Bagian 14 : Malam ini?!

3.3K 68 2
                                    

Hello NOVEMBER, janji nggak ada yang NOPARTNER🙈

---

Betapa mengagumkannya pemandangan di depan mata Vio saat ini. Vio pun hanya bisa bersyukur dan berterimakasih karena ia memiliki seseorang yang sangat menyayanginya. Walaupun sbeenarnya..., Pikiran itu tiba-tiba terlintas. Vio segera menggelengkan kepalanya.

'Apa yang kamu pikirkan Vio, nanti tanyakan perlahan saja pada Argan.' Batinnya lagi.

Lalu, jari jemari Vio terus menelusuri setiap inci pada wajah suaminya itu. Rambut tipis kecil itu sudah muncul di atas bibirnya. Bibir Vio pun tersenyum, baru sadar kali ini.

"Argan, bangun." Ucap Vio, tangannya menepuk pelan pipi Argan. Pria itu hanya melenguh. "My husband, wake up." Kata Vio sekali lagi. Mata Argan pun kian membuka dengan pelannya. Bulu mata panjang itu pun menbuat Vio geram, ingin sekali mencabutnya.

"Sayang, aku masih ngantuk." Kesal Argan.

"Hey, kamu tidak kerja? Sudah jam enam." Kata Vio.

"Aku ingin masuk siang saja." Kata Argan, ia membalikkan tubuhnya. Kini mulai terlentang. Satu tangannya mengayun dan tertengger menutupi wajahnya. Vio pun mendudukkan dirinya, tubuhnya mendekat dan mengambil tangan Argan untuk tidak menutupi wajah tampan pria itu.

"Argan, jangan di tutupi." Ucap Vio.

"Kenapa?" Tanya Argan pria itu, mata yang masih mengantuk itu dipaksakan membuka.

"Kamu tidur saja, aku hanya ingin menghabiskan pagi ini dengan melihat wajahmu."

Argan pun tertawa, pria itu membalikkan tubuhnya membelakangi Vio kali ini. Vio pun geram, "Argan," tubuhnya mulai mendekat lagi pada suaminya. Di tariknya bahu Argan, kini mereka pun saling berhadapan lagi.

"Sayang, kenapa kamu jadi aneh." Ucap Argan, tawanya terus terukir. Kemudian sebuah kecupan singkat mendarat pada bibir Argan. Pria itu yang akan mendekap Vio, tiba-tiba ditahan oleh tangan Vio.

"Argan, nanti Vio mau jalan-jalan ke mall. Boleh?"

Argan menghela nafasnya, Vio berperilaku manja hanya ada perlunya saja. "Well, nanti ambil kartu di dompet saja, pakai sesukamu."

"Vio juga ada kok, gaji dari Li Department. Kenapa harus pakai punya kamu. Vio nggak mau ya dikatain nikah sama duda tua terus cuman mau duitnya aja."

"Apa?! Hey, Duda tua seperti ini udah jadi suami kamu. Nona Chareline Violette Liem." Jelas Argantha Liem. Jari telunjuknya mendorong dahi Vio.

"Aw! Argan!" Kesal Vio.

"Pakai saja punyaku, punyamu untuk keperluan lain saja." Kata Argantha.

"Iya-iya, terimakasih banyak bapak Argantha Liem." Ucap Vio, ia mulai turun dari tempat tidur dan berlari kecil menuju kamar mandi. Tidak lama, hanya beberapa detik saja Vio sudah keluar dengan membawa pisau cukur dan cream pemberaih. Ia mulai naik ke atas ranjang lagi. Kini ia menarik tubuh Argan untuk duduk. Dengan malasnya, Arganpun terpaksa menurut.

"Jangan jadi orang malas ya, Argantha Liem."

"Siapa yang malas, aku sudah duduk sekarang." Balas Argan.

Vio menganggukkan kepalanya. "Sudah berapa lama tidak dirawat?" Tanya Vio. Ia mulai mengolesi cream pada pipi, atas mulut dan dagu Argan.

"Em..., sebelum menikah denganmu." Jawab Argan, Vio pun tertawa. "Sayang, mulai hari ini kamu yang merawatnya. Okey." Lanjut Argan. Bibirnya menyungging.

"Well. Tapi sekarang kamu harus diam, nanti pisau cukurnya menggores mukamu."

"Awas saja kalau sampai melukai wajah tampanku, Vio."

Your Daddy is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang