23

1.8K 270 72
                                    

Pada minta up sekali lagi. Ada yg ngancem mau neror pula. Kalian pikir setelah baca chapter yg ini kalian bisa tidur nyenyak? Hahahaha 😆😆

Tapi semoga kalian tidur nyenyak ya sayang2nya Udin... Eh, Noir 😭

Janji abis baca ini langsung bobo cantik. Jangan nungguin up lagi. Besok aku mau up Dystopia 😘

•Egosentris•

Seorang Prince memang selalu tampan dengan segala gayanya berpakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang Prince memang selalu tampan dengan segala gayanya berpakaian. Sunny sudah pernah melihatnya mengenakan beberapa mode, mulai dari seragam sekolah, setelan santai maupun resmi, bahkan saat terakhir kali mereka bertemu, alpha itu mengenakan kaos tanpa lengan. Tetapi ini kali pertama ia melihat gaya rambut Prince berubah. Rambut hitamnya kini dicat dengan warna pucat, agak panjang, dan sedikit berantakan. Membuat Sunny mengerut dahi melihatnya

"Prince-sama?" Sunny menelisik mulai ujung rambut ke ujung kaki, seakan tidak yakin bahwa itu memanglah alpha yang kerap bercinta dengannya.

Ia tampak sangat berbeda. Apalagi rambut silvernya disempurnakan dengan outfit yang cukup seksi. Sebuah leather jaket berwarna merah terpadu apik dengan kaos ketat hitam dan celana hitam. Memang, Prince memang sering mengenakan pakaian yang membuatnya tampak seksi, tetapi entah mengapa Sunny merasa kali ini Prince tampak lain.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

Sunny terbangun dari lamunannya. Seakan tersadar keterkejutannya akan kedatangan Prince seharusnya bukan terletak disana. Tetapi pada tempat dimana mereka berada saat ini. Rumah. Dan Jungwon ada di dalam.

Dalam satu tarikan, Sunny menyeret tangan Prince, membawanya pergi dan berbelok ke sebuah gang tak jauh dari rumah.

"Kenapa kau kemari?" tanya Sunny panik.

Seringai misterius tersungging di bibir Prince. Ia mengungkung Sunny dalam dominasinya, membuat omega itu tampak mengerdil di bawah bahu kokohnya.

"Aku merindukanmu," bisik Prince seduktif di telinga Sunny.

Omega itu merotasikan bola mata, muak mendengarnya. "Tetapi kau tidak seharusnya datang kemari. Pulanglah, aku akan menemuimu besok."

Prince ditinggalkan. Sunny bahkan enggan menatap matanya saat melangkah pergi tanpa permisi, membuatnya berdecak kesal. Tangan besarnya terulur, menangkap pergelangan tangan Sunny lalu menghempas tubuh kecil itu ke dinding. Tanpa permisi ia mencumbu Sunny, merenggut bibir ceri-nya untuk dinikmati, sementara kedua tangannya menggerayangi tubuh omega itu.

Sepertinya Sunny harus mengeluarkan kekuatan ekstra untuk melepaskan diri. Berulang kali ia berusaha mendorong tubuh Prince, meronta ingin dilepaskan. Namun Prince justru lebih gencar menghimpit tubuhnya sembari mengobrak abrik rongga mulutnya dengan sapuan lidah. Cumbuan panas itu berlangsung cukup lama hingga perlahan Sunny kehilangan daya. Paru-parunya menuntut untuk diisi tetapi Prince tidak rela memberinya jeda.

[ON GOING] Egosentris || Sunsun BL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang