Felix gunakan untuk memasuki okiya dan mencari keberadaan Jay.

Nyaris saja ia ketahuan jika tidak sigap melompat ke langit-langit ruangan. Seorang pria yang ia yakini komplotan Beomgyu baru saja keluar dari kamar mandi. Perlahan-lahan Felix merangkak di langit-langit, lalu memasuki celah atap dan berjalan sangat hati-hati di dalam sana.

"Hei, cepat cari tahu dimana keberadaan Jay," bisiknya pada sebuah earphone yang terpasang di telinganya.

"Arah jam dua," jawab seseorang di seberang.

Orang itu adalah rekan kerjanya yang bertugas mengawasi okiya menggunakan drone, berjaga-jaga seandainya Felix lengah.

Dengan gerakan yang sangat pelan dan hati-hati Felix melangkah di atas kerangka rumah, berusaha agar tidak menyuarakan bunyi-bunyian yang membuat orang-orang di bawah sana curiga.

Suara-suara orang yang sedang bercengkerama terdengar semakin dekat. Di dekat celah atap yang terbuka Felix mengintip, memperhatikan seorang omega sedang menendang perut Jay, memaksanya menjawab apa yang omega itu tanyakan. Sedangkan seseorang yang lain terlihat sedang asyik bersama game di komputer.

Felix menekan earphone di telinganya sekali lagi sembari berbisik, "aku siap."

Listrik tiba-tiba padam, membuat Beomgyu uring-uringan. Tetapi Kai seolah lupa akan dunia jika sudah berhadapan dengan benda bercahaya yang sedari tadi ia mainkan. Ia terus saja berseru dan mengumpat kala karakter dalam game yang ia mainkan kalah.

"Soobin! Cepat periksa listriknya!" Beomgyu berteriak sembari bertolak pinggang di dalam kegelapan.

Namun tepat saat pria yang dipanggilnya menjawab perintahnya, lampu telah kembali menyala. Dan betapa kagetnya ia saat mendapati Jay tidak ada di tempatnya. Beomgyu menoleh ke kanan dan ke kiri dengan bingung. Padahal pintu ruangan tertutup dan banyak perabotan disini. Seandainya Jay keluar dari ruangan bukankah setidaknya ia menabrak sesuatu yang menimbulkan suara?

Darah Beomgyu mendidih. Ia menatap Kai yang masih bergumul bersama game dengan tatapan sinis, lalu melangkah cepat menghampirinya dan membanting laptopnya hingga terbelah menjadi dua.

"HYUNG!!! WHAT ARE YOU DOING?!"

"MENURUTMU, APA? LIHAT!! JAY MELARIKAN DIRI DAN KAU JUSTRU BERMAIN GAME!!" Beomgyu marah, ia menuding tempat Jay duduk yang kini telah kosong.

Tetapi Kai justru tersenyum lebar. "Not a big deal. Toh aku sudah memasang alat pelacak di dalam tubuhnya."

•Egosentris•

Akhir-akhir ini Prince benar-benar dibuat pusing bukan kepalang karena tidak adanya jalan yang terbuka untuk bisnisnya. Namanya sebagai seorang buronan FBI sudah menyebar di dunia bawah. Hal itu membuat beberapa kelompok mafia enggan bekerja sama karena tidak mau terseret dalam kasus serupa.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang