Finally... I'm update.
Udah ready dari 6 hari yg lalu sih tapi gak tau kenapa males bgt buat up.
Hehehehe... Maaf.Btw, aku bersyukur dapat ijin remake FF ini karena ternyata versi aslinya udah di unpublish dan aku jg dapat hak penuh buat namatin sesuai versiku.
•Egosentris•
Luka bekas tembakan di lengan Prince berangsur pulih. Perban tidak lagi melilit otot bisepnya, namun ia masih saja berlagak manja dengan berlomba bersama Jungwon. Apakah yang sedang mereka lombakan?
"Baby, a—" Prince membuka mulutnya, menunggu giliran Sunny menyuapi dirinya.
Sunny menggeleng tidak percaya. "Makanlah sendiri, Prince."
"Tidak mau," jawab Prince dengan mulut penuh.
Jungwon senang hidup bersama ayahnya. Meskipun ia merasa tidak lengkap tanpa Jay, tetapi itu tidak mengurangi kebahagiaannya. Kini ia bisa mengangkat dagunya tinggi-tinggi saat berjalan dan berkata dengan bangga bahwa ia adalah anak pertama seorang Park Sunghoon.
"Daddy tidak tahu malu sekali." Bocah berusia sepuluh tahun mencibir ayahnya yang tak mau kalah darinya.
"Apa kau bilang? Ulangi sekali lagi," ucap Prince dengan mulut penuh sehingga beberapa butir nasi menyembur mengenai Jungwon.
"DADDY JOROK!!" Bocah itu murka, meninju lengan ayahnya dan Prince semakin keras tertawa dibuatnya sampai-sampai tersedak makanan di dalam mulutnya.
"Astaga, Prince! Tidak bisakah kau bersikap dewasa?" Sunny mengomel sembari menuang air dalam gelas dan memberikannya kepada Prince.
Prince menghela napas panjang begitu kerongkongannya terasa lega. Ia mengukir seringai di bibir. "Kurasa lubang pantatmu jauh lebih tahu seberapa dewasanya diriku."
Heol! Sunny mendelik horor mendengarnya. Untunglah Jungwon pergi mengambil susu di dalam kulkas beberapa saat lalu, jadi ia tidak harus mendengar mulut kotor Prince yang sedang meminta ditampar keras-keras.
"Bicara sekali lagi, kubunuh kau."
Prince menompang dagu. "Benarkah?"
"Aku membencimu, Prince."
Kekehan Prince terdengar meremehkan. "Ah, nanti kau juga akan menungging untukku."
Kesal. Sunny menjejali mulut busuk Prince dengan paha ayam goreng, meletakkan piring dengan kasar lalu melenggang pergi kemanapun asalkan ia tidak melihat wajah menyebalkan Prince.
"Mama kenapa?" tanya Jungwon di sela tegukannya pada susu berkemasan kotak.
Prince mengendik bahu sembari menggigit ayam goreng. "Mama merajuk."
"Tapi kenapa?" Jungwon melirik sengit ayahnya sendiri. "Pasti Daddy mengganggu Mama."
"Tidak." Prince berkelit. Habislah ia jika Jungwon tahu Prince menggoda mamanya.
"Ah, Jungwon, apa kau ingin memiliki adik?" Prince memutar duduk ke sisi kanan, menatap Jungwon yang sedang meminum susu dengan tatapan penuh harap.
Jungwon meliriknya, berkedip beberapa kali sebelum menjawab, "tidak."
Prince membuang napas kecewa. Ia menggosok keningnya yang tiba-tiba berkeringat dingin. Dulu Prince tidak menyukai anak-anak. Baginya mereka adalah makhluk kecil yang mengesalkan. Ia lebih suka menjual mereka dan menukarnya dengan uang daripada harus memilikinya.
Ia menyakini bahwa ia tidak butuh pewaris atau bahkan sebuah keluarga yang harus susah payah ia nafkahi. Ia berkaca dari Heeseung yang hidup dalam peraturan-peraturan tidak menyenangkan dari Jake yang mau tidak mau harus merenggut waktu bebasnya. Itu sangat merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL
Fanfiction⚠️Boys Love ⚠️ABO/Mpreg ⚠️Mafia ⚠️Red Flag ⚠️Mature ⛔Harap bijak memilih bacaan⛔