Author note;
Akutuh bucin Heeseung tapi entah kenapa kalau liat Sunghoon tuh bawaannya pengen manggil "Prince" walau kadang dia kek bapak2 random begitu. Jadi yaudah aku namain Prince aja 😅😅•Egosentris•
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Heeseung menepati ucapannya untuk menyeret Prince ke festival. Alpha jangkung itu tak henti-hentinya merengut sebal dan uring-uringan di sepanjang acara.
"Membosankan," komentarnya.
Namun ia tidak pergi kemanapun, tidak berniat kabur atau semacamnya. Ia melipat tangan di dada, tatapan sengitnya terpatri pada pentas tradisional yang menampilkan beberapa gadis yang sedang memainkan alat musik.
Sesekali, Prince meletakkan gulungan tangannya di depan mulut saat mulutnya menguap bosan. Sedangkan Heeseung begitu antusias dengan apa yang sedang dilihatnya.
Alunan musik tradisional terdengar begitu kental, didukung penuh dengan hiasan khas Jepang di musim semi. Guguran sakura juga turut andil memperindah malam. Di belakang panggung yang berdiri megah dan ratusan penonton dari segala kalangan, Sunny terlihat sedang berhias diri didampingi oleh Nyonya Park.
"Ini saatnya bagimu," bisik wanita yang telah menjadi geisha selama lebih dari 40 tahun lamanya itu.
Sunny menatap lekat pantulan dirinya di dalam cermin. Ia mengerti apa yang dimaksud oleh Nyonya Park. Festival sering dijadikan ajang bagi geisha maupun maiko untuk menunjukkan pesona yang sebenarnya dalam dirinya. Dalam beberapa kesempatan, biasanya para petinggi akan meminta pertemuan secara pribadi untuk berbagai alasan.
Mulai dari memberi hadiah, menawari pekerjaan, tawaran menjadi gundik, bahkan juga lamaran untuk meminang. Para geisha memang tidak diikat dengan status lajang. Meskipun tidak ada anggaran saat mereka pensiun nanti, namun geisha diizinkan menikah kapanpun ia mau. Hanya saja, jam kerja yang mengikat membuat geisha kesulitan mencari pasangan. Apalagi para tamu okiya kebanyakan adalah lelaki beristri.
Tidak jarang geisha bersedia menjadi istri simpanan. Bahkan jika Sunny mau, banyak yang menawarinya hal serupa. Tapi Sunny tetaplah Kim Sunoo. Jay saja ditolaknya, apalagi tua-tua keladi? Ia bukannya terlalu jual mahal, hanya saja hatinya memang sudah terlanjur membatu.
Saat giliran Sunny tiba, lampu panggung dimatikan beberapa saat. Memicu rasa penasaran Heeseung dan juga kebosanan di relung Prince yang semakin menjadi-jadi.
"Persetan dengan semua ini! Aku pergi!" Prince menggerutu kesal. Ia hendak bangkit dari duduknya namun tangan Heeseung mencengkeram lengannya.
"Itu dia," ucap Heeseung. Sorot matanya mematri suatu bidang di atas pentas, diikuti Prince yang pelahan kembali pada duduknya dan mengamati apa yang Heeseung lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL
أدب الهواة⚠️Boys Love ⚠️ABO/Mpreg ⚠️Mafia ⚠️Red Flag ⚠️Mature ⛔Harap bijak memilih bacaan⛔