•Egosentris•
Pagi ini Sunny membiarkan Jungwon bangun lebih siang dari biasanya. Ini adalah hari minggu, tetapi Jay sudah datang sepagi ini dengan dua kantong belanjaan di kedua tangannya. Sedangkah si pemilik rumah sedang menjemur pakaian di halaman belakang.
Begitu melihatnya, Jay lekas-lekas menghampiri dan mengambil alih pekerjaan Sunny.
"Hei, apa-apan ini? Tanganmu bisa jadi kasar, Sunny." Jay berucap sembari menjemur pakaian Sunny.
"Apa yang kau lakukan di sini di hari minggu, Jay?"
"Memangnya apa lagi? Aku baru pulang dari pasar bersama ibu dan aku membeli beberapa bahan makanan untukmu."
Sunny menggeleng pelan lalu merebut pakaian yang dipegang Jay. "Pergilah jalan-jalan. Carilah kekasih. Umurmu itu sudah banyak."
"Kenapa aku harus mencari kekasih sementara dia ada di sini?" Jay bertolak pinggang sembari menatap Sunny.
Sunny mengabaikannya, ia tahu dirinyalah yang Jay maksudkan.
"Ayo kita pergi melihat bunga sakura bersama Jungwon," tutur Jay lagi.
"Aku harus berlatih. Festival tinggal dua hari lagi, by the way."
Jay menghela napas panjang. "Ayolah. Lagipula itu tidak akan memakan waktu lama," bujuknya.
"Tidak bisa, Jay." Sunny mengambil keranjang bekas cuciannya. Ia berencana meninggalkan Jay saat alpha itu mencengkeram lengannya.
"Tidakkah kau kasihan padanya? Dia bilang teman-temannya pergi melihat bunga sakura bersama kedua orang tuanya sementara dia tidak pernah."
Tubuh Sunny membatu di tempatnya. Tatapan matanya bersunggingan dengan mata kelabu Jay. Jika diingat-ingat, ia memang belum pernah pergi melihat sakura bersama puteranya. Pada tahun-tahun sebelumnya, anak malang itu hanya pergi bersama Jay maupun teman-teman sekelasnya.
•Egosentris•
Jadi di sinilah Sunny berakhir kali ini. Duduk di kursi taman seraya mengusap dagu Jungwon yang belepotan terkena es krim dengan tisu. Bocah itu terlihat sangat bahagia. Ke manapun ia melangkah, tangan kecilnya selalu menggandeng ibunya.
Hari ini Sunny tampak berbeda dari biasanya. Meskipun pada dasarnya geisha dilarang memakai pakaian lain selain kimono, namun riasan tipis dan rambut yang tergerai membuatnya tampak lebih segar.
"Mama, lihat!" Jungwon menunjuk ke arah langit di mana sebuah balon udara melayang disana. "Nanti jika Uwon sudah besar Uwon akan membuat balon terbang seperti itu dan mengajak Mama menaikinya."
Sunny tersenyum manis sembari mengusak lembut rambut puteranya, sementara di sisi lainnya Jay bermimik masam.
"Jadi kau tidak akan mengajak paman juga?" tanyanya.
Jungwon menggeleng, "Paman berat. Jika paman ikut nanti balonnya tidak bisa terbang."
Jay nyaris saja menjatuhkan rahangnya saat Jungwon bermimik mengejek padanya, mencebikkan bibir. Sementara Sunny justru menertawainya.
"Heol! Lihatlah ibu dan anak ini," ia bilang.
"Mama, ayo tinggalkan paman." Jungwon berdiri, menarik-narik tangan Sunny.
"Hei, mau ke mana?" tanya Sunny sembari mengikuti langkah kecil Jungwon.
Bocah itu mendongak, memamerkan deretan giginya lewat senyuman lebar.
"Hei, Jungwonie! Jangan tinggalkan paman!" teriak Jay di belakang.
Jungwon menoleh. "Oji-chan jelek!" balasnya sembari menjulurkan lidah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL
Fanfiction⚠️Boys Love ⚠️ABO/Mpreg ⚠️Mafia ⚠️Red Flag ⚠️Mature ⛔Harap bijak memilih bacaan⛔